|| REVISI SELESAI ||
WARNING: TIDAK UNTUK DITERBITKAN
MENOLAK KERAS PENERBITAN
Jangan lupa voment yah! Vote lah minimal, jahat banget kalau gak follow, nggak vote pula🤭
"Kalau begitu begini saja, kamu adalah rembulan yang cantik, dan aku adalah bin...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bahagiaku sederhana, melihat kamu tersenyum saja, aku sudah bahagia tiada tara"
-Na Jaemin Song recommended: Iris Cover by Natalie Taylor
~~~~
Na Jaemin dan Kim Minjeong bergurau terus sepanjang jalan, sungguh menyenangkan. Anak itu terlihat bahagia. Tidak murung dan sepertinya sedikit melupakan apa yang terjadi padanya. Kim Minjeong sedikit lega akan hal itu.
Senyum cerahnya kembali terlihat, Minjeong sempat berfikir hal-hal aneh beberapa waktu lalu, tapi sekarang rasa khawatirnya perlahan pudar.
Senyum indah Na Jaemin tidak boleh redup.
Pikirnya, mangkannya hari ini dia memutuskan untuk terus tersenyum didepan anak itu. Meskipun hanya pura-pura. Ternyata benar, melihat Minjeong tersenyum, Jaemin jadi sumringah dan bahagia.
Perasaan Minjeong jadi tenang.
Gadis itu lalu berhenti ditempat dimana langit terlihat jelas disana. Sangat cantik. Membuat gadis itu maupun Jaemin membisu, melihat hamparan biru dan menikmati paduan udara sejuk disekitar mereka.
"Hari ini cuacanya bagus yah?" ujar Minjeong. Membuat Jaemin mengangguk. Anak laki-laki itu tersenyum cantik pada gadis disampingnya.
"Tapi senyum kamu mengalahkan segalanya" gumam Jaemin. Anak itu membuat Minjeong malu.
Minjeong duduk direrumputan, tepat disamping sosok Na Jaemin. Jaemin mendelik.
"Jangan duduk begitu saja, baju kamu bisa kotor" omelnya. Dia menunjuk kain yang menyelimuti kakinya dengan arah mata.
"Pakai kain ini, udaranya nggak dingin, jadi aku gapapa" jelasnya. Minjeong mendongak dan menggeleng pada laki-laki yang sepertinya ekspresinya agak memaksa itu. Dia nyengir.
"Gakpapa, lagian duduk di rumput begini tuh empuk Na,"
Netra hazel Jaemin manatap netra pekat Minjeong. Tatapan mereka saling beradu. Minjeong membaca raut sendu disana.
"Aku menyusahkan yah?" tanyanya. Minjeong langsung menggeleng dan menatap anak itu marah.
"Ngomong apasih Na Jaemin?!"
"Iya, lihat sekarang, dengan tubuhku yang begini, aku nggak bisa melakukan apapun sendiri"
