Ternyata,bukan aku saja yang merasa aneh dengan apa yang terjadi tadi. Sonny pun tak dapat menyembunyikan keheranannya melihat sikapku yang lain dari biasanya.aku yang biasanya pasif dan dingin di atas ranjang,kini menjadi liar seperti kuda yang baru lepas dari ikatannya.
Namun begitu,aku melihat ada kegem- biraan sendiri yang terpancar dari wajahnya.dari balik sorot matanya aku tahu kalau Sonny merasa terkesan dengan apa yang kulakukan tanpa sadar tadi.bahkan ia sempat mengaku, kalau gairahnya semakin membara mendengar rintihan dan eranganku. dan ia berharap,aku akan bisa seperti itu terus.
Kini,setelah permainan usai dan Sonny sudah tertidur kelelahan,aku cuma bisa mengeluh dengan nafas yang masih menderu.kepuasan dalam bercinta memang sudah kurasakan di malam yang berkesan ini.namun,kepuasan itu tak akan kurasakan bila tanpa sadar anganku membawaku untuk mem- bayangkan yang jelek - jelek dan menyakitkan tentang Sonny.
Untuk memberi kepuasan pada Sonny dan kepuasan pada diriku sendiri, haruskah aku membayangkan apa yang sesungguhnya menyakitkan dan tak mengenakkan itu,setiap kali akan bercinta?tidakkah itu akan semakin menyakiti perasaanku yang memang sudah tersakiti?bagaimana pula jika bayangan menyakitkan itu akhirnya menjadi kenyataan karena aku sudah tersugesti?
Oh Tuhan,sungguh aku tak tahu apa yang harus kuperbuat dan kulakukan.
namun,aku juga berterima kasih atas kemurahan hatimu dengan mengem- balikan Sonny ke pangkuanku.
Memang, sejak aku menunjukkan 'kelincahan dan keaktifanku' dalam bercinta,Sonny semakin lengket saja padaku.bahkan sepertinya ia sudah mulai melupakan perselingkuhannya dengan perempuan lain,dengan tidak lagi pulang malam dan sudah tiba di rumah sore hari.
Sungguh aku bahagia bisa menarik Sonny kembali dalam pelukan dan mempertahankan rumah tangga kami yang hampir ambruk.kendati untuk itu aku mesti mengorbankan perasaanku dengan membayangkan apa- apa yang sebenarnya menyakitkan dan tak layak kuharapkan!
Mungkin,memang sudah begitu jalan hidupku.SELESAI
KAMU SEDANG MEMBACA
PEREMPUAN DINGIN
FanfictionMasa kecilku amatlah pedih.aku sering menyaksikan kekerasan sikap ayah yang bila marah suka memukuli ibu.sejak itu, aku jadi benci dengan makhluk yang namanya lelaki.aku selalu menjauh bila ada teman lelaki yang menaruh hati padaku,bahkan merasa jij...