Gaun, 2x lipat dan Orang yang sangat berarti

388 37 5
                                    

Ia mengambil kain untuk gaun itu dan membentangkannya di meja, lalu ia berjalan menjauh dari meja itu. Ia menatap bahan itu.

Ia mengarahkan tongkatnya dan mulutnya lagi-lagi bergerak-gerak membaca mantra.

Lalu keluarlah 4 utas tali yang sangat tajam dari tongkat itu. Tali-tali itu meluncur ke arah kain itu dan memotongnya sesuai pola dengan cepat.
Dan dengan cepat pula tali-tali itu kembali ke dalam tongkat.

Max kemudian berlari ke meja itu, mengambil kain itu dan melemparkannya ke langit-langit, ia lalu mengarahkan tongkat kecilnya ke kain itu, dan meluncurlah 4 utas tali berwarna putih, tali biasa.

Tali-tali itu menjahit kain itu dengan sendirinya, dan ketika sudah selesai, tali itu terputus dari tongkat max. Dan gaun itu jatuh ke tanah.

Max mengambil gaun itu, warnanya biru langit, jahitannya sangat rapi, sangat indah. Ia lalu memasangkan gaun itu ke sebuah manekin dan ia menyimpan kembali tongkat kecilnya ke dalam jubahnya. Ia tersenyum puas.

Tak lama kemudian, seseorang membuka pintu ruangan itu.

"Bagaimana max? Apakah kau sudah memotong ka.." Ternyata itu naomi, ia menghentikan kalimatnya ketika melihat sebuah gaun yang persis seperti pola yang ia beri sudah terpasang di sebuah manekin di sebelah Max. Ia melongo, benar-benar kagum.

"Astaga... Luar biasa.. Ini sangat cantik, max!" Ucap naomi masih tak percaya.

"Hahaha, aku kan hanya menuruti gambar nyonya naomi" ucap max merendah.

"Wow... Kurang dari setengah jam, kau sudah menyelesaikannya? Luar biasa! Sebenarnya apa yang kau lakukan, ini benar-benar luar biasa!" Puji naomi lagi.
Max hanya tersenyum.

"Ah! Aku harus menelpon pemesan gaun ini, dia pasti akan senang sekali dengan gaunnya yang cantik ini" ucap naomi sambil berjalan keluar ruangan jahit, diikuti Max.

Naomi menelpon pemesan gaun tadi, ia sangat bersemangat menelponnya, ia benar-benar bahagia.

"Ia akan kesini sebentar lagi, ia nampaknya sangat senang sekaligus tak percaya" ucap naomi ketika selesai menelpon.

"Ya.. Anda juga nampaknya sangat senang sekaligus tak percaya nyonya" ucap max sambil tersenyum.

"Hahaha, tentu saja, seorang lelaki yang katanya belum memiliki pengalaman menjahit sedikitpun, bisa membuat gaun yang sangat indah dalam waktu 15 menit, kau pikir siapa yang akan percaya?"

Max hanya tersenyum mendengarnya.
Tak lama kemudian, seseorang masuk ke butik itu, perempuan yang memesan gaun itu. tubuhnya sangat ramping, rambutnya blonde sepunggung, ia memakai kacamata hitam, kulitnya putih bersih, ia sangat cantik, dan nampaknya ia orang golongan menengah atas.

Naomi memperlihatkan gaun biru itu pada wanita tersebut dengan bangga, wanita itu tercengang melihatnya, ia membuka kacamata hitamnya sehingga terlihatlah kedua mata coklatnya terbelalak lebar. Ia sangat kagum melihatnya.

"Luar biasa! Ini cantik sekali" ucapnya sambil menyentuh gaun yang masih terpasang ke manekin itu.

"Persis seperti yang kuinginkan, malah lebih dari yang kuinginkan, dan sangat cepat. Aku suka butik ini, siapa yang membuat gaun ini?" Tanya wanita itu pada naomi.

Naomi tersenyum menunjuk max dengan dagunya. Wanita itu memandangi max.

"Laki-laki itu? Sulit dipercaya" ucapnya.

"Kurasa, aku akan memakainya sekarang" ucap wanita itu, lalu ia menyimpan tasnya di meja yang ada di sebelahnya.

"Eeeh? Kau akan ganti baju disini?" Tanya max panik. Lalu naomi memukul lengannya.

Story of RufialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang