CHAPTER 37 |. KEMBALI

85 4 0
                                    

Happy Reading....

Tepat seminggu lamanya Arel tak masuk sekolah dan hari ini gadis itu sudah kembali menginjakan kakinya di halaman sekolah yang begitu ia rindukan.

Arel mengambil nafasnya dalam dalam, senyuman terus tersungging indah diwajahn gadis itu,   baru saja satu langkah dirinya langsung disambut pelukan penuh kerinduan dari kedua sahabatnya.

Air mata jatuh di wajah Kaila dan Nata, akhirnya rasa rindu mereka berdua dapat tersembuhkan.

Dengan gerakan lembut Arel mengusap bahu Nata dan Kaila. " Kangen banget ya?" Tanyanya disusul kekehan.

" Iyalah, kira kira dong kalau mau ngilang, kabarin kek biar bisa kita jembut." Ucap Nata marah dengan nafas tersengal karena dirinya sulit meredakan tangis.

" Jahatnya nggak ketulungan Lo Rel." Ketus Kaila dengan tangan bersedekap dada.

Arel tersenyum kikuk, ia tahu ini semua keterlaluan tapi untuk menjaga rahasia ia harus melakukannya dan Arel meminta maaf sebesar besarnya akan semua itu.

Sebuah topi mendarat di kepala Arel disusul dengan jitaan pelan mendarat di dahi. Arel mengaduh dengan tangan mengusap usap area yang terasa sakit.

" Suka banget bikin orang khawatir." Ucap Gatra, laki laki itu benar benar senang melihat Arel kembali hadir mengisi cerita di hidupnya, dan ucapan syukur terus ia hayturkan kepada Tuhan karena sudah mengabulkan doa doanya.

Tiba tiba seseorang memeluk tubuh Arel begitu erat dari arah belakang, tangan kekarnyai melingkar erat di pinggang Arel dengan kepala ia tenggelamkan di sela sela leher, tempat yang paling nyaman untuk dirinya bisa menghirup bau khas gadis itu.

" Nakal." Ketus Frael lirih, setelah mendengar kabar Arel kembali laki laki itu langsung bergegas pergi menuju kelas Arel.

Wajah Arel memerah, topi yang ia genakan ia tarik untuk menutupi wajahnya, aneh kenapa sampai sekarang pikirannya terus tertuju kepada Frael, laki laki yang slalu ia temani setiap malamnya.

Desiran lembut memenuhi hati Arel, hah... Rasanya Arel ingin kembali kerumah untuk merebahkan dirinya dan tak ingin menemui atau memikirkan siapa pun. 

Rafa yang merasa iri lantas menarik tangan Kaila dan memeluk gadis itu, ia tak mau kalah dari Frael walaupun ia sudah memiliki pacar di kelas sebelah tapi sampai kapanpun hatinya tetap untuk Kaila, gadis yang menempati tahta tertinggi di hati Rafa.

Gatra yang merasa panas di tambah sorakan sorakan dari teman sekelasnya lansung memisahkan Frael dari Arel. Tatapan Frael seketika menajam mengarah kearah Gatra.

" Nggak usah Deket Deket." Ketus Gatra tak suka.

" Bodo." Balas Frael tak kalah ketus.

Lalu laki laki itu menatap jam tangannya yang dimana 5 menit lagi bel masuk bunyi.

Frael mendekatkan wajahnya dengan wajah Arel jarak diantara mereka hanya tinggal beberapa inci saja sampai deburan nafas mereka berdua dapat dirasakan begitu jelas. Hangat dan membuat jantuk berdetak dua kali lebih cepat.

" Jangan kayak gini lagi, gue mau Lo ada di samping gue dan nggak ninggalin gue, cukup dua tahun dan seminggu selebihnya jangan."

****

Bel istirahat sudah berbunyi lima belas menit yang lalu, Arel, Nata, Kaila dan Dihyan duduk disebuah bangku pojok berdekatan dengan bangku anak anak Arviver lainnya.

Dihadapan mereka ada makanan sesuai yang mereka pesan dan seperti biasa Arel hanya memesan roti dan susu coklat alpukat. Mereka semua makan sambil sesekali melontarkan canda tawa tak lupa juga mereka mengeluh dan menceritakan saat saat dimana Arel tak ada simpang mereka.

FRARELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang