03

1.7K 219 46
                                    

Happy Reading ^^ ~

Chiko turun dari rooftop dengan kaki yang lemas, ia berusaha menuruni tangga yang terlihat sangat panjang dan anak tangga itu sangat banyak.

Chiko memegangi pegangan tangga, dan berusaha turun perlahan lahan.

Hentikan pikiran positif kalian, Chiko hanya tak percaya Rendi mencium bibir nya, dan jangan lupakan itu ciuman kedua bagi Chiko setelah ibu nya yang mencium.

Tubuh dan jantung nya sudah tak bisa dikendalikan.

Rendi melihat Chiko yang kesulitan menuruni tangga, ia hanya tersenyum dari pintu rooftop, tanpa mau membantu.

Biarlah Chiko berusaha sendiri.

Ini juga sebagai hadiah dan hukuman karena Chiko mendengar apa yang dirinya lakukan dengan guru itu.

Alih alih memberi penjelasan, Rendi malah mencium Chiko.

Salahkan Chiko, dengan seenak jidat mengambil rokok satu satunya lalu menginjak nya tanpa wajah berdosa.

"menarik. "

• • •

Aji bingung dengan sikap Chiko yang tiba tiba menjadi lebih tenang itu, biasanya Chiko selalu berteriak 24/7.

Sejak tadi pulang sekolah Aji tak mendengar Chiko berteriak, yang Aji lihat Chiko hanya berdiam diri, tak mau membuka suara.

Aneh, apa yang Rendi lakukan pada teman nya?

"kalo lo diem mulu mending gue pulang aja kali ya? "

Chiko menoleh pada Aji, lalu mengangguk.

Mungkin dirinya butuh waktu sendiri, untuk memikirkan apa yang sebenarnya Rendi inginkan.

Aji berjalan kearah ranjang yang disana terdapat Chiko yang sedang terduduk lemas diatasnya.

"lo kenapa si? "

"gapapa"

"mana chiko? Lo siapa? "

"chiki"

"taro? "

"jaguar"

Aji tertawa begitu pun dengan Chiko.

"aaaa aji, chiko heran sama rendi, kok dia? Aaa tau ah terang"

Chiko berbaring, lalu menendang nendang selimut yang ada disana.

Aji duduk disamping Chiko, ia mengelus elus rambut Chiko, memberikan ketenangan disana.

"rendi kenapa? "

Chiko membuka selimut yang menutupi setengah wajahnya.

"aji bisa ga kita gausah bahas rendi?"

Aji menganggukkan kepala.

"chiko lelah, besok tolong izinin chiko ya, chiko sakit gitu"

Aji menganggukkan kepala lagi.

"lo ga laper? "

Chiko menggelengkan kepala, ia bangun dari tidur nya, lalu berbaring lagi di paha Aji, menjadikan paha itu sebagai bantal yang empuk.

[√] Pihak bawah <renle>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang