5.👣

23 3 0
                                    


---

"Kesalahan terbesarku, adalah tak pernah menyadari bahwa aku mencintaimu"

-My Name-

MY NAME 05

Chrisa berjalan melewati gerbang sekolah Angkara.Sepanjang perjalanan banyak orang yang menatap nya heran sekaligus dengan cibiran.

Bagaimana tidak. Wajah Chrisa babak belur seperti habis berkelahi. Area sekitar wajahnya begitu banyak lebam. Apalagi disudut bibir nya terdapat bercak darah yang sudah mengering.

Tangan Chrisa terkepal menahan amarah. Dia mencoba menahan amarahnya yang memenuhi rongga dadanya. Bahkan kedua tangan nya pun jauh dari kata baik-baik saja.

Ditengah jalan. Inti Relacious menghadang Chrisa.

"Why?" tanya Chrisa malas.

Lingga mendekat kearah Chrisa, dia menatap gadis itu dengan tatapan yang sulit diartikan. Mengulurkan tangannya bermaksud menyentuh pipi Chrisa, Lingga yang melihat gerak gerik Chrisa yang akan menolaknya,dia mengurungkan niatnya itu.

"Kenapa?" tanya Lingga singkat. Chrisa yang mendengar pertanyaan lelaki itu memiringkan wajahnya dengan pandangan bertanya.

"Maksudnya?"

"Lo kenapa?" tanya Lingga kali ini dengan jelas. Chrisa tertawa mendengar perkataan Lingga.

"Serius lo nanya kayak gitu sama gue?"

Dibelakang sana, Andreas,Atta,Rayn,Delon dan Aldo hanya menyimak dan menjadi pendengar setia setiap perdebatan sang mantan kekasih itu.

Lingga mengganti mimik wajahnya mendengar pertanyaan Chrisa. Wajahnya berubah menjadi datar,dan hawa disekitar tiba-tiba terasa mencengkam.

"Lo berubah Chriss. Lo bukan Risa gue yang gue kenal." ucap Lingga.

Chrisa menghentikan tawanya. Dia melipat kedua tangannya didepan dada, lalu maju selangkah berhadapan langsung dengan Lingga.

"Sejak kapan gue jadi Risa lo?" tanya Chrisa dengan tersenyum sinis.

"Heh Cious, lo denger apa yang ketua lo bilang?" tanya Chrisa pada inti Relacious yang berada dibelakang Lingga. Cious adalah sebutan lain dari Relacious.

"Katanya gue Risa nya pak Ketu. Lagi mimpi apa ngelawak ya? Amnesia apa udah pikun ya? Ngakak banget gue." tanya Chrisa diakhiri dengan kekehen sinis.

"Ngapain lo bilang Chrisa nya lo bos?" tanya Rayn pada Lingga. Ia tak terima dengan perkataan Chrisa yang seolah-olah sedang mengejek dan mempermalukan Lingga.

"Cewek ular kayak dia masih aja lo khawatirin." sinis Delon meneruskan perkataan Rayn.

"Cewek yang udah rusak bakalan tetep rusak. Sekali jalang ya tetep jalang." sambung Aldo.

"Inget Lingga, lo udah punya Laura yang sekarang punya status jadi pacar lo." Atta yang kini giliran bersuara. "Jadi jangan pernah lo berurusan dengan cewek biadab kayak dia." sambungnya.

Chrisa yang mendengar kalimat kejam itu hanya tersenyum sinis. Dia tak menangis ataupun bergetar ketakutan. Chrisa lebih memilih mengabaikan ucapan demi ucapan yang dilontarkan sahabat Lingga pada dirinya.

MY NAMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang