Kaneki menceritakan semuanya, tentang Dirinya yang Hikikomori dan segala Kehidupannya dari dulu dan segala yang terlibat bersamanya. Semuanya, rahasia terkelam tentang dirinya itu.
Matanya memantulkan kegelapan yang tidak serasi dengan dirinya, Hampa, dan menyatu dengan malam ini sendirian. Tubuh Kaneki gemetaran kedinginan setiap kali dia mengingat semuanya, bagaimana Keluarganya dihancurkan secara paksa oleh sebuah kejadian begitu saja.
Kecelakaan Mobil, yang merenggut nyawa keluarga tersayangnya. Ayah, dan Ibu, bahkan Adik tercintanya.
"Lalu, siapa adikmu itu?" Tanya Hide. Kaneki mengeleng pelan, wajahnya kembali meredup. Dia memegangi batu yang terasa begitu keras. Ingin rasanya, dia mengubur dirinya hidup-hidup dalam kebohongan yang selalu dibuatnya, sejak hari itu.
"Tidak ada, itu aku." Seru Kaneki datar, dia selalu kesepian dalam kehidupan sehari-hari dan dating app adalah salah satu dari permainan kesukaannya.
Mempermainkan orang-orang dengan dirinya menyamar sebagai perempuan. Mereka menyukainya, ketika dia berpakaian seperti wanita dan memotretnya. Berbicara dalam chat seolah bukan dirinya.
Dia akan menerima cinta, dan rasanya tidak kesepian lagi. Meksipun, Kaneki tau bahwa suatu saat dia akan menyadari apapun yang dilakukannya. Dia hanyalah ditinggalkan sendirian, dan yang dilakukannya itu hanyalah mencari kesenangan hampa lainnya. Kaneki merasa hidup, tapi tidak juga hidup.
Berkurung dalam rumah besar yang sama setiap harinya, bergumam dalam dating app dan menerima uang dari orang-orang yang mempercayai dirinya. Rasanya, sempurna.
Dia menjadi Hikikomori, tidak lagi bersekolah dan memakan dari Pesanan Online, bergumul dalam satu ruangan yang kotor dan tidak pernah dibersihkan.
Apa itu Kehidupan?
Apa yang selama ini dilakukannya? Apa ibu, ayah akan memaafkan dirinya?
Kaneki beberapa kali berusaha menghentikan segalanya, tapi yang ada hanyalah kehampaan dan kegelapan. Tidak ada yang memperhatikannya, sama sekali seolah dirinya tidak pernah ada.
Kaneki kembali mencari sesuatu dan tenggelam dalam dunianya. Kaneki takut pada dirinya sendiri, kenyataan bahwa dia sudah ditinggalkan oleh dunia. Bahwa yang sekarang ada disini, bukanlah dirinya. Tapi orang lain, Semuanya itu berputar dalam kepalanya seperti ulat yang menggerogoti pikirannya.
Ting!
Hingga suara itu, ada yang mengajaknya berkencan. Kaneki hanya tertawa tanpa suara, seolah itu adalah permainan. Kaneki tidak berharap akan adanya perubahan karena dia sendiri sudah menyerah akan semua itu, Dia mengenakan pakaian terbaiknya. Dan menutupi matanya yang sudah cacat sedari lahir, tentu tidak akan ada yang menerimanya jika dia menunjukkan itu.
Dan pergi dari sana.
...
Kaneki berhenti berbicara, mengarahkan tangannya kearah pantai yang ada didepannya.
Apa jika, dia masuk kedalam sana. Semuanya akan berakhir?
...
Mata hampa itu, Entah kenapa Hide mengetahuinya. Bagaimana ketika keluarga sempurna yang selalu dirasakannya hancur begitu saja karena sebuah kesalahan. Bagaimana Hide dan ibunya mengalami depresi selama bertahun-tahun sebelum kembali memulihkan hidupnya.
Bermimpi akan Kematian yang seperti akan menyelamatkannya bagaikan seorang Pangeran.
Padahal itu tidak lebih hanyalah sebuah lubang hitam yang akan menjerumuskan Keputusasaan.
"Mata ini, menjijikan kan?" Gumam Kaneki. Dia memegangi mata kirinya yang tertutup sejak lahir, tidak bisa digunakan.
"Aku sering dibilang, monster bermata satu. Cacat, atau bahkan kutukan setan. Apa aku ini bersalah dilahirkan seperti ini?" Tanya Kaneki, masa sekolah yang buruk. Setiap orang yang menemuinya menghujat dan membuat rumor buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dating App (HideKi)
Short StoryHide tidak pernah tau, selalu mengabaikan dan berhura-hura dalam hidupnya hingga sekarang. Bercanda pada siapapun seolah tidak ada masalah yang dihadapinya. (TAMAT) Betapa susahnya memasuki kehidupan orang lain ketika dia mengenal Kaneki yang memili...