𝟎𝟏 | 𝐏𝐞𝐫𝐭𝐞𝐦𝐮𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫𝐭𝐚𝐦𝐚

2.1K 137 4
                                    

Tut... Tut...

Getaran ponsel terus menerus terdengar dan mulai mengusik pemiliknya.

Seorang gadis cantik mulai bangun dari kasurnya dengan terpaksa.

"Aish.. siapa yang menghubungiku pagi-pagi seperti ini.." Gerutunya sembari mengambil ponsel diatas nakas.

Jennie..?

"Halo?" Jisoo mengangkat panggilan tersebut.

"Eonnie! Dimana kau sekarang??" Tanya Jennie terdengar panik.

"Aku di kamar. Memangnya ada apa?"

"Oh Tuhan.. JISOO CEPAT BERSIAP-SIAP! Sebentar lagi kelas akan dimulai astaga! Kau ini tidak melihat perubahan jadwal dari ketua kelas kita, ya??"Omel Jennie tak habis pikir.

Tanpa pikir panjang, Jisoo langsung menuju kamar mandi dan mencuci mukanya dengan kilat. Tak henti-hentinya ia mengumpat karena tidak tahu dengan perubahan jadwal kelasnya.

Sialan Irene.. bisa-bisanya dia tidak memberitahuku perubahan jadwalnya..! Ketua kelas macam apa dia!

Jisoo langsung bergegas melajukan mobilnya menuju kampus.

"Aish.. kuharap aku sampai tepat waktu.." Harap Jisoo semakin mempercepat laju mobilnya.

Di Universitas, kelas sastra inggris.

"Kim Jennie?"

"Hadir," Jawab Jennie terus menerus melihat kearah pintu.

"Kim Jinyoung?"

"Hadir, pak." Jawab laki-laki bernama Jinyoung tersebut.

Oh Tuhan.. Dimana kau Jisoo..? Pak Namjoon sudah mengabsen kita...

"Kim Jisoo?" Panggil Pak Namjoon. "Jisoo?" Ulang Pak Namjoon mencari sosok Jisoo.

Shit.. Aku harus mencari alasan..

Jennie mengangkat tangannya, "Em, Pak.. Jisoo sak—
"HADIR!" Potong Jisoo sambil membuka pintu kelas.

Mata Jennie berbinar senang. Eonnie~

"Kim Jisoo, kenapa kau terlambat?" Tanya Pak Namjoon langsung.

Jisoo melirik kearah irene kemudian memutar matanya dengan kesal. "Maaf, Pak. Tadi di jalanan ada sedikit kendala." Dusta Jisoo asal.

Irene terlihat sedikit lega dan kaget di waktu yang bersamaan karena Jisoo tidak mengadukannya.

"Baiklah, silahkan duduk." Ucap Pak Namjoon memaklumi.

Dengan gerakan cepat Jisoo langsung mengambil tempat duduk yang sudah disediakan Jennie untuknya.

Selagi Pak Namjoon lanjut mengabsen, Jennie langsung mengeluarkan seribu pertanyaannya pada Jisoo,

"Eonnie, apa kau tidak membaca pesan dari irene? Hari ini kita masuk pagi." Tanya Jennie heran.

"Aish, si ular itu masih menyimpan rasa dendam padaku. Wajar jika dia tidak memberitahuku."

Mata Jennie langsung memicing kearah Irene dengan sinis. "Shibal. Dasar wanita gila. Nilaimu bisa dikurangi jika kau tidak masuk kelas Pak Namjoon. Semua orang tahu itu."

"Makanya itu aku mati-matian berharap agar tidak terlambat. Setidaknya sebelum Pak Namjoon memulai pelajaran."

Jennie mengangguk paham mendengarnya.

"Sebenarnya aku tadi tidak telat hanya saja, ah— ada yang ingin kutanyakan." Ucap Jisoo antusias.

Alis Jennie terangkat sebelah. "Hm? Apa"

𝐌𝐲 𝐂𝐨𝐥𝐝 𝐋𝐞𝐜𝐭𝐮𝐫𝐞𝐫 𝐢𝐬 𝐌𝐲 𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝 ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang