Chapter 11

40 3 0
                                    

Matahari sudah terbit di atas sana, jam menunjukkan pukul 07:05. Namun 3 lelaki itu enggan untuk terbangun,1 lelaki yang tertidur di sofa dan dua lelaki yang tertidur berdampingan yang satu di brangkar,  yang satu tetap setia di kursi dengan menggenggam tangan lelaki di atas brangkar itu.

Tak terganggu oleh matahari pagi yang lumayan terit, oh ternyata lelaki yang terbaring lemah di atas brangkar itu peka oleh sinar matahari pagi yang masuk lewat celah jendela.  "eumhhh". melenguh pelan, lalu membuka mata nya perlahan, ya tuhan sakit sekali sekujur tubuh nya jika di gerakan, lelaki yang bernama kobra itu belum sadar jika di ruangan itu ada 2 orang lain yang sedang tertidur.

Hingga, ketika ia ingin mengangkat tangan yang ada selang infus nya itu terasa berat, melihat ke arah bawah ia melihat kepala yang tertidur pulas dengan tumpuan tangan nya, ntah kenapa ia tersenyum. "har".  pelan sangat pelan suaranya, ia ingin membangun kan lelaki yang tertidur pulas itu.  "har". lagi ia memanggil nya.

Sedikit pergerakan dari orang yang ia panggil tadi. "bangun har". sangat lembut suara itu membangun kan. "udah pagi". jihar yang di bangun kan malah semakin nyenyak dalam tidur nya.

Kobra sedikit jengkel, lalu mencubit pipi jihar dan ya berhasil jihar bangun,  mengangkat kepalanya dengan mata yang belum sempurna terbuka,  melihat ke arah kobra yang sudah terbangun.  "hah, udah bangun".  kenapa bertanya jihar hadeh.

Mata jihar langsung terbuka lalu. "mau minum, makan, kencing,  atau apa ayo bilang sama gua?". kobra yang di cecar pertanyaan oleh jihar hanya tersenyum walau tipis, lucu juga ternyata laki laki tua di depan nya ini.

Kobra menggeleng. "ngga, mau gerak aja".  jihar langsung melepaskan genggaman nya, lalu nyengir ke arah kobra, setelah nya jihar berdiri meregang kan otot otot nya sambil menguap. "hoam".  berjalan ke arah jendela untuk menyikapi horden nya lalu jalan kembali ke arah kobra. "nanti kalau ada apa apa bilang ya, mau minta apapun bilang". kobra hanya mengangguk kan kepala nya.

"Ya udah gua cuci muka dulu ya". jalan ke kamar mandi untuk membersihkan wajah dan sedikit membuang makanan yang sudah di proses di dalam perut nya, selesai lalu ia keluar.

Keluar dari kamar mandi ia melihat kobra yang melamun dengan menatap jendela, Jihar mendekati. "ada apa kob, mau minum?". kobra hanya menggeleng.

"apa yang ngehajar gua sampe gini itu musuh lu?". jihar berbicara tanpa melihat ke arah jihar.  "kalau emang iya, kenapa harus gua har? gua salah apa". jihar hanya terdiam mendengar perkataan kobra.

"gua bakal jagain lu dari dia, dari semuanya. kalau lu nurut sama gua kemaren lu aman".  perjelas jihar.

"Kita belum lama kenal har". mata bulat itu berkaca kaca, kenapa harus dia dimana letak kesalahannya, jihar yang melihat itu langsung mendekati kobra,  menghapus air mata yang jatuh dari pipinya.  "kob, tolong percaya sama gua, kita emang baru ketemu tapi kob,  rasa gua pengen ngejagain lu sangat besar, gua mohon kob, gua bakal tanggung jawab semuanya".

Kobra melihat ke arah jihar menatap jihar. "gua juga kaga bisa nyalahin lu, ini juga musibah". jihar langsung memeluk kobra hati hati, mengecup kening kobra. "gua janji bakal jagain lu". kobra menerima semua perlakuan jihar terhadap nya dia juga menikmati peluk an hangat jihar.

Tanpa mereka sadari jika radian melihat semua drama secara live pagi ini. "udah lu berdua?kalau udah gua mau tidur lagi".

Jihar dan Kobra yang  mendengar ada suara orang lain di situ langsung melepaskan pelukannya hati hati, jihar terkekeh ia sangat lupa dengan teman nya satu itu. "udah istirahat dulu, kita tunggu buat makan pagi buat kamu". kamu? Jihar sadar langsung.  "maksudnya lu".  tersenyum canggung dan hanya di angguki oleh kobra.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OPHIOPHAGUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang