Meskipun Sonny sudah memperlihat kan keakrabannya meski kami baru pertama kali berjumpa,namun perke- nalan itu tak membawa arti khusus bagiku.buktinya,pada hari- hari selanjutnya aku tetap melewati waktu yang terus berlalu dengan kerutinan yang terjadi.sedikitpun aku tak pernah terkenang apalagi terbayang akan wajah Sonny yang tampan dan menarik.di mataku dia sama seperti teman- teman cowok lainnya yang tidak punya kelebihan apa- apa di hati ku.
Entahlah,aku sendiri heran,kenapa pe- rasaanku tak pernah tertarik sedikit- pun pada cowok-cowok itu.mungkin pernah ada rasa suka,tapi rasa itu segera hilang begitu kulihat tanda- tanda cowok yang kusukai itu mulai mempunyai perhatian padaku.
Tidak seperti gadis- gadis lainnya yang umumnya mengharapkan hubungan lebih dari cowok yang disukainya,aku malah menjauhi mereka yang diam- diam menaruh hati padaku dan meng- harapkan hubungan kami lebih dari seorang sahabat.
Sungguh,aku sendiri tidak mengerti pada keadaan hati dan perasaanku.di satu sisi,aku ingin seperti teman- temanku lainnya yang begitu ceria dan menikmati masa remaja yang indah dengan bergaul lebih erat lagi dengan teman lain jenis yang disukainya.
Namun disisi lain,aku begitu takut dan cemas bila seseorang mulai menunjuk kan perhatiannya yang dalam padaku.
Apalagi sampai mengungkapkan pera- saan.
Sama seperti gadis lainnya,aku juga perempuan normal yang pernah mem- punyai rasa suka pada seseorang. namun semua itu berlanjut lama karna orang yang kusukai keburu pergi sebelum kami sempat dekat dan me- ngetahui perasaan hati masing- masing.
Dan itu pernah kualami ketika aku masih duduk dikelas dua SMP.Ricky, cowok yang kusukai itu,sudah keburu pindah kesekolah lain setelah lulus dari SMP,tak ada kesempatan lagi bagiku untuk bersahabat lebih dekat lagi dengannya.apalagi kami pun tak pernah bertemu lagi setelah itu.
Saat itu,aku sendiri tak tahu apakah Ricky juga suka kepadaku atau tidak. Sifat Ricky yang agak pemalu dan se- dikit pendiam,sempat membuatku ragu tentang perasaannya padaku.namun, begitu aku sering memergoki kalau diam- diam dia suka mencuri pandang padaku dan memandangiku lama- lama bila berada di tempat jauh.
Entahlah dibanding teman- teman cowok lainnya yang lebih mudah meng ekspresikan perasaannya,aku lebih suka pada Ricky yang tertutup dan agak pendiam,bahkan sepertinya sulit baginya untuk mengekspresikan apa yang dirasakannya.cowok seperti Ricky,telah menimbulkan kekaguman lain pada diriku.entah mengapa,aku merasa tertarik dan tertantang untuk mengetahui keadaan dirinya lebih dalam lagi.
Tapi sayang,semua itu tak berhasil ku jangkau.belum juga kami dekat dan aku mengetahui sikap dan sifatnya lebih dalam lagi,Ricky sudah keburu lulus dan pindah kesekolah lain.
Maklum,kelasnya kan lebih tinggi se tingkat dariku,dalam arti dia adalah kakak kelasku.jadi,wajar saja kalau Ricky sudah keburu meninggalkan sekolah dan juga meninggalkan aku.
Dan yang kusesali,setelah lulus dan sekolah di SMU lain,kami tak pernah bertemu dan Ricky pun tak pernah be- rusaha untuk menjumpaiku,entah.di sekolah atau pun ditempat lain.padahal kalau saja ia melakukan itu,aku yakin lama- lama hatiku akan luluh dan mau menerimanya sebagai sahabat dekatku.
Kalau sudah dekat,sedikit demi sedikit bukan tak mungkin kami bisa menjadi sepasang kekasih seperti pasangan- pasangan lainnya.
Begitu harapanku ketika itu,entahlah, aku sendiri tak mengerti,mengapa hanya dengan Ricky saja aku mem- punyai harapan seperti itu.mungkin, sikap dan sifatnya yang agak tertutup itulah yang membuat aku tertarik dan tertantang untuk mendekati dan me- ngenal dirinya lebih dalam lagi.
Tapi itulah.harapan yang muncul dari relung hatiku yang terdalam,tak pernah terwujud.sosok Ricky yang tak pernah muncul lagi dalam penglihatan ku,membuatku lambat laun mulai yang pernah muncul tanpa diduga itu begitu saja.
Ketika aku lulus SMP dan harus pindah kesekolah baru di SMU ini,tak pernah ku temukan sosok cowok yang mirip Ricky,baik wajah maupun sifatnya.
Mungkin itu sebabnya mengapa perasaan "Aneh"itu tak pernah muncul lagi,kendati aku tetap bisa bersahabat akrab dengan teman - teman cowok lainnya seperti Johan,Hanky ataupun Leo.
Diantara sekian banyak cowok yang bersahabat dekat denganku itulah,aku sempat menghindari Hanky bahkan menjauhinya pelan- pelan.pasalnya, pacar Hanky yang bernama Eva,yang sama- sama setingkat denganku namun beda kelas itu,pernah menegur ku.
"Sory ya,Ta,aku ingin bicara dengan mu,sedikit saja.kamu punya waktu enggak?"katanya suatu siang,saat aku baru saja selesai piket menyapu di kelas.
"Penting?"tanyaku sambil menatapnya dalam.heran juga melihat keseriusan nya kali ini.
"Penting sekali,"Eva mengangguk keras.
"Sekarang?"
"Kalau bisa sih.masih banyak waktu ini," Eva melirik arlojinya.
"Ya sebentar deh.aku mau cuci tangan dulu,"aku pun segera meninggalkan- nya untuk mencuci tangan.begitu balik, ternyata dia masih menungguku di depan kelas.
"Kita langsung kekantin aja yuk?" ajaknya kemudian.
Aku menuruti ajakannya tanpa pra- sangka buruk apa- apa,meski sempat bertanya- tanya dengan sikapnya yang serius seperti kali ini.
Sesampainya di kantin,elva pun segera mengambil tempat duduk di bangku yang agak menyudut.aku me- ngikutinya dengan hati penasaran dan diliputi tanda tanya besar.Apa sebenar nya yang ingin dibicarakan Elva padaku?kok begitu serius sekali?"Sory ya,Ta,aku cuma mau bilang itu lho,"katanya setelah mengatur nafas sejenak.
"Soal apa ya?"tanyaku bingung.
"Tapi kamu jangan tersinggung ya?"
Elva menatapku dalam,seolah men- coba melongok ke relung hatiku yang paling dasar.
"Tersinggung?Kenapa mesti tersing- gung?"aku semakin bingung.Elva menarik nafasnya lebih dulu se- belum melanjutkan.
"Begini lho,aku cuma mau bilangin kamu aja,sebaiknya kamu jangan ter- lalu dekat bergaul dengan Hanky.kamu kan tahu,kami sudah pacaran sejak masih di SMP...
"Mataku seketika terbeliak,kaget.dada ku bergolak hebat.Gila!jadi Elva me- nyangkaku akan merebut Hanky dari tangannya.
"Kamu jangan punya perasaan seburuk itu padaku,El"cetusku tak senang. Sungguh aku merasa tersinggung dengan apa yang dikatakannya tadi.
"Selama ini,aku cuma berteman saja dengan Hanky.tidak lebih.""Tapi...kelihatannya hubungan kalian cukup dekat dan akrab."
Aku mencoba tersenyum,walaupun hambar rasanya.tak kusangka kalau Elva akan menganggapku seburuk itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PEREMPUAN DINGIN
FanfictionMasa kecilku amatlah pedih.aku sering menyaksikan kekerasan sikap ayah yang bila marah suka memukuli ibu.sejak itu, aku jadi benci dengan makhluk yang namanya lelaki.aku selalu menjauh bila ada teman lelaki yang menaruh hati padaku,bahkan merasa jij...