Kebahagiaan, Arc Portal dan Penyerangan

286 32 1
                                    

"Huff.. Siapa nama Hero of Summer itu?"

"Fila, Fila Aurora"

Alfhan lalu terdiam dan menatap aisurisu terkejut. Lalu bersamaan mereka berteriak.

"Fila! Di.. Dia kan..."

"Pria yang kita temui di hutan tadi pagi!" Ucap risu terkejut.

"Ya! Bagaimana aku bisa lupa, dia itu ternyata hero of summer! Itulah sebabnya ia memiliki panah api itu."

"Kalau begitu ayo kita cari dia!"

"Kurasa tidak mungkin risu, di arcpedia ini dikatakan ia menghilang, jadi kita tak tau ia akan pergi kemana. Selain itu, sekarang ia pasti sudah pergi cukup jauh, kita tak akan menemukannya."

"Akh, kalau begitu bagaimana kita mengalahkan Zarrpheus? Kita harus mengalahkannya, fhan, itulah perintah Arvad kan? Kita harus kembali ke hutan dan meminta petunjuk pada Arvad sekarang juga, Ia sudah mempercayai tongkatnya dan arcpedia ini padamu untuk membantumu mengalahkan Zarrpheus ini, apa kau akan mengecewakannya? "

"Ughhh... T.. Tentu saja tidak risu! Arvad memang memintaku untuk mengalahkan sang pengacau Zarrpheus ini, tapi ia tak menyuruhku untuk melakukannya hari ini kan? Tenanglah, masih ada banyak waktu, besok kita akan memikirkan cara lain lagi, hari ini sudah cukup, kita sudah menemukan arcpedia ini, tak ada salahnya kita beristirahat sejenak kan?"

"Rrrrgh kau.."

"Alfhan, risu ini makan malam kalian" Tiba-tiba Verlica datang membawa makanan sambil tersenyum manis.

"Ah, ini sudah malam ya? Terasa begitu cepat ya... Terima kasih Lica"

Alfhan lalu mengambil makanan yang disiapkan Verlica dan tersenyum ke arah Aisurisu.

"Jadi bagaimana sekarang risu? Kau masih ingin ke hutan?"

Aisurisu mendengus kesal lalu berkata

"Baiklah, untuk malam ini kita dapat beristirahat sejenak."

"Hahaha dasar tukang makan!"

Verlica hanya tersenyum melihat tingkah keduanya.

"Aku makan ya, lica!"

"Ah ya, silahkan"

"Errr, tapi ini tidak terbuat dari daging tupai kan?"

"Hahaha, tentu saja tidak, itu kan sayur sup"

"Ah hahaha, baguslah.. Selamat makan!"

Malam itu dilalui dengan canda tawa ketiganya, itu merupakan hari paling indah pertama kalinya dalam hidup Verlica setelah peninggalan ibunya, ia merasa nyaman berada di dekat Alfhan, dan ketika ia ingat bahwa esok hari Alfhan akan pergi meninggalkannya seorang diri, timbul rasa sedih di hatinya, ia tak rela Alfhan meninggalkannya, bahkan walau Alfhan adalah orang yang baru ia kenal kurang dari satu hari, ialah orang pertama yang mampu melukis kebahagiaan di hidup Verlica selain ibunya, dan akhirnya malam itu ketiganya terlelap, Verlica tidur di kamarnya, sementara alfhan dan risu tidur di kamar peninggalan ibu Verlica, malam itu terasa sangat cepat.

Keesokan paginya sinar matahari menembus jendela kamar Verlica dan menyinari wajahnya, ia langsung terbangun seketika, Ia sangat bersemangat pagi itu. Ia bangkit dari tempat tidurnya dan pergi menuju kamar tempat alfhan tidur.

"Heii bangun Alfhan! Risu!" Ucapnya dengan nada mengagetkan.

Namun justru ia yang kaget, tak ada siapa-siapa di kamar itu. Ia lalu melihat secarik kertas di atas tempat tidur dan mengambilnya, lalu membacanya.

Ia tak kuasa menahan tangisnya setelah membacanya, ia lalu terduduk dan menjatuhkan surat dari alfhan itu.

"Sekali lagi aku ditinggalkan oleh orang baik dalam hidupku..."

Story of RufialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang