Off Camera | Jaeyong ✓

24. Trying to Tell

Taeyong tersenyum tipis sesaat setelah ia mengunggah Instagram story berisi foto yang diambilnya saat sampai di kamar hotel. Lelaki bermata doe itu kemudian menghela napas sebelum duduk di atas ranjang, masih dengan pandangannya yang tertuju pada layar handphone.

Melalui akun Twitter pribadi yang telah Taeyong buat sejak dua tahun lalu, ia lantas melihat bagaimana para penggemar dengan begitu secepat kilat me-repost fotonya. Dan Taeyong tidak pernah berhenti merasa malu hingga salah tingkah sendiri saat membaca komentar-komentar bahwa dirinya sangat tampan, cantik, tidak nyata, bahkan tidak jarang pula ia mendengar penggemar menyebutnya sebagai sosok anime.

Tersanjung? Tentu.

Taeyong begitu bersyukur karena para penggemar selalu memberi impresi yang tidak pernah gagal membuatnya merasa begitu dicintai. Meski terkadang Taeyong merasa tidak patut disebut demikian—sebab ia merasa bahwa masih banyak orang lain yang lebih tampan darinya—namun dia paham, para penggemar hanya mencoba menunjukkan cinta dan ketulusan mereka untuknya.

Saat sedang fokus membaca satu persatu cuitan dari akun penggemar, Taeyong kemudian refleks cekikikan. Pasalnya, ia membaca sebuah tweet dimana akun tersebut berkata bahwa dirinya dan Jaehyun baru saja melakukan hal yang serupa layaknya pasangan yang sedang menunjukkan lovestagram.

Ya. Sebenarnya untuk point pasangan, penggemar tidak lah salah. Sebab dia dan Jaehyun memang menjalin sebuah hubungan, yang bagi sebagian orang, mungkin akan sulit untuk dimengerti. Tapi fakta bahwa dirinya dan Jaehyun melakukan pose yang sama benar-benar di luar dugaan. Taeyong sendiri belum melihat isi dari story pujaan hatinya itu. Alhasil, dia tidak tahu jika mereka terlihat tengah menunjukkan lovestagram.

Sampai tidak lama berselang, handphone Taeyong tiba-tiba berdering. Menampilkan nama Jaehyun yang seketika membuatnya tersenyum sumringah. Buru-buru Taeyong menjawabnya dengan suara yang sengaja ia buat menjadi manja.

“Halo, tayangkuuu.”

“Oh?” suara Jaehyun terdengar terkejut bercampur kebingungan, “Bukan kah tadi kau hanya meminum setengah gelas bir, Hyung?”

“Eung, kenapa?” balas Taeyong.

“Tapi sepertinya kau mabuk.”

Taeyong mendengus, “Aku tidak mabuk, Jaehyun. I’m totally fine.”

“Sudah kuduga kau mabuk.”

“Hey, aku tidak mabuk.”

“Tunggu aku di kamarmu.”

Sesaat setelah mengucapkan kalimat itu, Jaehyun lantas memutus sambungan teleponnya. Sementara Taeyong yang masih setengah menganga refleks menepuk jidat setelahnya.

Detik berganti menit, sosok Jaehyun yang sudah Taeyong ketahui akan datang ke kamarnya pun akhirnya tiba. Presensi si pemilik lesung pipi, jujur saja, membuat suasana hati Taeyong kian membaik. Well, kalimat bahwa ‘jatuh cinta akan membuat hidupmu terasa berbunga terlebih saat ada dia di sampingmu’ berlaku juga bagi Taeyong. Jelas dia sedang dimabuk cinta. Tapi mengetahui bahwa Jaehyun datang padanya karena mengira bahwa dirinya sedang mabuk adalah sebuah hal konyol yang membuatnya ingin segera mencubit pipi pujaan hatinya itu.

“Seharusnya kau memang pulang di mobil yang sama denganku tadi,” ucap Jaehyun lalu bergegas mencari tas make up Taeyong. Sementara sang empu kamar hotel mengulum bibir.

“Berbaringlah jika kepalamu pusing,” lanjut Jaehyun setelah mendapatkan apa yang ia cari, “Apa kau masih bisa mendengarkanku, Taeyong Hyung?”

“Mm,” gumam Taeyong.

Tawa sudah tertahan di ujung kerongkongan Taeyong saat Jaehyun menghampirinya di atas ranjang lalu menuntunnya untuk berbaring; dengan paha Jaehyun sebagai bantal. Dia pun mati-matian menahan senyum kala sang pujaan hati mulai membersihkan riasannya seperti seseorang yang sudah sang pro.