14. Your Existence

437 72 16
                                    

Jangan lupa vote and comment ya

Warning Trigger; family issues


˚˖𓍢ִ໋🌷͙֒✧˚.🎀༘⋆

Jarrel duduk di sebelah Adara yang fokus melipat baju-bajunya, tiba-tiba berceletuk. "Lo keliatan bahagia ya akhir-akhir ini." ucap lelaki itu membuat Adara menatapnya dengan tatapan sinis.

"Apaan sih Rel." kesal Adara, membuat Jarrel tertawa karenanya, rumah Adara dan Nayara ini juga sudah seperti rumah Jarrel, lelaki ini hampir setiap hari menginap di kediaman mereka.

"Udah ke rumah mama belom?" tanya Jarrel setelah puas dengan ketawanya, lelaki itu menyebut mama Adara juga dengan sebutan Mama karena sedekat itulah mereka sejak kecil.

Saling memanggil orang tua dengan sebutan yang sama.

"Belom. Belom siap gue, gimana ini?" ucap Adara, dia memang belum siap untuk bertemu dengan mamanya, mengingat sifat mamanya yang keras dan dingin itu. Berbanding terbalik dengan papanya.

"Tapi, lo harus ngasih tau orang tua lo, Adara." ucap Jarrel lagi, yang langsung dijawab Adara. "Iya Jarrel gue tau tapi—" belum selesai Adara berbicara nada dering gawainya terdengar, segera Adara mengecek siapa yang menelfonnya saat ini.

Terdiam Adara melihat nama yang tertera di layar gawainya, melihat Adara yang terdiam membuat Jarrel penasaran dengan siapa yang menelfon Adara, "Siapa?"

"Mama." jawab Adara berusaha untuk tenang lalu mengangkat panggilan mamanya itu.

"Halo Ma."

"Gimana kabar kamu?" suara yang terdengar dari dalam gawai itu membuat Adara sedikit terkejut, tumben sekali mamanya berbicara dengan lembut.

"Kabar Adara baik, mama gimana?"

"Baguslah kalo kamu baik-baik aja, mama juga baik-baik aja." ucap mamanya dari ujung sana, sepertinya sang mama hanya ingin mendengarkan suaranya.

Adara jadi merasa bersalah karena sudah membiarkan mamanya tinggal sendirian.

"Ma." ucap Adara tiba-tiba.

"Iya."

"Besok Adara ke rumah mama, gak papa?" tanya Adara to the point, Adara dapat merasakan kalau mamanya sempat terdiam sebentar lalu menjawab.

"Gak papa."

"Udah itu aja yang mau Adara omongin, mama mau ngomong apalagi?" ucap Adara, membuat Jarrel mengeram tertahan, mengapa sahabatnya ini berbicara seperti itu kepada mama.

"Gak ada." jawab mama singkat.

"Yaudah Adara tutup ya." ucap Adara mengakhiri penggilannya bersama sang mama.

Didapatinya Jarrel yang menatapnya dengan jengah. "Sopan lo begitu sama mama, kaku amat lo." ejek Jarrel kepada Adara.

Adara hanya menatap Jarrel dengan datar, lalu mengangkat keranjang yang berisikan pakaian yang sudah dia lipat.

"Diam lo, gue cape mau tidur." ucap Adara meninggalkan Jarrel sendirian disana.

"Nay, aku ditinggalin Adara sendirian."

˚˖𓍢ִ໋🌷͙֒✧˚.🎀༘⋆

Adara berdiri tepat didepan rumah mamanya, membawa sekeranjang buah untuk sang mama. Tak enak rasanya kalau dia tak membawa buah tangan untuk mamanya.

"Huhhhh." Adara menghembuskan napasnya dengan berat setelah menarik napas yang dalam, menetralkan pikirannya, menguatkan mentalnya untuk bertemu mamanya.

My Beautiful Mistake | JongchaengieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang