ArcPedia, Fila Aurora dan Sebuah Desa

364 35 1
                                    

"Siapa 'orang' yang kau maksud?"

"Akupun tak tau, namun.. Dari cerita pohon-pohon lain, dan informasi para burung, mereka melihat kegilaan yang dilakukan oleh seseorang, dan organisasi yang dibentuknya" jelasnya.

"Jadi.. Tugasku adalah menghentikan orang itu? Tapi.. Bagaimana dengan hutan ini? Bagaimana kalau ada penebang liar seperti tadi?" Tanya alfhan khawatir.

"Tak apa.. Aku akan melindungi hutan ini, karena hutan ini.. Adalah rumahku dan rumahmu" ucap arvad meyakinkan sambil tersenyum.

Alfhan akhirnya tersenyum dan mengangguk mantap.

"Aku bersedia!" Ucapnya.

"Bagus, tapi.. Ada 1 hal lagi yang kau perlukan"

"Apa itu?"

"ArcPedia, sebuah buku yang berisi tentang semua hal yang terjadi di rufial, buku itu akan terus menuliskan semua kejadian-kejadian di rufial, semua informasi yang kau butuhkan ada disana."

"Eh?"

"Dulu itu adalah bukuku, namun aku meninggalkannya di sebuah rumah ketika gruman menyerang."

"Aku harus mencarinya?"

"Ya, tenang saja, rumah itu tak begitu jauh dari hutan ini, aku mengubur buku itu di dalam tanah, namun tetap saja, buku itu akan terus menulis semua hal, kau harus mencarinya, kita harus mengetahui, siapa orang yang menyebabkan kegilaan ini, buku itu pasti sudah menulisnya." ucap Arvad.

"Tak bisakah kau memberi tahu letak rumah itu padaku saja?" Tanya alfhan.

"Tidak, bukan tidak mau, tapi.. Itu sudah beribu-ribu tahun yang lalu, aku lupa lokasi rumah itu"

"Yang jelas, rumah itu ada di arah barat kalau dari sini, apabila sudah dekat, bola hijau di tongkat itu akan bersinar, semakin dekat, maka semakin terang."

"Baiklah! Aku akan pergi sekarang, ke barat!" Ucap Alfhan sambil berjalan menuju barat.

Arvad yang melihatnya tersenyum, lalu ia kembali menjadi sebatang pohon.

Alfhan terus berjalan menuju barat, ditemani sahabatnya, aisurisu yang duduk manis di pundaknya.

Tiba-tiba ia merasakan sesuatu.

"Alfhan! Awas!" Teriak aisurisu.

Alfhan yang mendengarnya lalu dengan cepat melompat menjauh dari tempat yang sebelumnya ia pijak.

"Ada apa? Risu?" Tanyanya pada sahabatnya itu.

"I.. Itu.." Ucapnya gagap sambil menunjuk ke tanah.

Alfhan melihat ke tempat yang risu tunjuk, ia membelalakan matanya, ia melihat ada sebuah anak panah api tertancap disana.

"Si.. Siapa kau! Tunjukkan dirimu!" Teriak alfhan.

Ia mendengar suara langkah kaki mendekat ke arahnya, lalu samar-samar ia melihat seorang pria berumur sekitar 40 tahunan, mendekat dengan sebuah busur panah yang diselimuti api di tangannya.

"Eh? Kau bukan rusa yang tadi mau kutangkap? Siapa kau?" Tanya pria itu.

"Rusa? Kau mau menangkap rusa? Untuk apa?" Selidik alfhan.

"Untuk makan tentunya, aku sangat lapar. Aku tak tau jalan keluar dari hutan ini, aku tersesat" jelasnya.

Alfhan kaget setengah mati mendengarnya.

"Apa!?Kenapa kau tega ingin memakan mahluk hidup lain!? Ada banyak buah disini, kau bisa meminta pada para pohon. Itu lebih baik daripada membunuh mahluk lain untuk makan.."

Story of RufialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang