*hangat dan kebaikan [√]

275 48 0
                                    

"Sekarang aku paham kenapa dia begitu hangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sekarang aku paham kenapa dia begitu hangat. Karena dia dipenuhi kebaikan"


~~~~

"Marga lo Na kan?" tanya Minjeong membuat Jaemin mengangguk. Mereka sedang diperjalanan menuju kelas. Tepatnya di koridor lantai dua.

"Kalo gue panggil lo Nana gimana?" tanya Minjeong. Reaksi Jaemin tidak disangka. Terlihat begitu senang. Berbinar dan tersenyum lebar. Sungguh antusias.

"Lo suka?" setelah ditanya begitu Jaemin malah berkaca. Membuat Minjeong bingung anak ini sebenarnya suka atau tidak dengan panggilan yang ia berikan.

"Kok, nangis?"

"Aku senang sekali punya panggilan kesayangan. Dari kecil aku tidak punya. Jadi aku senang. Apalagi ini dari teman pertamaku. Terima kasih ya"

Minjeong jadi bingung harus bilang apa. Jaemin sangat ekspresif dalam segala hal. Sungguh excited sekali. Minjeong tertawa dibuatnya.
Seketika Jaemin mengeryit.

"Kenapa kamu tertawa?"

"Abis, wajah lo lucu sih!"

Jaemin justru terkekeh pelan mendengar itu. Lalu tiba-tiba ia menggeser tubuh Minjeong dari kiri ke kanan. Membuat gadis itu berdebar.

"Maaf, kamu pasti terkejut. Ada banyak laki-laki barusan disebelah kiri. Jadi kamu kupindah kekanan"

Wah! Anak ini sungguh! Dalam sedetik bisa membuat orang ketar-ketir. Padahal sedetik lalu ia masih bersikap lugu dan lucu. Ah! Dasar Na Jaemin!

(----------)

Minjeong masih setia duduk dibangkunya meskipun anak-anak lain kini sudah beranjak pulang.

Memang,

Bel pulang adalah anugerah bagi semua murid setelah hampir sehari mereka berkutat dengan buku-buku yang membosankan.

Tapi tidak bagi Minjeong. Ia benci kembali kerumahnya yang seperti rumah hantu. Besar, sunyi, dan kosong. Dia akan selalu mendapati hal yang sama setiap dia pulang.

Jadi dia benci pulang kerumah.

Kim Minjeong melihat Jaemin yang berdiri dari bangkunya setelah selesai membereskan meja. Ia menuju lokernya untuk menaruh buku-bukunya.

Dia sangat konsisten dan rapi sekali.

"Minjeong-ah, kamu nggak pulang?"

Starlight |Na Jaemin|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang