TAEYONG BERBARING menyamping di atas tempat tidurnya. Memandangi tab yang berdiri tegak pada nakas di sebelah nya seraya tersenyum tipis.
Pada layar persegi itu terpampang siaran vlive rekan satu grupnya, NCT127. Tak lain untuk merayakan 127 Day yang sejak tahun kemarin mereka rayakan pada tanggal 27 Januari.
Kedua mata rusa Taeyong pun tak henti-henti mengamati para anggota satu persatu. Hingga tanpa sadar senyumnya lantas merekah, dan timbul rasa haru di dalam dada. Khususnya saat ia mengingat bahwa usia grup mereka sudah nyaris memasuki tahun kelima.
Waktu berlalu begitu cepat, pikirnya.
Terjebak dalam lamunan tentang bagaimana ia dan kawan-kawan memulai debut hingga semakin dikenal seperti sekarang membuat leader NCT127 pun hampir mengabaikan deringan ponselnya. Saat tersadar dan melihat pada layar tab bahwa Doyoung lah yang menelponnya.
Taeyong kemudian bangkit dari posisinya. Mengambil ponsel di atas meja lalu menjawab panggilan dari sang sahabat di seberang sana. Ia pun kembali merebahkan tubuhnya saat mendengar suara Doyoung menggema.
“Halo,” sapa Taeyong.
Doyoung pun menjawab, “Halo.” katanya, “Tolong perkenalkan dirimu.”
“Ya?”
Taeyong masih mengamati gerak-gerik para anggota lalu tersenyum. Tak terkecuali Jaehyun yang terlihat tengah menyimak percakapannya dengan Doyoung.
“Kau berasal dari mana?” tanya Doyoung, “Namamu siapa?”
“Aku dari mana ya?” balas Taeyong hingga membuat rekan satu grupnya refleks tertawa.
Namun yang membuat Taeyong sedikit tertegun adalah ketika ia melihat Jaehyun mengukir senyum yang amat cerah. Seperti langit musim panas yang sama sekali tidak tertutupi awan.
Melihat lengkungan bibir kekasihnya memicu rasa lega dalam benak sang leader NCT127. Sebab suasana hati lelaki yang lebih muda darinya itu terlihat sangat baik hari ini. Padahal Taeyong tahu, jadwal Jaehyun begitu padat. Namun sang pujaan hati tidak menunjukkan raut kelelahan sama sekali.
“Ah aku dari Seoul,” Taeyong pun melanjutkan ucapannya. “Namaku Taeyong.”
Pada layar tab di hadapannya, Taeyong masih mendapati bahwa Jaehyun tak henti-henti tersenyum bahkan tertawa. Padahal anggota yang lain telah memasang raut ‘siap sedia’ untuk menyimak ucapannya.
Ingin sekali rasanya Taeyong mengirim pesan kepada si lelaki berlesung pipi dan berkata, “Tingkahmu terlalu jelas, Jaehyun-ah. Berhentilah tersenyum hanya karena mendengar suaraku atau orang-orang di luar sana akan curiga.”
Namun ia tidak bisa melakukan hal itu sekarang. Sebab ia harus segera menyapa penggemar yang amat dirindukannya, juga memberikan sepatah dua kata kepada para anggota NCT127 seperti biasa.
Menit demi menit lantas berlalu. Taeyong pun telah selesai berbicara melalui sambungan telepon beberapa saat yang lalu. Namun ia masih setia memantau setiap aktivitas yang dilakukan rekan satu grupnya dalam siaran live itu.
Ketika satu persatu anggota kemudian mulai mengutarakan ucapan terima kasih sekaligus kalimat penutup sebelum acara mereka hari ini berakhir, Taeyong lantas membuka ponselnya. Mengetik pesan yang akan ia kirimkan kepada penggemar juga beberapa foto yang telah ia ambil sebelumnya.
Begitu siaran vlive telah berakhir, Taeyong pun mengirimkan pesan-pesan itu. Ia refleks tersenyum bahagia disisipi haru ketika membaca balasan dari para penggemarnya satu persatu.
Di tengah aktivitasnya itu, Taeyong kemudian dibuat terkejut saat ponselnya berdenting. Pada notifikasi pop up terpampang nama kontak sang kekasih yang mengiriminya pesan bahkan foto. Buru-buru ia membuka lalu membacanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Off Camera | Jaeyong ✓
Fiksi Penggemar❝Jaehyun like kimchi. I like Jaehyun❞ M/M | ONESHOT, DRABBLE, FICLET COLLECTION | T-M Just a book that had the writer's imagination about Jaehyun and Taeyong's life behind the camera. Well, they're known as off cam couple, right? If you feel like yo...