|| REVISI SELESAI ||
WARNING: TIDAK UNTUK DITERBITKAN
MENOLAK KERAS PENERBITAN
Jangan lupa voment yah! Vote lah minimal, jahat banget kalau gak follow, nggak vote pula🤭
"Kalau begitu begini saja, kamu adalah rembulan yang cantik, dan aku adalah bin...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku akan membalas jasa kalian, dengan cara apapun"
-Na Jaemin
~~~~
Sekolah seperti biasanya. Minjeong datang, belajar, istirahat dan pulang. Iya, itu-itu saja. Apalagi ada sedikit bimbel sekolah mengingat kelas dua belas akan segera mendekati ujian nasional.
Na Jaemin sepertinya juga mengurangi pekerjaannya karena ingin fokus belajar.
Biasanya ia merangkap pekerjaan sekitar dua sampai tiga dalam sehari, sekarang mungkin hanya sekali sehari. Dia juga terlihat belajar ditengah kesibukannya ketika bekerja.
"Pagi Na!" sapa Minjeong ketika dia duduk dibangkunya. Tapi Jaemin tidak meresponnya sama sekali. Membuat Minjeong menegeryit. Ia tidak paham anak ini kenapa. Dia sepertinya tidak berminat sekalipun untuk mengajak Minjeong bicara selama seminggu terakhir.
Iya!
Na Jaemin menghindarinya. Itu yang Minjeong tangkap. Jaemin juga menolak Minjeong ketika ingin ikut dengannya bekerja.
Entah apa alasannya, tapi itu sungguh mengganjal hati Minjeong. Ia sering mendekat duluan. Tapi Na Jaemin menjauhinya. Dia juga menolak pergi ke kantin bersama Minjeong. Jadi dia selalu makan berdua bersama Jisung.
Minjeong menghela nafas.
"Lo kenapa sih Na?" katanya. Jaemin hanya diam. Membuat Minjeong beralih kebangkunya dengan kesal. Anak ini kok jadi begini sih?!
Na Jaemin bahkan melewatinya ketika mengumpulkan PR, dia bahkan tidak bertanya apa Minjeong selesai mengerjakan ulangan seperti biasanya.
Sejak setelah hari ulang tahunnya hari itu, Jaemin jadi begini ketika besoknya ia bertemu dengan Minjeong disekolah.
Anak ini sungguh aneh, dan sungguh sulit ditebak.
~~~~
Bel istirahat berbunyi, membuat Kim Minjeong berdiri dan menoleh ke bangku Na Jaemin. Anak itu kini tengah menyelesaikan catatannya dipapan tulis. Minjeong mau mencoba sekali lagi mengajak anak itu bicara.
"Na! Ayo ke kantin" ajak Minjeong. Tapi anak laki-laki didepannya malah memasang earphone ditelinganya. Membuat Minjeong mengeryit.
"Na! Lo dengar nggak?"
"Aku sibuk" katanya. Membuat Minjeong mengeryit. Nih anak kenapa sih? Capek Minjeong jadinya.
