First Meet

15.8K 407 10
                                    


Azizi Asadel, pemuda yang duduk di kelas 12 IPS 1 itu perlahan-lahan membuka matanya setelah beberapa lama terlelap di ruangan yang sangat familiar baginya. Walaupun matanya masih agak berat untuk dibuka, namun ia memaksakan diri untuk memperhatikan sekelilingnya.

Bau obat-obatan serta cahaya terang yang bersinar di balik gorden sudah cukup memberi bukti bagi Zee bahwa sekarang ia tengah berbaring di UKS sekolahnya.

Yaps.. Beberapa kali memang Zee selalu mengistirahatkan dirinya sendiri disini dikala ia malas untuk menghadiri kelas sejarahnya Bu Gaby. Atau terkadang, setiap kali ia habis berkelahi dengan siswa di sekolah ini, ia akan mengobati lukanya sendiri dengan obat-obatan yang tersedia di ruangan ini.

Namun, yang menarik perhatiannya adalah, dari sudut ruangan tepatnya di meja yang tersedia di UKS ini, ia melihat sesosok gadis berambut panjang dan berkulit putih pucat yang sedang tertunduk sambil membaca novel.

Zee masih penasaran siapa gadis tersebut? Karena biasanya hanya bu Shani lah selaku penjaga UKS yang sering menjaganya di ruangan UKS ini.

Besarnya rasa penasaran Zee membuatnya memaksakan diri untuk bangun dari posisinya. Walaupun perutnya masih sangat sakit karena pukulan keras yang ia terima saat berkelahi tadi pagi, membuatnya  kesusahan untuk bangun. Hingga ketika ia hampir bangun, ia kembali ke posisi tertidurnya.

Bunyi derit kasur langsung membuat si gadis manis yang tengah serius membaca novel, mengarahkan pandangannya ke arah kasur yang ditempati Zee. Karena panik, ia langsung berdiri dan berjalan cepat menghampiri Zee yang kembali berbaring.

"Ka.. Ka Azizi! Kakak udah bangun!"

Dengan sigap gadis itu pun memegang pinggang Zee yang kembali memaksa tubuhnya untuk duduk.

"Kalau masih belum kuat jangan dipaksain kak!"

Ucap gadis itu dengan lembut dan nada prihatin, kemudian gadis itupun mengambil sebuah bantal dari kasur kosong disebelah Zee untuk menyangga punggung lelaki tersebut agar ia bisa duduk dengan mudah.

"Gua gapapa! Tenang aja! Btw lo siapa?" tanya Zee dengan tatapan tajamnya, yang kini telah menyandarkan kepalanya ke headboard ranjang.

Gadis yang tengah duduk di kursi disamping ranjang Zee, ditatap seperti itu, hanya bisa menundukkan kepalanya.

"O.. Oh hmm... Aku Marsha kak. Kelas 10 IPA 1, tadi disuruh Bu Shani buat jagain ka Azizi karena Bu Shani nya lagi ada perlu."

Balas Marsha dengan kepala yang masih menunduk. Gadis tersebut tampak takut pada Zee. Tatapan Zee membuatnya merinding.

"Ohh." Zee hanya ber oh ria sambil memegang perutnya yang masih sedikit nyeri.

"Ka Azizi perutnya masih sakit? Apa perlu aku kompres pake air dingin biar nyerinya hilang?" tanya Marsha sambil menatap mata Zee sekilas lalu beralih ke perut pemuda tersebut.

"Gak! Gak usah! Pake dikompres segala kek bocah! Ehh tunggu! Lo tau nama gue darimana?"

Marsha kembali menatap sekilas mata Zee yang masih belum bersahabat itu. Kemudian gadis imut itu mengarahkan telunjuknya ke arah nametag kecil yang berada di dada kanan pemuda tersebut.

Zee yang mengikuti arah telunjuk Marsha hanya mengutuk dirinya dalam hati atas pertanyaan bodoh yang ia ajukan. Namun, untuk menyembunyikan rasa malunya, ia pun berdehem yang membuat Marsha sedikit tersentak.

"Lo takut banget ya sama gue? " dengan cepat gadis berambut panjang itu menggelengkan kepalanya.

Tanpa sadar Zee tersenyum tipis menyaksikan hal menggemaskan yang dilakukan oleh adik kelasnya itu.

Oneshots ZeeshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang