Encounter

2.2K 192 54
                                    

Marsha Lenathea Lapian atau akrab disapa Marsha sedang duduk di bangku kecil yang tersedia balkon apartemennya. Dengan earphone yang terpasang di telinga serta laptop yang berada di pangkuannya. Ia menikmati suasana damai malam itu dengan angin sepoi-sepoi yang berhembus lembut meniup rambutnya. Suhu udara malam itu menjadi favoritnya karna udara yang tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin membuatnya betah berlama-lama berada di balkon.

Namun, karna mulai bosan dengan tugas yang ia kerjakan. Marsha pun melirik ikon WhatsApp di sudut kanan layar laptop. Sebuah senyum lebar muncul di wajah cantiknya ketika melihat status online seseorang yang sangat ingin ia ajak bicara saat itu juga.

Orang itu adalah Azizi Asadel, atau biasa ia panggil Zee. Sebelum Marsha mengklik tombol panggilan di sebelah nama Zee. Sebuah notifikasi panggilan dari Zee muncul pada layar laptopnya.

"Halo ka Zeeeeee." Sapa Marsha dengan ramah sambil memperbaiki earphone nya.

"Hai Shaa. Aku ganggu kah?"

"Ehh enggak kok kak. Ada apa?"

"Aku punya kabar baik. Kamu pasti gak bakal percaya." bisa terdengar nada senang dari suara Zee.

"Kabar apa kak? Langsung spill!!" ucap Marsha tak kalah excited.

"Kamu sibuk gak Sha weekend ini?"

"Hmm.... Keknya gak tuh. Tapi gak tau juga ya kak. Bisa jadi nanti ada hal urgen yang musti aku kerjain. Yaa maklumlah namanya juga orang sibuk, heheh." jelas Marsha dengan senyum lebarnya. Moodnya langsung bagus saat Zee menelpon.

"Iyaa dehh, si paling sibuk. Jadi masih ragu-ragu ya? Duhh, padahal aku pengen ketemu kamu Sha."

"Ehh?? Maksudnya apa kak?"

"Aku bakal balik ke Indonesia karna ada kerja yang musti diurus. Tapi cuman seminggu Sha. Makanya aku nanya kamu sibuk gak weekend? soalnya aku luang cuman pas Sabtu atau gak Minggu."

"Ka Zee pasti nge prank lagi kan? Setahun yang lalu ka Zee juga bilangnya gitu, bakal balik kesini. Tapi, tiba-tiba ka Zee ngasih tau kalau gak jadi ke Indonesia karna kerjaannya dibatalin." jelas Marsha sambil memanyunkan bibirnya.

"Kamu masih kesal ya sama kejadian itu? Hahah... Kangen banget ya sama aku? Aku minta maaf ya Sha karna gak jadi balik waktu itu. Aku juga kesal karna atasan aku tiba-tiba ngebatalin schedule kerja yang di Indonesia. Tapi kali ini aku beneran serius." Marsha bisa mendengar nada serius saat Zee menjelaskannya.

Bertemu dengan Zee adalah salah satu cita-cita Marsha. Memang Zee bukanlah idol, aktor atau pun selebgram yang didamba-dambakan oleh para gadis atau wanita seumurannya. Azizi Asadel hanyalah seorang pemuda yang ia kenal 5 tahun lalu dari internet.

Saat itu Marsha yang masih berumur 20 tahun berkenalan dengan Zee secara online. Zee merupakan kakak tingkat Marsha di bangku kuliah dulu. Marsha yang awalnya kagum dengan prestasi Zee selama ia berkuliah sampai bisa melanjutkan pendidikan S2 nya ke Jepang membuat Marsha memberanikan diri mengirim DM melalui Instagram. Maksud hati ingin bertanya - tanya tentang beasiswa yang Zee terima selama ia kuliah.

Hubungan yang awalnya hanya sebatas kakak dan adik tingkat. Sekarang malah jadi akrab satu sama lain. Hingga tanpa sadar Marsha sudah 4 tahun ini jatuh cinta diam-diam pada kakak tingkat yang 2 tahun diatasnya itu.

"KA ZEE BENERAN BAKAL KESINI KAN? KA ZEE GAK USAH KHAWATIR, AKU SIAP BATALIN SEMUA RENCANA AKU DI AKHIR PEKAN DEMI KETEMU KAKAK." Balas Marsha hampir berteriak saking senangnya.

"Hahah.. Kalem Marsha. Aku juga dah pengen banget ketemu kamu. Yaa.. Buat mastiin kalau kamu itu bukan perampok yang ngaku-ngaku jadi adik tingkat aku." Terdengar cekikikan Zee di seberang sana.

Oneshots ZeeshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang