Eksekusi, The Last Gypsy dan Mix

387 37 1
                                    

"Ayah? Ibu?"

Kedua orang tua Max.. Mereka diikat, wajah mereka penuh memar, darah dimana-mana.

Max lalu mendekati kerumunan itu dan berbaur dengan mereka.

"Dasar clan Gypsy! Meminta kekuatan dari iblis! Cih! Kau membahayakan semua orang!"

"Mati saja kau!"

"Untung ada yang menemukan mereka, kalau tidak, kita semua bisa mati karena black magic mereka itu"

"Dulu kita sangat bodoh karena menganggap gypsy itu clan kuat yang bisa melindungi kita, namun untung saja tuan zarrpheus membuka mata kita"

"Mati saja kau!"

"Berantas semua gypsy"

Itulah teriakan-teriakan dari orang-orang di sekitar max, max yang mendengarnya menjadi panas, namun ia mencoba menahan emosinya.

Tiba-tiba seorang pria berbaju hitam dan berambut perak naik ke atas panggung, sebuah katana menempel di pinggangnya.

"Harap tenang semuanya.." Ucap lelaki berambut perak tersebut, sehingga semua orang yang asalnya berteriak-teriak menghina ayah dan ibu max menjadi diam.

"Terima kasih, ehm.. Hari ini! Merupakan hari yang sangat penting, karena mereka berdua, dua orang laknat yang tersisa dari clan gypsy yang terkutuk akan dieksekusi mati, sehingga hari ini, clan gypsy akan benar-benar musnah seutuhnya"
Semua orang disana bersorak-sorak, lalu pria itu melanjutkan kalimatnya.

"Beberapa bulan yang lalu, kami, Order of Black disuruh memburu para Clan Gypsy oleh Tuan Zarrpheus, karena diketahui menggunakan Black Magic yang bisa membahayakan dunia kita, Rufial"

"Kami melakukan eksekusi besar-besaran, namun.. Saat itu ada beberapa anggota clan gypsy yang berhasil melarikan diri, lalu kami kembali memburu mereka, dan menurut info yang kami dapat, tinggal 1 keluarga lagi yang belum terbunuh.."

"Dan.. Beruntungnya, kemarin.. Para anak buahku mendeteksi gelombang black magic yang sangat dahsyat dari rumah mereka berdua, dan kami akhirnya menangkap mereka berdua, walau mereka sempat melawan, namun akhirnya kami berhasil dan sekarang mereka terikat disini, Siap untuk mati..."

Max yang mendengar pidato itu menjadi tertegun, ia benar-benar shock.

"Ibu? Kau menggunakan healingmu untuk mengobati ayah?" Batin max dalam hati.

Ia lalu mengepalkan tangannya kuat-kuat.
"Kenapa bu? Kenapa? Bukankan ibu yang bilang padaku kalau para Order of Black ini bisa mendeteksi keberadaan kita, ketika kau menggunakan healingmu?"

"Dan, kenapa kalian berdua mengunciku dalam lemari, aku tak mau hidup sendirian.. Lebih baik sekarang aku dieksekusi bersama dengan kalian berdua daripada aku harus hidup sendirian dan melihat kalian berdua mati.." Batinnya lagi.

"Max...." Terdengar suara seorang wanita di kepala max.

"Ibu?! Ini kau? Atau aku hanya berhalusinasi?!" Max bertanya dalam kepalanya sambil melihat ke arah ibunya yang masih terikat itu, disana ibunya sedang melihat kearahnya juga.

"Ini sungguh aku, aku menggunakan telepati, Max" jelas ibunya.

"Max.. Maafkan ibu telah menggunakan healing pada ayahmu, namun.. Kemarin ia benar-benar sekarat.. Aku tak mau melihat ia mati dan meninggalkan kita berdua, jadi aku putuskan untuk menggunakan healing, walau itu benar-benar tindakan bodoh.."

"Sekarang aku berada di atas sini bersama ayahmu, karena kebodohanku, namun aku rela untuk mati dieksekusi karena kebodohanku ini, namun aku tak rela melihatmu mati karenaku max.. Kau masih muda, hidupmu masih panjang, aku yakin.. Kau bisa melanjutkan hidup tanpa ibu dan ayah.."

Story of RufialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang