Chapter 4

31 2 0
                                    

Jam menunjukkan pukul 09:55 pagi. Tetapi seorang pemuda dengan damai nya masi terlelap dengan selimut yang menutupi tubuhnya.

cring cring .....

Bunyi ponsel yang sedikit nyaring membangun kan pemuda yang sedang asik berkelana dengan mimpi nya itu.

Mengerjapkan matanya pelan dan tangan yang meraih benda pipih di atas nakas. Mengangkat panggilan telepon yang entah dari siapa. "Hmm". Hanya deheman yang ia keluarkan, memejamkan mata nya bukan berarti ia tertidur lagi.

"Lagi ngapain lu". Sautan dari seberang telpon sana. "Har baru bangun tidur lu ajg". Sambung nya.

Jihar menguap dengan jari jemari yang mengucek matanya. "Masi pagi gua ngantuk, sumpah lu ganggu pagi gua, sebenernya lu sapa". Mengangkat ponsel melihat ke layar ponsel dan melihat nama yang tertera. "Ck, ada apa dian?"

Radian orang yang menelpon jihar pun menghela nafas. Apa apaan, teman nya satu ini bilang ia mengganggu tidur nya, tidak melihat kah jam sudah hampir setengah 10 bahkan matahari sudah sangat terik di atas sana. "Udah siang bego, hibernasi mulu pikiran lu, tidur mulu har, jam di liat noh jam berapa". Menjawab sedikit kesal.

"Sumpah dah habis hangover semalam pusing kepala gua". Mengangkat badan nya untuk di sandarkan ke kepala ranjang,  mengusap usap perut nya yang tak sama sekali memakai baju.

"Nongkrong mau kaga, entar gua sama bocah bocah jemput lu". Setelah mendapat deheman radian mematikan panggilan nya.

Melihat ke sekeliling ruangan kamar nya dan matanya tertuju pada jaket hitam yang tertulis kan ophiophagus. "Ya tuhan harus kah gua nyuci itu?". Bodoh memang menanyakan pada diri sendiri yang pemalas. "Ck ah" mencak rambut nya.

Menyikap selimut nya lalu turun dari kasur berjalan menuju jaket ophiopagus yang terletak di sudut kamar. "Londri apa ya, apa kaga dah. lama, hadeh". Mengambil jaket tersebut lalu ia bawa ke kamar mandi.

Jihar mengambil ember yang sudah berisikan air dan diterjen, mengangkat jaket itu untuk di lebarkan, menelisik dari atas hingga kebawah,  entah apa yang ada dalam pikiran nya hingga hidung mancung tersebut mencium bau khas sang pemilik jaket itu. Memejamkan mata lalu menikmati harumnya, sepersekian detik jihar sadar dengan apa yang ia lakukannya,  lalu menjauh kan jaket itu dari hidup bangir nya.  "Apa apaan sih, gila kali gua". Langsung memasukkan jaket ke dalam ember. "Ck, tapi kenapa gua tenang mencium aroma wangi nya ya" sembari memggeleng gelengkan kepalanya.

Berkacak pinggang melihat ke arah jaket yang sudah terendam di air, menggeleng kan kepala nya,lalu ia mencucinya kembali.

10 menit berlalu...

"Akhirnya selesai juga, tinggal nunggu kering,  beres". Setelah semuanya selesai jihar bergegas menuju dapur apartemen nya untuk sarapan. "Ini gua mau makan pake apa coba hadeh". Berbalik arah ke arah balkon mengambil ponsel dan kartun nama.

Melihat kartu nama yang tertera Kobraarsenio Smith. "Nomor telpon?, apa gua kabarin aja kalau sore bakal gua balikin jaket nya, kaga buruk jugakan". Memasukan nomor telepon tersebut lalu menelpon nya. Berdering, ya ponsel kobra berdering, jihar geram di buatkan. Dikarnakan lama sekali anak itu mengangkat telpon dari nya. "Kacrut lo kobra, angkat cepet anjing".

_

Drettt drettt dretttt drettt...

Beberapa kali ponsel kobra bergetar di samping telinya nya, sungguh itu membuat tidur nya terganggu.

"hnggg.. siapa sih tod call malam-malam". Meraih ponsel yang berada di samping telinga nya itu, dan langsung mengangkat nya dengan mata belum sepenuhnya terbuka.

"Heemm apaan nja, lo malam-malam call kaya gak ada waktu besok". Sahutnya sambil membenarkan posisi tidurnya, di raihnya guling dan memeluk nya.

"Woi kobraarsenio smith! Ini sudah hampir siang goblok, malam apanya?!". Suara itu sangat lantang dan itu membuat kobra langsung tersadar dan duduk. "What the fuck! Siapa ini tod". Mengucek ucek mata sebentar, dan yang ia lihat adalah nomor togel. "Maaf, siapa ya?" Tanya nya.

"Ini gua, orang yang lo suruh cuciin jaket, ini sudah gua cuciin dan nanti sore bakal gua antar ke alamat lo".

"Oala elo, oke. Antar langsung aja, gosah pake segala telpon-telpon". Kobra langsung mematikan sepihak panggilan telpon itu. Ia langsung membuang ponselnya ke atas bantal dan melanjutkan tidurnya.

Sedangkan jihar, jihar hanya bisa mengumpat. "Siala tu anak, emang gasopan". Ucapnya kesal, jihar langsung kembali masuk ke dalam kamarnya, ia mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi, sekarang tujuan nya adalah mandi.

03:19 WIB

Menelisik kartu nama yang sedang di pegang, jihar sekarang sudah sampai di depan gerbang apertemen milik kobra.

"Mana dah bocah".

Jihar memberanikan diri untuk memencet bell yang sudah ada di gerbang itu.

Ting tong ting tong..

Jihar mengayunkan kakinya sambil menunggu tuan rumah keluar. Tidak butuh waktu lama, keluar lah seorang pemuda tampan bak dewa itu, siapa lagi kalo bukan kobra.

Kobra langsung menuju ke arah jihar dan tidak lupa membuka gerbang itu. "Mana jaket gua". Tanya nya to the point. "Songong lo kacrut, udah di cuciin juga". Sahut jihar.

"Lama." Jaket itu langsung di rampas oleh kobra, tanpa banyak basa basi ia langsung meninggalkan jihar, tetapi gerakan nya kalah cepat, jihar sudah menahan pergelangan tangan nya.

"Apaan?!"

"Setidaknya ucapin terimakasih tuan muda kobraarsenio smith". Sahut jihar. "Makasih". Jawab kobra.

"Emang bener-bener ye lo, songong bener, sekuat apa dah lo?". Jihar sudah mulai kehabisan kesabaran menghadapi makhluk sejenis kobra ini.

"Maksud? Lo nanyain kekuatan gua? Why? Mau nantangin?". Sambil berkacak pinggang dan tidak lupa menyunggingkan dagunya.

"Ouhh ouhh ouhh". Jihar terkekeh pelan. Jihar langsung menggoro saku nya dan langsung mengeluarkan kertas yang bertuliskan alamat. Yah, itu adalah alamat markas NAJA. "Lo ke alamat ini, sendiri tanpa bawa anak buah lo, ga berani? Lo pengecut, gua tunggu kedatangan lo". Sarkas jihar, tanpa melihat respon kobra, ia langsung ke arah motor sport nya dan langsung  meninggalkan kobra.

OPHIOPHAGUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang