I'm So in Love

1.4K 177 54
                                    

[Kamu dimana! Udah hampir jam 9 Marshaa!! Bentar lagi kelas loh! Buruan jangan sampe telat!!] - Zee

Mendengar notif chat dari Zee dan diakhiri tanda seru, membuat bulu kuduk Marsha berdiri membacanya. Ia tahu bahwa sahabatnya itu tengah kesal padanya. Marsha tau seberapa menakutkannya seorang Azizi Asadel saat marah. Yahh, memang Azizi tidak akan menggigit atau memakannya, tapi saat Zee kesal dan marah, Zee akan memarahi dan mengomeli Marsha seharian.

Saat ini Marsha masih berada di dalam taksi yang terjebak macet. Padahal 15 menit lagi ia sudah harus berada di kelas di mata kuliahnya Pak Badrun.

[Maaf Zee >_<
Aku kesiangan dan sekarang lagi di taksi. Aku usahain gak telat(⁠ー⁠_⁠ー⁠゛⁠)] - Marsha

Setelah menekan tombol send, Marsha menghela napasnya. Hari ini sama seperti biasanya, ia akan datang telat. Macet kali ini benar-benar membuatnya kesal. Kenapa harus macet disaat ia diajar oleh Pak Badrun?

Marsha mengutuk dirinya sendiri yang tak mau naik ojek online karena ia masih trauma pernah jatuh dari motor saat SMP dulu. Sekarang ia hanya berharap akan keajaiban semoga ia datang sebelum Pak Badrun masuk kelas hari ini.

Tak lama chat an dari Marsha telah dibaca oleh Zee namun tak ada balasan dari sahabat baiknya itu. Sudah jelas Zee kesal saat ini padanya. Pemuda 19 tahun itu benar-benar tak suka jika Marsha bolos kelas atau datang terlambat. Siap-siap abis kelas nanti Zee akan menasehatinya tanpa henti.

Meskipun begitu Zee sebenarnya sangat baik. Marsha menganggap marahnya Zee adalah cara pemuda berkaca mata itu menunjukkan perhatiannya. Zee tidak akan marah pada Marsha jika gadis itu tak melakukan kesalahan.

Pernah hari itu Zee memarahi Marsha karena gadis cantik itu belum mengerjakan tugas. Marsha pun memohon pada Zee untuk membantunya mengerjakan tugas. Seperti dugaan Marsha, Zee memarahi sepanjang hari sambil membantu Marsha.

####

Flashback

"Udah dibilang ngerjain tugasnya dari kemarin-kemarin Marsha!! Susah dibilangin sih kamu!! Kalau udah kayak gini baru deh minta tolong! Kerjain sendiri!!" Ucapnya ketus tanpa menoleh pada Marsha.

Marsha yang sedari tadi masih duduk di meja belajarnya, mulai resah karena deadline tugasnya tinggal 2 jam lagi. Ia pun berjalan ke arah Zee yang kini tengah duduk di lantai kamar tidurnya. Yap, mereka berdua sering menghabiskan waktu bersama di kamar Marsha sejak SMA.

Saat berada di hadapan Zee, terlihat pemuda itu tengah membaca buku ajaibnya yang Marsha sendiri tidak pernah tau apa isinya dan tidak pernah diizinkan untuk membaca. Pada sampul tertulis kata 'Magic Book'. Marsha ingin tahu, apakah itu buku rahasia pintar seorang Azizi Asadel??

Marsha pun memegang lengan Zee.

"Zee... maafin aku, pleasee~~" Marsha pun meminta maaf, namun tak ada jawaban dari pemuda dingin itu.

"Azizi... Please. Maafin aku ya~~ ntar aku traktir kopi Indomaret deh." Bujuknya tanpa henti. Kali ini Marsha memegang kedua pipi Zee agar ia mau menatapnya. Tak kuat menatap puppy eyes Marsha, Zee hanya menghela napas.

"Yaudahh mana yang mau dibantu!!?" Balasnya sambil memijat pelipisnya. Dan pada akhirnya Zee memaafkannya dan membantu Marsha mengerjakan tugas.

End of Flashback

####

Walau seringkali merasa tertekan karena Zee, namun Marsha bahagia memiliki sahabat yang cerdas, cuek namun perhatian seperti Azizi. Zee merupakan salah seorang mahasiswa terbaik di angkatannya. Bahkan sejak SMA, ia tak pernah gagal di mata pelajaran apapun.

Oneshots ZeeshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang