8

0 4 0
                                    

Jangankan dengan orang yang pernah ku cintai dan kami pernah mengalami apa yang namanya pacaran,dengan Ricky saja yang belum kutahu apakah dia serius menyukaiku selain sikapnya yang misterius karena suka mencuri pandang ke arahku,aku sudah kecewa dan tak bisa melupakan kenangan itu begitu saja.sebaliknya,aku malah me- nyesali,kenapa Ricky tidak bisa bersikap dewasa dan bahkan melupa- kanku begitu saja?Kenapa dia tidak berani mendatangiku dan mau bersabar menungguku sampai aku siap menerimanya?
Ah,kalau dipikirkan lebih dalam lagi, semakin besar penyesalan yang tumbuh dalam hatiku.maka itu dari- pada membuang -buang waktu me- mikirkannya,lebih baik aku belajar me- lupakannya dan mencoba 'menyiap kan' hatiku untuk menerima sesuatu yang mestinya sudah kualami.masa pacaran!
Yah,masa pacaran yang kata orang amat indah dan berkesan,mestinya sudah kurasakan sejak dulu.bahkan hampir semua teman- temanku sudah mengalaminya ketika masih SMP. Tapi aku?sampai duduk dikelas tiga SMU saja,aku masih belum tahu dan merasa kan betapa indah dan manisnya masa pacaran itu.selama ini aku cuma men- dengar keindahan dan kemanisan itu dari teman- teman saja.
Lama- lama,aku jadi penasaran juga bila hanya mendengar ceritanya saja.
Aku ingin merasakan dan mengalami nya sendiri.aku ingin punya pacar yang kucintai dan bisa mengerti isi hatiku. Tapi mungkinkah itu?Mungkinkah aku bisa menerima sosok lelaki yang di mata hatiku sudah menjadi trauma me- nyakitkan?jangan- jangan,aku malah ketemu lelaki yang kasar dan tak punya perasaan seperti ayah.jangan- jangan aku akan menjadi tempat pem- balasan 'hukum karma'yang dilakukan ayah pada ibu,berhubung aku adalah anak perempuan pertama?
Namun,rasa 'takut' itu perlahan- lahan pudar,walaupun belum lenyap sama sekali,ketika Sonny yang mulanya ku anggap hanya teman biasa sama seperti teman- teman cowok lainnya, berusaha meyakinkanku dengan sikap nya yang lembut dan welas asih.
Perlahan tapi pasti,aku mulai suka dan senang berada lama- lama bersama cowok itu.bahkan,entah setan apa yang menguasaiku,aku pun mulai berpikir- an jauh dengan akan memulai 'pacaran' bersama cowok itu.yah,pelan tapi pasti,kehadiran Sonny dalam hidupku mulai membuatku hanyut dan menjalani hari- hari yang penuh arti.
Dan,semua yang terjadi itu adalah berkat bantuan Linda.kalau bukan Linda yang berusaha membujukku dan meyakinkanku tentang cowok tetangga nya itu,mungkin aku masih tetap seperti yang dulu.kaku,keras,dan tak pernah mengenal yang namanya cinta!

"Sampai kapan kamu akan bertahan untuk terus sendiri,Ta?"katanya waktu itu dengan tatapan menghujam." Sampai perawan tua?memang enak jadi perawan tua?bakal kesepian dan merana kamu nanti!mumpung masih muda,mestinya kamu menggunakan kesempatan dengan sebaik- baiknya.
Jangan tampik cowok- cowok yang naksir kamu.kalau sudah tua,boro- boro ada yang naksir."

"Sudah ah,kamu kok serius amat sih?
Aku sendiri aja enggak pernah begitu- begitu amat,"aku mencoba tersenyum, meskipun ucapannya tadi sedikit tajam dan agak menyindir.namun begitu,aku tahu maksud Linda baik.dia tak suka melihatku larut dalam kesendirian, dengan terus bertahan dan menolak kehadiran cowok- cowok yang menaruh hati padaku.

"Aku tuh sebenarnya geregetan waktu ketemu kamu setelah lama tak berjumpa,dan ternyata kamu masih aja sendiri.kalau boleh kutahu,cowok macam apa sih yang kamu cari?" tanya nya lagi,tidak tanggung - tanggung. Ah, sejak dulu Linda memang begitu. Selalu ceplas- ceplos.

"Aku tidak milih- milih cowok,tapi ke- betulan aja belum ada yang mau padaku."

"Bohong aja,"la mencibir,"Sejak dulu kamu tuh enggak berubah.selalu ada takut kalau didekati cowok.kalau dulu, mungkin aku bisa mengerti.tapi sekarang sudah lain,Non.sekarang kamu sudah SMU dan sebentar lagi lulus.masa sih kamu mau terus begini?"

"Memang aku harus cepat- cepat menikah setelah lulus sekolah seperti si Yanna atau si Nita?"aku mendelik.

"Ya enggak sih,"Linda tersenyum. Tapi kalau kamu bisa kayak mereka,bagus juga tuh.kejutan besar itu namanya.
Tidak pernah pacaran,tapi langsung menikah?"

"Gundulmu!memang gampang tanpa pacaran bisa menikah?"

"Ya bisa aja kamu mau.banyak kok pasangan- pasangan yang langsung menikah,padahal mereka kenalan belum lama.dan ternyata sukses tuh."

"Itu kan menurut kamu.tapi sampai saat ini,aku belum pernah mendapat- kan kesan berarti setiap berkenalan dengan cowok."

"Oya?kalau Sonny bagaimana?"tanya- nya mengejutkan.

"Termasuk juga."
"Masa sih?kenyataannya Sonny malah terkesan setelah kukenalkan dengan- mu di pesta ulang tahun Dewi dulu. Malah berkali- kali dia menitip salam padaku untuk disampaikan padamu, tapi kusimpan aja salam itu.takut kamu enggak mau nerima."

"Sejak kapan kamu jadi 'Mak com- blang ,'hah?! Lagi- lagi aku melotot.

"Sejak melihat kamu masih betah sendiri terus,"Linda tertawa."Aku penasaran kalau melihat kamu belum juga pacaran.kebetulan saat ini ada cowok yang naksir kamu dan berniat serius sama kamu,jangan sia- siakan dong!"

"Jadi...kamu mau menjodohkan aku sama tetanggamu itu?"Lagi- lagi aku mendelik.

"Kalau kamu enggak keberatan.Sonny tuh oke lho.sudah ganteng,keren,penuh perhatian lagi.masa sih kamu enggak tertarik sama cowok macam dia? Apalagi kayaknya dia bermaksud serius sama kamu lho."

"Sok tau ah!kamu bilang waktu itu, Sonny baru saja putus dari pacarnya, masa sih sudah langsung tertarik lagi sama yang lain?"

"Yah,namanya juga lelaki.enggak pernah tuh mau lama- lama patah hati.
Tapi,waktu aku bilang begitu aja,sudah lama,Non.sudah lima bulan lebih. Jangankan dia yang cowok,lha aku saja yang cewek sudah ketemu pasangan baru kok."Linda mengerling nakal.

"Dasar!"kupukul bahunya,pelan.
"Jadi sekarang kamu juga sudah men- dapatkan pengganti Theo?"

"Ya,harus begitu dong.ngapain lama- lama menyendiri?bikin kesel aja. Mending juga nyari lagi.Eh,untung aja ketemu.dimana- mana,kalau berdua kan lebih enak daripada sendiri?"

"Pantes aja kamu begitu menggebu- menjodohkanku dengan Sonny.biar buat nemenin kamu ya?"

"Apalagi kalau bukan itu?"Linda tertawa."kalau kamu jadi pacar Sonny, kan enak.kita bisa pergi kemana aja dengan membawa pasangan masing- masing.pacaran itu indah lho,Ta. Apalagi kalau dia baik dan penuh per- hatian pada kita,rasanya siang malam kita ingin selalu berada di dekatnya."

"Nah,mulai mempengaruhiku lagi kan?" Aku mengerjab.

"Ya,habis mesti bagaimana lagi dong membujukmu?Apa yang kukatakan kan tidak bohong.kalau enggak per- caya,kamu bisa buktikan kok."

"Dengan menjadi pacar Sonny?"cibir ku.

"Ya jelas dong.habis mau jadi pacar siapa?pacarku?wow,sori aja deh,aku bukan lesbi."Linda terkikik.

Aku jadi ikut tertawa geli mendengar ucapannya.dasar Linda.ada saja ucapannya yang bikin orang geli.


PEREMPUAN DINGINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang