15.👣

6 3 1
                                    

---

MY NAME 15

Chrisa berjalan turun melewati undukan tangga yang menghubungkan ia dengan lantai dasar. Perempuan itu berjalan sambil memasangkan jaket kulit ditubuhnya.

Dia berdecih sinis,ketika melihat sang Daddy duduk diatas sofa dan tersenyum tanpa dosa setelah melakukan hal gila tadi siang kepadanya.

"Gak mau pamitan sama Daddy?" tanya Agra. Nama Daddy Chrisa.

Chrisa melongos begitu saja,biarkan sekali ini saja ia menjadi anak durhaka karena mengabaikan perkataan Daddy nya itu. Membuat Agra yang sedang duduk tenang mendengus tak percaya dengan sikap yang ditunjukan oleh putrinya itu.

"Mau kemana?" tanya Agra lagi kepada Chrisa,ketika putrinya itu sudah duduk dengan anteng diatas motor sport hitamnya.

"Daddy tanya kamu mau kemana Airys?" Agra bertanya dengan penuh penekanan. Chrisa yang akan memasang helm keatas kepalanya mengurungkan niatnya itu. Dengan menghela nafas Chrisa menjawab.

"Ada urusan." jawabnya jujur. Karena sekarang ia akan pergi ke markas geng Relacious sesuai kesepakatan mereka tadi. Masih ada waktu sekitar satu jam. Chrisa sengaja berangkat lebih awal karena tak ingin lagi ada percekcokan dengan para anggota inti geng Cious lain.

"Preet... Segala ada urusan segala. Kamu setiap harinya juga jadi penganguran." jawab Agra dengan nada julid ketika melihat putrinya yang akan pergi.

"Mana ada aku pengangguran. Yang bener itu pengacara. Aku pengangguran-pengangguran gini banyak acaranya ya." sahut Chrisa tak terima dengan perkataan Daddy nya.

Kayaknya Daddy Chrisa ngajak ribut. Mana mungkin kan seorang pelajar sepertinya menjadi pengangguran. Baru pulang ke rumah saja sudah dikatai seperti ini.

Serasa pengen ganti Daddy aja. Tapi Daddy yang seperti Daddy Agra itu tidak ada lagi. Limitid editions. Jadi niat buat jadi anak durhaka untuk sementara waktu Chrisa urungkan terlebih dahulu niatnya.

"Aku gak mau ribut sama Daddy dulu. Mendingan Daddy ajak ribut si Hanrry aja kalau Daddy gabut. Aku pamit ya. Dahh sayang Daddy banyak-banyak." pamit Chrisa setelah mengecup sekilas pipi Daddy nya itu sebagai tanda pamit.

Daddy Agra hanya diam mematung. Dia sedikit kesal dengan perkataan Chrisa barusan. Masa dia harus ngajak ribut si Hannry kan sangat tidak memungkinkan. Nanti dia disangka gila,karena mengajak ribut singa yang sudah pasti tak akan bisa menjawab perkataan nya.

Yang ada malah dibalas auum auumm. Masa iya ia juga harus bersuara seperti suara singa. Yang ada dikata setres sama anak-anaknya nanti. Tapi tak urung juga,Daddy Agra tersenyum hangat mengingat putrinya memberikan kecupan manis di pipinya.

Sayang putri Daddy banyak-banyak.

---



Sedangkan di markas Relacious,keadaan sedikit menegangkan setelah mendengar perkataan Lingga. Semua anggota hanya diam tak ada yang berani membuka suara.

"Ini yang kita inginkan sejak dulu kan?" seru salah satu anggota Cious. Namanya Radit.

"Iya bener." jawab anggota yang lain. "Dulu kita pernah nentang keputusan pak Ketu buat ngangkat bu boss jadi Queen."

"Pak ketu udah ngambil keputusan bijak. Kita semua anggota disini sejujurnya masih mengharapkan Chrisa jadi Queen Relacious."

"Hidup Queen."

"Hidup Queen baru Relacious. Queen Chrisa."

Sedangkan semua anggota inti Relacious,hanya diam mendengarkan sorakan dukungan kepada Chrisa. Mereka selama ini tak menyangka bahwa menjadikan Laura sebagai seorang Queen menimbulkan kericuhan yang tak mereka ketahui.

MY NAMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang