Cakar, Peluru dan Zarrpheus

363 34 3
                                    

3 jam kemudian mereka tiba di kota azhar, mereka melihat sudah ada kerumunan di sekitar panggung dan diatas panggung ada seorang pria sedang berbicara, mereka berdua lalu bersembunyi dibalik semak-semak sambil mendengarkan pria itu.

Pria tersebut memakai topeng besi, jubah panjang berwarna hitam dengan huruf Z besar di punggungnya, ia berpidato di hadapan para rakyat.

"Hari ini, dunia kita.. Rufial telah bebas oleh sekelompok pemuja setan yang menggunakan black magic yang sangat berbahaya, mereka menyebut diri mereka, GYPSY"

"Bertahun-tahun mereka dikenal sebagai 'magician' terkuat di seluruh rufial, kalian semua menganggap mereka manusia-manusia hebat dengan hadiah dari sang pencipta berupa kekuatan magic mereka..

Namun! Itu semua hanya omong kosong! Hanya gertakan! Agar mereka semua dipandang tinggi oleh semua orang! Karena kenyataannya mereka memuja setan untuk mendapatkan kekuatan mereka itu! Kekuatan yang mereka miliki adalah kekuatan jahat yang dapat membahayakan dunia!"

"Semua orang tidak melihat itu semua sampai aku, aku datang membuka mata kalian akan kenyataan tentang mereka ini, dan sekarang kita bebas dari ancaman mereka!" Pria itu berpidato menjelek-jelekkan clan gypsy.

"Hidup Zarrpheus! Hidup Zarrpheus!" Sorak para warga bahagia.

"Jadi.. Dia Zarrpheus itu" ucap Max geram sambil mengepalkan tangannya kuat-kuat.

"Sabar Max.. Tahan emosimu.. Bukan ide yang bagus jika kau merencanakan meloncat kesana dan langsung menyerangnya dengan magicmu itu, para rakyat dan order of black yang mengawalnya akan langsung membunuhmu" ucap alwan menenangkan.

"Darimana kau tau semua rencanaku itu? Kau pembaca pikiran?" Tanya max heran.

"Eh? Ah sudahlah, kita harus menyusun sebuah strategi untuk menyerangnya"

"Hm.. Baiklah, ayo"
Mereka berdua lalu menyusun sebuah strategi penyerangan.

"Kau yakin rencana ini akan berhasil wan?" Tanya max meyakinkan.

Alwan mengangguk mantap.

"Baiklah kalau begitu, kita serang dalam 3.." Alwan menarik nafasnya.

"2.." Alwan lalu membuka gelang di pergelangan tangannya, sehingga membuat tubuhnya bereaksi aneh.

"1!" Bulu-bulu tumbuh di sekujur tubuh alwan, taringnya yang tajam itu memanjang, cakarnya tumbuh, matanya yang coklat itu berubah kuning, ia berubah menjadi werewolf.

"Aaauuuuuuu!!!" Teriaknya.

Ia lalu melesat keluar dari semak-semak berlari dengan kencang ke arah zarrpheus dan menerkamnya, cakarnya itu mengenai topeng besi zarrpheus sehingga menciptakan bunyi yang sangat nyaring, dan dia mundur beberapa langkah, namun alwan terus menyerangnya dengan cakarnya.

"Arrgh! Jauhkan monster ini dariku!" Ucap Zarrpheus sambil mencoba menahan serangan alwan dengan kedua lengannya.

Para Order of Black disana menarik Alwan yang sudah menjadi werewolf itu menjauh dari Zarrpheus, namun alwan terus meronta-ronta hingga cakarnya mengenai beberapa orang dan menimbulkan luka yang cukup dalam.

Zarrpheus mengeluarkan pedangnya, lalu ia bersiap untuk menusukkannya ke perut Alwan. Namun, ketika ia ingin menusukkannya, tiba-tiba sebuah peluru bersarang di lengannya, semua orang mencari darimana asalnya peluru itu, dan ternyata, peluru itu berasal dari seorang pemuda berambut biru panjang yang mengarahkan sebuah senapan ke arah zarrpheus.

Alwan tersenyum melihatnya.

Semua orang memandang ke arah max dengan tatapan terkejut.

"Hei! Bukankah itu clan gypsy yang kemarin melarikan diri dan kabarnya telah dibunuh oleh para order of black?" Ucap seseorang tiba-tiba suasana jadi gaduh.

Zarrpheus memegangi lengannya yang terkena peluru, ia lalu mencoba mengambil pedangnya yang terjatuh, namun ia ditendang oleh alwan hingga terjatuh keluar panggung.

"Grraaaaauuuu!" Teriak alwan penuh
kemenangan.

Max lalu berjalan mendekati Zarrpheus yang tergeletak di tanah, ia melewati lautan tatapan penuh kebencian, dan hujan cacian yang terus ia terima, membuat emosinya terus terbakar.

Ketika sudah berada di depan Zarrpheus yang masih kesakitan, ia mengarahkan mulut senapan di tangannya ke kepala Zarrpheus.

"Ada kata-kata terakhir?" Ucap max dengan tatapan sangat ingin membunuh.

"Tunggu.. Tunggu dulu.. Aku memiliki sesuatu yang mungkin membuatmu tertarik" ucap zarrpheus.

"Aku tak peduli apapun yang kau.."

"Ini menyangkut orang tuamu"

"Hah?"

"Ini ada hubungannya dengan orang tuamu, aku bisa menghidupkan mereka kembali, bagaimana?" Ucap zarrpheus dari balik topengnya.

Max terdiam sejenak, ia lalu menatap ke arah alwan, alwan hanya menggelengkan kepalanya.

Max menutup kedua matanya, lalu menyingkirkan senapan itu dari wajah Zarrpheus.

"Maafkan aku, orang tua ku adalah segalanya" ucap max.

Alwan yang melihat itu lalu pergi dari sana karena tak percaya, ia pergi dalam bentuk werewolfnya.

Zarrpheus lalu bangkit dan menatap max.

"Sekarang bagaimana caranya menghidupkan kembali orang tuaku?" Tanya max.

"Hahahaha! Kau benar-benar percaya ya?" Tawa zarrpheus.

Lalu tanpa banyak bicara max mengarahkan senapannya ke wajah Zarrpheus.

"Aku sudah menduga kau membohongiku" ucapnya pelan, lalu pelatuk senapan itu ditariknya, sebuah peluru meluncur dengan cepat ke wajah Zarrpheus yang tertutup topeng itu.

Trank!! Terdengar suara 2 buah benda bertabrakan, semua orang melihat kesana tak percaya, semua mengira Zarrpheus sudah mati saat itu juga, namun kenyataannya berbeda.

Peluru max sudah tertahan oleh pedang Zarrpheus.

"Tak semudah itu kau membunuhku, GYPSY!" Ucap Zarrpheus.

Zarrpheus lalu menendang perut Max dan meluncur ke arah max dengan pedang di tangannya, dan langsung mengayunkan pedangnya itu dengan cepat, max berhasil menghindar dan pergi ke belakang Zarrpheus, ia melempar senapan di tangannya dan mengeluarkan senjata yang sebenarnya, sebuah tongkat berbentuk silang.

"Pertarungan sebenarnya baru dimulai!" Ucap Max.

Story of RufialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang