---
MY NAME 14
Chrisa berjalan menuju parkiran sekolah. Bel pulang sudah berbunyi sejak tadi. Perempuan itu berjalan dengan santai dan pelan, dengan kedua tangan yang ia masukan kedalam jas almameternya.
Ting!
Sebuah pesan masuk kedalam ponselnya. Dengan berdecak Chrisa mengambil ponselnya itu dan membukanya.
Menghela nafasnya dengan kasar, Chrisa kembali menutup pintu mobil yang akan ia tumpangi.
"Bilang sama Daddy,saya ada urusan mendadak. Jadi Om Uncle pulang aja, nanti jemput saya lagi. " ujar Chrisa pada supir keluarganya.
Memang Daddy nya itu yang menyuruh bawahan nya untuk menjemput dirinya untuk datang ke acara rapat pertemuan bulanan. Sepertinya sebuah pesan yang masuk kedalam ponselnya itu begitu penting, sehingga Chrisa memilih mengabaikan perintah dari Daddy nya itu.
"Jika ada hal apapun yang terjadi pada nona Chriss, saya harap Nona tak akan melibatkan saya." jawab sopirnya itu.
Chrisa mengangguk. "Saya sudah tahu resikonya PamanUncle." balas Chrisa lagi. "Palingan saya disuruh Wamil sama Daddy bareng Hannry kan?" lanjutnya lagi dengan nada bergurau.
Hannry si singa peliharaan dari sang Daddy nya itu.
Sopir itu terlihat bergidig ngeri. "Saya akan mendoakan yang terbaik buat Nona Chriss. Kalau begitu saya pamit dulu." setelah itu mobil yang akan membawa Chrisa pulang harus pergi tanpa Tuan nya.
Menghela nafas lelah, Chrisa kembali membalikan tubuhnya dan kembali berjalan masuk memasuki koridor demi koridor kelas.
Pesan dari Andreas yang menyuruhnya datang ke markas Relacious mau tak mau Chrisa harus menurutinya. Anggap sebagai penebusan kesalahan perempuan itu yang tak jadi membahas permasalahan dan tak menyelesaikannya.
"Lama lo!" ketus seseorang menyambut kedatangan Chrisa saat Chrisa memasuki markas Relacious. Lelaki yang berbicara itu Atta.
Chrisa menghiraukan ucapan Atta, dia hanya melongos pergi mengabaikan keberadaan lelaki itu yang bersandar di dinding dekat pintu. Seolah-olah Chrisa tak mengangap ada seseorang disana.
Chrisa masuk lebih dalam, dia melihat seluruh inti Cious sudah menunggunya,ditambah keberadaan dua manusia yang membuat pandangan matanya menjadi gelap. Bahkan suasana pun tiba-tiba menjadi dingin dan mencengkam tanpa ada alasan.
Laura dan Maudy. Dua nama,dua manusia,dua raga yang membuat Chrisa begitu sangat membenci kedua perempuan itu. Pandangannya pada kedua perempuan itu begitu datar. Ada begitu banyak emosi yang berkecamuk, tapi terhalangi oleh pandangan nya yang datar dan acuh.
Tanpa mengucapkan apapun, Chrisa duduk langsung begitu saja didekat Andreas, karena tak ada tempat duduk lain. Dan dia membuka tasnya tanpa diperintahkan lalu menyimpan sebuah flasdisk ketengah-tengah meja yang memisahkan mereka.
"Jangan dulu bacot apapun." intruksi Chrisa karena melihat beberapa dari mereka seperti akan melayangkan sebuah protes.
Semua orang yang mendengar ucapan Chrisa langsung diam begitu saja,ketika merasakan aura dominan yang begitu kuat menguar begitu saja dari tubuhnya itu.
"Seharusnya lo disini yang jangan banyak bacot. Jalang." kata Maudy sinis kepada Chrisa. Sedangkan Chrisa yang sedang dalam mode serius dan tak ingin diganggu melayangkan tatapan tajam pada Maudy.
"Gue nggak butuh orang yang bukan masuk dalam kumpulan geng ini. Berisik, banyak bacot dan juga bego." ucap Chrisa menusuk. Dia menghina Maudy tanpa beban.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY NAME
Teen FictionGENRE TEENFICTION | COVER BY PINTEREST *** 🚫TERDAPAT BEBERAPA KATA KASAR DAN ADEGAN KEKERASAN🚫 Awal publish : 8 februari 2023 ▫▫▫ Chrisha Attanuel. Gadis yang dijuluki Queen Bullying. Tapi julukan itu tak lagi disematkan didepan namanya, karena...