Skipping School

2.2K 174 12
                                    


"Hai cantik, sendirian aja? Mau ditemenin gak?"

Marsha langsung panik. Padahal hari itu ia ingin mencoba merasakan bagaimana rasanya bolos sekolah.

Marsha lelah menjadi siswa teladan. Lelah dengan orang tuanya yang terus-terusan mendesaknya untuk menjadi yang terbaik dari yang terbaik dalam segala hal yang dia lakukan.

Sejak kecil, Marsha suka belajar karena memang dia menyukai hal itu. Tapi, hal yang menyenangkan tersebut segera berubah menjadi tekanan baginya.

Marsha selalu bertanya-tanya, kenapa dia tidak bisa seperti orang lain? Mengapa dia dituntut untuk selalu hadir ke sekolah disaat ia sedang tak enak badan? Untuk apa semua itu? Untuk menyenangkan orang tuanya? Menyenangkan semua orang yang menaruh harapan mereka padanya? Apakah mereka pernah memikirkan perasaan Marsha? Apakah mereka pernah bertanya tentang apa yang sebenarnya ingin ia lakukan?

"Woi!! Lo dengerin kita gak?"

Marsha sibuk dengan pikirannya sendiri, sampai lupa akan situasi yang tengah ia alami. Yapp.. Hari ini Marsha hanya ingin bolos sekolah dan mencoba menjadi gadis yang pembangkang sekali-sekali. Begitu pikirnya.

Dia ingin merasakan hal yang belum pernah ia rasakan seumur hidupnya. Ingin melihat hal yang belum pernah ia lihat. Dan ingin mencoba hal yang belum ia lakukan sebelumnya.

Tapi, apakah diganggu oleh 2 orang pria dewasa yang menyebalkan ini adalah hal yang ingin dia alami? No.. Marsha sangat terganggu dengan kehadiran mereka. Bagaimana pun juga, ia ingin lolos dari 2 pria itu.

"Lo keliatannya belum familiar sama daerah sini. Makanya ikut kami aja biar kita ajak keliling-keliling sini."

"Atau lo mau minum-minum bareng kita? Bar yang di pojokan sana, anak-anak SMA kayak lo boleh masuk tuh!!" ajak pria 1 lagi sambil mengarahkan telunjuknya ke arah bar yang berada di ujung gang.

Marsha benar-benar dalam masalah. Dia tidak pernah mengalami situasi seperti ini. Sepanjang hidupnya, Marsha selalu disekolahkan di sekolah khusus perempuan. Hari-harinya hanya terdiri dari pergi ke sekolah, mengikuti kegiatan OSIS, mengikuti klub menggambar, belajar, dan mengulangi semua rutinitas itu lagi keesokan harinya.

Ia bingung harus bagaimana sekarang. Apa yang seharusnya dia lakukan dalam keadaan seperti ini?

"Hmm... Saya.. Saya lagi nunggu orang." ucap Marsha gugup sambil menundukkan kepala.

"Hahah... Yang bener?? Jan banyak alasan, ayok ikut sama kita!!" jawab salah seorang pria sambil tersenyum menyeringai.

"Chika!! Kamu disana??"

Tepat saat salah seorang pria mencoba menarik tangannya, seseorang berlari kearahnya. Dia adalah seorang pemuda bertubuh tinggi dengan wajah yang rupawan. Pemuda yang memakai seragam SMA sama sepertinya. Namun, melampisi baju putihnya dengan jaket berwarna hitam.

"Aku nyariin kamu dari tadi Chik! Kan udah aku bilang, tunggu di taman disamping air mancur disana!"

Marsha terheran dengan pemuda yang dihadapannya. Marsha benar-benar tidak kenal siapa dia. Tunggu di taman disamping air mancur?? Marsha bingung harus menjawab apa.

"Lo berdua ngapain deketin cewek gue?" tanya pemuda tersebut dengan tampang tak bersahabat pada 2 pria itu.

"Ng..nggak kok. Kita cuman mau bantu karna dianya kebingungan." jelas pria yang hampir memegang tangan Marsha.

"Ii.. Iyaa kita mau bantuin dia. Ya.. Yaudah kami pergi!!"

Kemudian kedua pria dewasa itu pun berlari meninggalkan mereka berdua.

Oneshots ZeeshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang