Jangan lupa buat vote dan comments!
Harap bijak dalam membaca ya, karena bacaan ini terdapat banyak pembahasan orang dewasa. Terimakasih ✨
˚˖𓍢ִ໋🌷͙֒✧˚.🎀༘⋆Adara pov
Aku keluar dari ruangan pemeriksaan dengan emosi yang masih membuncah di dadaku. Aku berjalan dengan cepat ingin segera mendatangi kedua sahabatku itu. Ingin segera meluapkan emosi yang tertahan di dalam dada ini.
"Permisi." ucap seseorang menahan lenganku.
Aku yang masih emosi langsung menghempaskan tangannya yang menahan lenganku, dengan cepat aku menoleh. "APASIH?" ucapku kesal.
Berniat memarahinya, tak sopan sekali menahan tangan wanita seperti itu.
"Kamu?!" kagetku saat melihat wajah orang yang menahanku.
Dia, aku ingat dengan sangat wajah orang yang menahan tanganku ini.
Dia orangnya, ayah dari bayi yang di kandunganku.
"Maaf kalau lancang sudah menahan lengan kamu, sepertinya kita harus membicarakan sesuatu." ucapnya, aku menatap kedua temanku yang berdiri tak jauh dari kami seraya meminta pertolongan.
Membuat mereka berdua langsung mendekat dan berdiri diantara kami.
"Siapa, ya?" tanya Nayara menatap lelaki dihadapanku ini dengan tajam
"Ah, saya kenalannya." ucap lelaki itu, "saya mau berbicara dengan teman anda." ucapnya lagi.
"Kalau mau bicara, kita wajib ikut." ucap Jarrel, yang disetujui oleh Nayara. Kedua sahabatku mengeluarkan sisi posesif mereka kepada diriku.
Dan disinilah sekarang kami berempat, aku, Nayara, Jarrel dan laki-laki yang tadi mencegatku. Duduk berhadapan di sebuah café dekat klinik. Dengan beberapa jenis minuman dihadapan kami. Diam, tak ada satu orang pun yang mulai berbicara.
Aku masih tidak menyangka bisa bertemu secepat ini dengan dirinya. Kulihat dia pun sama terlihat tak menyangka akan bertemu diriku, dan tempat pertemuan kami ini yang pasti membuat dirinya berpikiran kesana kemari.
"Kalau tidak salah lihat, anda orang yang tadi menemani muridnya Adara, kan?" tanya Nayara membuka pembicaraan, aku semakin terkejut akan fakta itu.
Aku tak sadar kalau dia adalah orang yang sama. Padahal tadi aku sempat melihat orang yang berdiri di samping Cherry. Mengapa aku bisa tidak menyadarinya?
"Benar, kebetulan saya pamannya Cherry, muridnya Adara." ucap lelaki itu, mendengar suaranya aku jadi teringat kejadian di malam itu.
Benar, lelaki yang dihadapanku ini merupakan orang yang melakukan one night stand bersamaku pada malam itu. Ayah bayi yang ada di kandunganku.
Aku takut akan reaksinya saat mengetahui kalau aku mengandung anaknya.
Haruskah aku memberitahukannya?
"Dar, Adara. Astaga, malah ngelamun, gue sama Nay bakalan pindah meja dulu, ya. Soalnya kalian berdua harus ngobrol serius. Kalau ada apa-apa tinggal lambai-lambai ke kami, ya." ucap Jarrel, menunjukan ke arah Nayara yang sudah duduk di meja yang terpisah dengan aku.
Benar kata Jarrel aku harus membicarakan hal ini dengan sungguh-sungguh.
"Iya." jawabku singkat, tanpa bertanya lebih lanjut Jarrel menuju ke meja yang dimana Nayara sudah duduk disana, letaknya tak jauh namun tak dekat juga dengan meja yang sekarang ku duduki.
![](https://img.wattpad.com/cover/310780245-288-k536551.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beautiful Mistake | Jongchaengie
Fanfiction[𝘓𝘰𝘤𝘢𝘭 𝘍𝘢𝘯𝘧𝘪𝘤𝘵𝘪𝘰𝘯 ▪︎ 𝗢𝗻 𝗚𝗼𝗶𝗻𝗴] A story with Jay and Isa Hey, you my beautiful mistake. ©️ ᴀ ꜱᴛᴏʀʏ ʙʏ ᴋʏʟᴀɴɢᴍɪɴʏᴀᴋ Start: 5 June 2022 Ended: -