10.👣

14 1 0
                                    

---

MY NAME 10

Setelah Chrisa mengatakan itu suasana langsung hening. Anggota Cious tanpa membuang waktu langsung membuka surat yang dibawa oleh Chrisa. Sedangkan gadis itu hanya diam memperhatikan semua anggota Cious yang serius membaca isi surat tersebut.

Dia jadi merindukan dimana ia masih bisa bercanda tawa dengan keenam inti Cious itu. Tapi sekarang, yang ada dalam dirinya hanyalah kebencian. Dendam, dan hal lainnya.

Jadi bukan salah Chrisa jika ia hanya merindukan moment saat-saat itu. Ataupun hanya sekedar mengingat sebuah kejadian yang sekarang sudah berubah menjadi sebuah kenangan.


To Relacious....

Kami datang bukan untuk membuat sebuah perang.

Kami datang sebagai pengantar pesan, untuk membawa sebuah perdamaian.

Jangan cari kami, tapi kami tahu apa yang kalian lakukan.

Kami adalah sebuah kelompok yang sama dengan kalian. Jadi tak perlu takut bahwa kami akan menjadi sebuah ancaman.

Tapi kami akan sedikit bermain, sebelum kalian benar-benar layak untuk mengetahui siapa kami ini sebenarnya.

Jika kalian melawan, maka kehancuran yang akan mendatangi kalian.

Salam perdamaian.


Add

Isi surat itu membuat anggota inti Cious penasaran dan bingung sekaligus.

"Ini maksudnya gimana?" tanya Aldo yang tak paham akan isi surat itu.

"Pesan ini bukan surat ancaman, seperti yang kemarin-kemarin." jawab Andreas.

Lingga menutup kembali surat itu, lalu melirik Chrisa yang tenang dan duduk bersandar pada sandaran sofa yang sedang menutup matanya yang sengaja ia halangi oleh lengannya sendiri.

"Menurut gue, siapapun yang ngirim pesan ini,itu bukan musuh kita, melainkan sekutu." ungkap Atta.

Lingga sebagai Leader sama sekali belum membuka suara. Dia malah asik menatap Chrisa yang seakan lupa dimana ia sekarang berada.

"Lingga?"

"Langit..?"

"Pak Ketu?"

"Pak Boss?"

Panggil  Rayn, Delon,Andreas dan Aldo bersamaan. Sedangkan Atta hanya menaikan sebelah halisnya memperhatikan Lingga yang masih saja terus menatap Chrisa.

"Ekhemm..." deheman Atta yang dengan sengaja dikeraskan membuat Lingga sepenuhnya tersadar. Lelaki itu melihat kearah sahabatnya yang menatapnya dengan penuh selidik.

"Yang bisa jawab pertanyaan kalian mengenai surat ini, adalah orang yang bawa dan nganter pesan ini pada kita." jawab Lingga dengan berusaha menghilangkan kegugupannya, karena ketahuan melihat Chrisa begitu lamat dan dalam.

Inti Cious yang lain hanya mengangguk mengerti.

"Chriss..." panggil Andreas dengan nada berat. Karena melihat teman nya yang lain tak sudi untuk sekedar membangunkan Chrisa apalagi memanggil namanya tersebut.

MY NAMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang