BAD DAY

1.4K 145 11
                                    


"Bangsatt!!??" Sedari tadi Zee tak henti-hentinya mendumel di sepanjang jalan pulang sekolah. Ia benar-benar sial sedari pergi hingga pulang sekolah ada saja kejadian-kejadian yang membuatnya kesal seharian ini.

Adapun beberapa kejadian yang membuat Azizi kesal yaitu...

Flashback

"Yaa ampunn!! Mana belum sarapan!!!" Ucap Zee dengan suara memelasnya.

Pagi ini, ia bangun hampir kesiangan karena semalam suntuk ia mengerjakan PR yang akan dikumpulkan hari ini.

Dengan langkah gontai, Zee berjalan ke sekolah. Tak seperti remaja-remaja seumurannya yang pergi ke sekolah dengan transportasi umum atau kendaraan pribadi. Setiap hari, Zee akan bangun pagi-pagi sekali dan berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki.

Zee memang bukan berasal dari keluarga kaya raya ataupun miskin. Ia berasal dari keluarga yang sederhana saja. Jangankan untuk membeli kendaraan pribadi seperti motor, uang jajannya saja acap kali kurang dan tak cukup ia terima tiap harinya.

Selain berjalan kaki, biasanya ia ke sekolah menggunakan sepeda namun sudah beberapa hari sepedanya rusak dan saat ia meminta sepeda yang baru pada sang ayah, ia hanya dinasehati karena kondisi keuangan keluarganya sedang susah.

Jarak rumah Zee ke sekolah tidak terlalu jauh. Sekitar 1.5 kilometer atau sekitar 20 menit bila berjalan kaki.

Saat diperjalanan menuju sekolah, karena tak fokus dengan jalanan di depannya, ia tak sengaja menginjak sesuatu yang lembek.

"Hah??! Apaan nihh??"

Ternyata ia menginjak pampers bayi yang berisi kotoran berwarna kekuningan di dalamnya. Zee mencoba untuk tidak muntah saat itu juga.

Dan yang lebih bikin kesal adalah, padahal tinggal 300 meter lagi ia akan sampai di gerbang sekolah. Zee mendengar beberapa suara cekikikan dari tiga orang anak SD yang berada di belakangnya menertawakan kemalangannya.

Karena sepatu yang ia kenakan sudah benar-benar kotor, terpaksa ia berlari kembali ke rumahnya untuk mengganti sepatu. Setelah itu baru lah ia kembali ke sekolah dengan berlari secepat mungkin. Namun sial bagi Zee, ternyata gerbang sekolah sudah ditutup sejak 5 menit yang lalu.

"Pak!?? Pak Supri??! Bolehin saya masuk dong Pak? Saya janji besok gak telat lagi." Pinta Zee dengan wajah memelasnya pada sang satpam SMA 48 Jakarta.

Pak Supri sebenarnya agak kasihan pada Zee. Namun pemuda itu, sudah telat 5 menit dan kalau ia membukakan gerbang untuk Zee, ia takut ketahuan guru-guru yang lain.

"Duh Den Zee udah telat banget. Saya takut bukain gerbang jadinya." Balas Pak Supri dengan nada kasihan.

"Duhh Pak Supri, saya janji deh, kalo bapak bukain pintu gerbang, saya traktir batagor Mbak Sumini." Zee masih mencoba membujuk Pak Supri dengan makanan kesukaannya.

Pak Supri sempat terdiam seperti menimbang sesuatu. Kemudian satpam itu seperti akan membukakan kunci gerbang. Namun tiba-tiba....

"AZIZI ASADELLL??!" Terdengar suara berat yang bikin siapapun akan merinding mendengarnya. Sang pemilik suara adalah Kinan, guru olahraga yang merangkap sebagai wakil kesiswaan yang paling ditakuti seantero sekolah.

Mendengar suara Pak Kinan, Pak Supri menghentikan aktivitasnya dan terdiam mematung. Begitupun dengan Zee, wajahnya tiba-tiba memucat dan keringat dingin muncul di pelipis wajahnya.

"Kamu telat lagii??" Teriak guru olahraga yang rambutnya sudah mulai menipis itu dengan mata melotot.

Lelaki kelas 11 itu hanya bisa menundukkan kepala tak berani menatap mata Kinan, guru yang tak pernah ia sukai sejak kelas 10. Bukan hanya dia yang tak menyukai Kinan, bahkan hampir semua anak laki-laki di sekolahnya yang pernah berurusan dengan guru olahraga itu juga tak menyukainya.

Oneshots ZeeshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang