𝟎𝟖 | 𝐋𝐮𝐩𝐚𝐤𝐚𝐧?

751 113 23
                                    

Hae in Pov

Sesuai dengan ucapanku kemarin, aku menjemputnya untuk fitting dress gaun pernikahan kami.

"Heyy ayolah bukankah terlalu cepat?? 2 hari lagi kau akan menjadi suamiku! bukankah terlalu mendadak???" Keluhnya sepanjang perjalanan sejak awal ia memasuki mobilku.

Hah..

Aku hanya diam mendengar seluruh keluh kesahnya yang berujung permohonan untuk mengundur pernikahan kami.

Aku tidak mau mengatakan padanya bahwa aku juga tidak setuju dengan pernikahan yang terlalu mendadak ini,

Tapi apa boleh buat, ini sudah diatur oleh kedua orangtuanya dan Ibuku dengan sempurna.

Tak butuh waktu lama, akhirnya kami sampai di butik gaun pernikahan,

Aku membukakan pintu mobil untuknya sebagaimana sudah seharusnya seorang gentle-man lakukan.

Selalu menarik bagiku. Melihat ekspresinya yang terlukis jelas di wajahnya. Menatap gaun-gaun pernikahan yang indah membuatnya begitu bersemangat.

"H-hae in menurutmu aku cocok di gaun yang mana? Ini atau ini?" Tanyanya meminta pendapatku dengan wajah yang bersemu merah.

Baru tadi dia menolak pernikahan yang terlalu mendadak ini, dan sekarang lihat siapa yang sangat antusias?

Aku menatap 2 gaun pilihannya. Tubuhnya terlalu terekspos dengan gaun-gaun ini..

Mataku berkeliling ke sekitar, mencari gaun yang tepat untuknya,

"Gaun itu," Tunjukku dengan dagu.

Sempurna untuknya.

Jisoo menatap gaun pilihanku, wajahnya mengerut tak paham. Sepertinya sudah jelas selera kami sangat berbeda.

"Kalau ini dan ini, mana yang bagus?" Balasnya sambil menunjukkan 2 gaun pilihan awalnya tadi. Ia masih tidak menyerah dengan pilihannya.

Jisoo menatapku dengan tatapan memohon.

Tetap saja aku tidak akan mengizinkannya memakai pakaian yang membuat tubuhnya terekspos. Tidak akan. Setidaknya istriku harus berpenampilan sesuai keinginanku.

"Gaun disana lebih bagus." Alihku lagi sambil menunjuk gaun pilihanku tadi.

Ends of Pov

Jisoo menatap calon suaminya tersebut dengan sedikit kesal. "Ada apa dengan matanya?? Mengapa ia terus memilih gaun yang sangat tertutup itu?? Aku bisa mati kepanasan jika memakainya..!" Keluh Jisoo dalam hati.

Tidak akan kubiarkan pilihannya menang..! Karena pilihanku pasti menang!

•>
ZONK!

Hae in menatap Jisoo yang terlihat lesu tak bersemangat semenjak balik dari butik. "Apa ini karena gaun yang ia suka tak kupertimbangkan sama sekali?" Batinnya.

Tak begitu peduli, Hae in tetap melajukan mobilnya kembali ke apartemen Jisoo.

"Terima kasih telah mengantarkanku." Pamit Jisoo yang aslinya berharap Hae in akan mengajaknya makan terlebih dahulu.

𝐌𝐲 𝐂𝐨𝐥𝐝 𝐋𝐞𝐜𝐭𝐮𝐫𝐞𝐫 𝐢𝐬 𝐌𝐲 𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝 ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang