✭7 warna pelangi✭

857 93 1
                                    

                —7 warna pelangi—

Diam-diam Juna pergi dari rumah, ia berniat untuk pergi ke taman dekat rumahnya untuk mencari udara segar dan menenangkan pikirannya.

Tetapi pada saat Juna hendak membuka pintu rumahnya, sosok perempuan itu yang di ketahui sebagai pacar sang ayah pun datang kerumah ini lagi, sontak wajah Juna langsung berubah dan terlihat sangat tidak menyukainya.

"Halo anak lumpuh, ayah kamu dimana?" Tanya nya kepada Juna dengan tidak sopan.

Juna tidak menjawab itu, dan ia langsung menerobos perempuan itu.

Tetapi dengan segera perempuan itu menarik kursi roda Juna, sehingga Juna tidak bisa berjalan.

"Jawab dulu pertanyaan saya sialan." Ucap Laras.

"Dia sedang bekerja, silahkan anda pergi dan lepaskan kursi roda saya." Jawab Juna dengan wajah datar.

Laras hanya tersenyum tipis.

"Masih beraninya kamu sama saya? Apa kamu mau terkena hal yang sama seperti kemarin?" Ucap Laras yang berbicara sambil mendekati wajah Juna.

Juna hanya diam.

"Wanita sialan." Gumam Juna yang masih bisa terdengar oleh Laras.

"Apa katamu? Sadar diri, kamu ini hanya seorang anak yang tidak bisa berjalan dan hanya menjadi sasaran kekerasan ayah kamu, kasian sekali kamu ini." Ucap Laras meremehkan Juna.

Juna hanya diam untuk menahan emosinya, rasanya Juna ingin sekali memukul wanita itu, tetapi ia tidak mau mengambil resikonya.

Juna hanya bisa diam dan langsung menerobos wanita itu lagi.

"Bajingan." Gumam Juna.

                               ***

Pada akhirnya Juna bisa merasakan udara yang sejuk dan sekitaran yang nyaman.

Juna menutup matanya sambil menikmati hembusan angin yang lewat.

Juna memilih tempat yang tidak terlalu banyak orang, dan di depannya ada sebuah danau yang indah.

Juna sangat menikmati hembusan angin yang lewat, itu membuatnya tenang.

Tetapi tiba-tiba saja sebutir air bening berhasil terjun bebas dari matanya yang indah, Juna merasa, ia kembali merindukan keluarganya yang dulu, dan sosok ibu nya.

Juna menatap awan langit yang cerah dengan tatapan sendu.

"Mama, Juna mau di peluk sama mama." Gumam Juna sambil melihat awan yang terbentang luas di atas sana.

Burung-burung berkicauan dan terbang dengan bebasnya di atas sana, Juna pun iri dengan burung itu, ia juga ingin bisa bebas.

"Gue kalo jadi burung kayanya enak deh, bisa terbang dengan bebasnya tanpa beban." Ucap Juna sambil melihat burung-burung yang berterbangan.

Tanpa Juna sadari, Mahesa melihat Juna dari kejauhan, Mahesa enggan untuk mendekati Juna karna Mahesa rasa ia butuh waktu untuk sendiri.

Dan pada waktunya Mahesa mendekati Juna dengan perlahan.

"Juna, kamu ngapain disini?" Tanya Mahesa seraya menepuk pundak Juna.

Juna hanya menoleh kearah sumber suara, lalu menikmati pemandangan taman itu lagi.

"Nenangin diri kak." Jawab Juna singkat.

Mahesa hanya mengangguk sebagai jawaban Juna.

"Lo ngikutin gue apa gimana kak?" Tanya Juna kepada Mahesa.

7 Warna Pelangi | Enhypen[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang