|| REVISI SELESAI ||
WARNING: TIDAK UNTUK DITERBITKAN
MENOLAK KERAS PENERBITAN
Jangan lupa voment yah! Vote lah minimal, jahat banget kalau gak follow, nggak vote pula🤭
"Kalau begitu begini saja, kamu adalah rembulan yang cantik, dan aku adalah bin...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku mohon jangan menangis, sakit ketika aku tau bahwa alasan kamu menangis adalah aku"
Song recommended:the one that got away Katy Perry
~~~~
Minjeong kembali duduk ditempat itu. Kursi tunggu disamping tubuh yang terbaring lemah itu. Anak itu tak kunjung bangun yah?
Sudah tiga hari loh dia begini.
Dan itu membuat Minjeong bersedih. Tentu saja. Setiap pulang sekolah dia kesini untuk mengunjungi Jaemin. Jisung yang biasanya marah-marah, sekarang jadi lebih diam.
Mungkin karena dia kepikiran soal Na Jaemin.
Tak luput Kim Minjeong juga. Gadis itu selalu menangis setiap ia masuk kedalam kamarnya. Kesendirian yang menyelimutinya membuat dia teringat Na Jaemin.
Lagi.
Minjeong rindu anak itu tersenyum dan membawanya jalan-jalan dengan sepeda hitamnya. Dia rindu Na Jaemin yang suka bermain hujan dengan gadis itu,
Dia rindu Na Jaemin yang sering merapikan rambutnya. Dia rindu semua tentang Na Jaemin. Dia dipojok kelas dengan sebuah pensil dan buku sketsa.
Dia yang selalu menggombal dan terlalu jujur, dia yang lugu, dia yang_
Sejenak Minjeong tertawa kalau mengingat anak itu. Tapi sekejap kemudian, gadis itu tiba-tiba menangis. Lumayan kencang.
Ia menggenggam tangan anak laki-laki itu erat.
"Gue mohon bangun, lo gak pengen main bareng gue?" ujar Kim Minjeong. Anak itu lalu mengelus pelan tangan Na Jaemin.
"Na, kemarin ulangan, gue dapat sembilan puluh njiir, lo nggak mau ngelus kepala gue sambil bilang hebat gitu?"
Kata Minjeong sambil tersenyum lebar. Tapi tak kunjung ada respon dari Na Jaemin.
"Kayaknya lo nggak tertarik yah?" Minjeong diam sejenak. Kemudian lagi-lagi dia menangis. Terisak sambil meletakkan kepalanya diatas ranjang Na Jaemin.
"Gue harus gimana supaya lo mau bangun hah?" gumamnya. Bahunya berguncang hebat.
"Kamu menangis?" suara serak seseorang membuat Minjeong terbangun begitu saja. Ia menegakkan badan, lalu melotot.
Na Jaemin membuka matanya. Dan bahkan dia terlihat lebar membuka mata.
