Selamat membaca ✨
Jangan lupa vote and comment!Trigger warning: Kissing
˚˖𓍢ִ໋🌷͙֒✧˚.🎀༘⋆
"I missed you, Adara. I missed everything about you."
Setelah mengucapkan kalimat tersebut Brian menggunakan momen itu untuk kembali meraup bibir Adara, ciuman yang diberikan Brian kepadanya terasa lembut dan tak menuntut, namun juga terasa panas menunjukan kalau dia benar merindukan Adara, ah Adara malu memikirkan hal ini.
Lidah lelaki itu melesak masuk kedalam mulut Adara, dapat Adara rasakan lidah Brian yang berusaha mengabsen isi mulutnya, memainkan lidah Adara dengan lihainya, mau tak mau Adara juga berusaha untuk mengimbangi Brian dalam pergulatan bibir mereka kali ini, walaupun wanita itu masih dan kondisi terkejut.
Suara decapan-decapan yang muncul akibat kegiatan panas mereka itu pun memenuhi ruangan ini. Tangan Adara pun tak tinggal diam, tangannya mulai mengacak-acak rambut Brian, sesekali menekan kepala lelaki itu agar ciuman mereka semakin dalam. Namun, dengan fisik yang Adara miliki sekarang tentu saja dia mudah untuk kehabisan napas duluan. Brian yang sadar pun langsung menghentikan sejenak kegiatannya, menciptakan benang saliva saat bibir mereka terpisah.
Brian lagi-lagi menatap Adara, wajah mereka masih berdekatan enggan rasanya Brian menjauhkan wajah mereka namun melihat wajah Adara yang mulai memerah dan nafasnya yang masih memburu, membuat Brian tersenyum dengan lembutnya.
Lalu mengecup cepat bibir Adara. Kedua pipi wanita itu serta kening Adara yang membuat Adara kebingungan."Aku sudahi sampai sini saja ya, berbahaya." ucap Brian, membuat wajah Adara tambah memerah mendengar kata bahaya itu.
"Iya berbahaya." ucap seseorang yang membuat Adara dan Brian sama-sama terkejut. Melihat ke arah pintu masuk, terdapat Jarrel berdiri disana.
"Jarrel? Lo sejak kapan ada disini?" tanya Adara.
"Baru aja, tapi gue sempet melihat sesuatu yang tak senonoh tadi." ucap Jarrel, menatap Adara dan melirik Brian dengan tajam.
Adara hanya bisa menunduk malu, bagaimana bisa sahabat yang pernah dia sukai ini malah melihat dirinya berciuman dengan lelaki lain.
"Brian, we need to talk." ucap Jarrel lagi.
Membuat Adara semakin bingung, harus bagaimana dia sekarang?
Masih di ruang tamu kediaman Adara dan Nayara, sekarang Brian dan Jarrel sedang berbicara entah apa itu, Adara dilarang Jarrel untuk mendengarkan pembicaraan mereka.
"Gue keluar aja deh ya." ucap Adara.
Brian yang mendengar itu langsung beranjak dari duduknya mendekati Adara, "Aku temenin ya, Dar." ucapnya.
"Lo disini aja ngomong sama gue, lo mau ke mana Dar?" cegah Jarrel, nampaknya pembicaraan ini sangat penting bagi Jarrel.
Adara mengangguk pelan lalu menunjuk ke bawah, "Gue mau ke mini mart di bawah doang, dah lah kalian berdua ngomong dulu aja. Gue juga gak boleh dengerin pembicaraan kalian, kan?" tanya Adara memastikan kepada Jarrel yang dibalas anggukan oleh lelaki itu.
"Tapi, kamu gak papa sendirian?" tanya Brian kembali memastikan masib khawatir dengan kondisi Adara, namun Adara mengangguk pelan, tanda dia baik-baik saja. "Gak papa Brian, aku gak papa. Aku pergi dulu bentar ya."
Alhasil, Adara keluar dari rumahnya meninggalkan kedua lelaki itu berbincang disana. Adara menuju minimart yang berada di apartmentnya yang berada di lantai dasar dengan pelan. Sesampainya di minimart dia membeli beberapa makanan dan minuman yang bisa dimakan nanti. Seusai membeli makanan, dia segera kembali berjalan kerumahnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/310780245-288-k536551.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beautiful Mistake | Jongchaengie
Fanfic[𝘓𝘰𝘤𝘢𝘭 𝘍𝘢𝘯𝘧𝘪𝘤𝘵𝘪𝘰𝘯 ▪︎ 𝗢𝗻 𝗚𝗼𝗶𝗻𝗴] A story with Jay and Isa Hey, you my beautiful mistake. ©️ ᴀ ꜱᴛᴏʀʏ ʙʏ ᴋʏʟᴀɴɢᴍɪɴʏᴀᴋ Start: 5 June 2022 Ended: -