20

1.1K 114 9
                                    

Italian, 23

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Italian, 23.09
"Kau berhasil membunuhnya?" Tanya Paulo. Pria yang kini berdiri di hadapannya mengangguk sambil menundukkan kepalanya. Paulo tersenyum dengan rencananya yang berhasil~ rencana pertama

"Bagus, aku bangga padamu paman. Ini bonus untukmu" Paulo memberikan seonggok uang dollar bernilai 100. Pria tadi menerimanya dengan senang hati dan berterima kasih kepada tuannya yang masih kelihatan muda. "Sekarang kau boleh kembali ke negara mu. Jika aku memanggil mu kembali, datang kesini secepatnya atau nyawamu akan ku rebut dari tubuhmu, mengerti?"

Pria itu mengangguk dan pamit pada Paulo untuk pulang. Setelah kepergian pria itu, Paulo melihat ke arah bingkai besar yang merupakan foto ayahnya. "Ayah, aku bersumpah akan membalas dendam kepada keluarga Jeon dan membunuh semua keturunan nya"

South Korea, 17.40
"Bagaimana kau bisa bekerja dengan seorang mafia?! Apa kau ingin menodai nama keluarga Kim?" Bentak Jeong Ryuk.

"Ini hidupku! Jangan mengaturku!" Bentak Jeong Hoon tak mau kalah. Kini Jeong Hoon yang baru saja pulang dari luar negeri langsung di eksekusi oleh sang adik. "Bukankah kau yang membunuh Lyora? Apa kau tidak punya akal?! Lyora teman kecilmu kak!"

"Bukan urusanku" Jeong Hoon pergi meninggalkan adiknya yang masih emosi

Tiba-tiba Sae ri datang dan mengusap punggung suaminya, "tenangkan dirimu sayang, bisa-bisa emosimu akan terdengar oleh Jisoo nanti" ucapnya

Jeong Ryuk menghela nafasnya lalu memeluk sang istri, "maaf aku terbawa emosi tadi, aku tidak ingin keluarga kita di cap sebagai pembunuh jika mereka tahu pekerjaan kak Jeong Hoon" Sae ri mengerti dan langsung menepuk punggung Jeong Ryuk

"Iya aku tahu, setidaknya kau bisa bicarakan baik-baik dengannya bukan dengan emosi" nasehat Sae ri. Jeong Ryuk mengangguk mengerti

"Mama! Papa! Lihat! aku mendapat nilai tertinggi saat di olimpiade" teriak Jisoo girang. Jeong Ryuk dan Sae ri menatap putrinya sambil tersenyum. "Wah selamat sayang, mama dan papa bangga padamu" puji Sae ri

Jisoo tersenyum manis mendengar pujian dari mamanya. "Papa, tadi aku mendengar suara paman. Apa dia sudah pulang?" Tanya Jisoo. "Iya, kau ingin menemuinya sayang?" Jisoo mengangguk

Gadis remaja itu pergi ke atas untuk bertemu dengan pamannya. Saat membuka pintu dia melihat Jeong Hoon sedang melamun menatap jendela. "Paman!" Panggil Jisoo

Assassin's Love {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang