Physics Lessons

2.6K 175 29
                                    

*Knock knock

Terdengar bunyi ketukan pintu dari luar kamar Marsha.

"Oh iyaa bentar!" ketika pintu itu dibuka, terlihat seorang anak laki-laki seumurannya yang tersenyum manis sambil menenteng plastik putih di tangan kanannya.

"Hai Sha.." tanpa disuruh, lelaki itu pun langsung berjalan menuju beranda kamar Marsha.

"Tumben kesini?" tanya Marsha yang mengekori lelaki berlesung pipi itu.

"Aku telpon gak diangkat, makanya aku kesini. Pasti overthinking lagi kan?"

"Aku gak kenapa-kenapa kok Zee. Gak usah khawatir!" Bukannya menjawab, pemuda yang bernama lengkap Azizi Asadel itu pun menyodorkan kantong plastik putih yamg ia bawa.

"Nihh! Aku bawain teh hijau kesukaan kamu sama sushi diskonan dari Aeon."

"Wihh makasih. Ayo-ayok duduk sini Zee!" perintah Marsha menyuruh sahabatnya untuk duduk di lantai berandanya yang dilapisi karpet tebal.

Tanpa basa basi Marsha langsung menyantap sushi pemberian teman dekatnya. Zee hanya tersenyum melihat kelakuan Marsha. Namun, fokusnya teralihkan pada beberapa buku fisika yang tergeletak di lantai. Zee yang telah duduk disamping Marsha pun memungut salah satu buku tebal yang sering dibaca Marsha akhir-akhir ini.

"Sebutkan bunyi hukum Archimedes?" tanya Zee tiba-tiba ketika melihat contoh soal yang tertera di buku itu.

"Hah??" Marsha yang mendengar pertanyaan itu langsung menatap Zee dengan mata terbelalak.

"Kenapa? Kamu tadi lagi belajar fisika kan? Gak masalah kan kalau aku tanya-tanya?"

"Hmm tapi kan.... Okee...'Jika suatu benda dicelupkan ke dalam suatu zat cair, maka benda itu akan mendapat tekanan keatas yang sama besarnya dengan beratnya zat cair yang terdesak oleh benda tersebut'. "

"Mantap Sha." ujar Azizi lalu mengarahkan jempol kanannya ke wajah Marsha dan memamerkan senyum menawannya.

Marsha yang melihat itu, langsung membuang mukanya karena tidak sanggup menatap senyuman sahabatnya yang selalu membuat jantungnya berdebar tak karuan.

Zee POV

Pertama kali aku ketemu Marsha adalah ketika kami masih duduk di bangku kelas 4 SD. Saat itu aku yang statusnya sebagai anak pindahan langsung tertarik dengan salah seorang gadis imut yang berdiri sendirian di pojok kelas.

Disaat seisi kelas dipenuhi dengan gelak tawa, celotehan serta jeritan anak-anak SD pada umumnya, gadis kecil itu malah sibuk mengamati 3 gelas air yang berisi masing-masing telur.

"Halo, nama aku Zee. Aku anak baru disini. Kamu lagi apa?" tanyaku kala itu sambil tersenyum.

Gadis itu pun langsung menatapku dengan senyuman manisnya.

"Hai Zee, aku Marsha." ujar gadis yang memiliki pipi chubby dan hidung yang mungil.

"Liat deh! Padahal mereka sama-sama telur, tapi telurnya ada yang tenggelam, mengapung terus ada yang melayang juga. Keren gak sih?" ujar Marsha yang masih sibuk menatap 3 gelas tersebut dengan mata berbinar.

Aku pun langsung memfokuskan pandangan ke 3 gelas tersebut, dan mencoba memasukkan telur baru ke dalam gelas lain yang berisi air. Dan ajaibnya telur tersebut malah mengapung.

"Ehh kok bisa sih? Apa jangan-jangan telur bisa berenang gaya mengapung ya?" ujarku tak percaya.

"Hahaha bukan. Kata bu Veranda, ketiga gelas ini terdiri dari macam-macam air. Ada air tawar, air yang diberi sedikit garam sama air yang berisi banyak garam. Nah, telur yang tenggelam karna massa jenis telur lebih besar dari massa jenis air. Sedangkan telur yang melayang ini, massa jenis telurnya sama dengan massa jenis air.

Oneshots ZeeshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang