Chapter 5

29 4 0
                                    

Setelah kepergian jihar, kobra hanya tertawa mengejek "lu pikir gua apaan. Ck, sampah". Kobra pun langsung masuk ke dalam rumah dan menutup pintunya.

__________________

Di tempat lain, NAJA tanpa jihar lagi kumpul di cafe. "Jihar lama bener". Celetuk laskar.

Jorgas sambil menyesap kopi nya menjawab.  "Bukannya dia lagi nganterin jaket nya anak pagus?"

"Gua curiga setelah ini pasti ada keributan". Radian dengan segala filing nya menebak sebuah hal yang belum tentu terjadi.

Farel hanya menyimak apa yang teman temannya sampai kan.  "Udah lah jangan lu ramal dulu napa dian,  pusing otak gua". Tolak nya.

"Bentar lagi juga jihar nyampe, noh kan bener". Tunjuk jorgas ke arah jihar yang masuk ke dalam cafe.

"Nah sob lama amat pantek". Tanya jorgas.

Jihar tanpa babibu langsung menarik kursi lalu duduk. "Muka lu ngapa kusut". Jihar tetap diam saat di tanya oleh laskar, tangan mengepal nya erat.

"Bangsat!". Umpat jihar

Keempat inti naja tersebut sedikit terkejut akan perkataan jihar. "Lu kenapa dah datang datang bangsat bangsat gitu". Jihar mengatur nafas sedikit,  memejamkan mata dan masih tak menghiraukan perkataan laskar.

Jihar mengangkat kepalanya dan menatap jorgas dengan tatapan tajam nya. "Gua pikir apa yang lu bilang kemarin itu menarik".

Jorgas menyipitkan matanya tanda dia sedang bingung.  "Gua?". Menunjuk dirinya sendiri tanpa tau maksud yang jihar kata kan.

"Langsung aja har, jadi bingung gua di sini". Celetuk radian yang hanya menyimak dari tadi, jangan tanyakan farel sedang apa karna manusia itu sedang menikmati adegan telanjang bulat antara laki laki dan laki laki di benda pipih yang ia pegang, memang kurang ajar di tempat umum sempat sempat nya berbuat maksiat.

Menyenderkan punggungnya di kursi.  "Gua nantang bos ophiophagus buat ke markas malam ini".

"Hah!!". Cengo mereka ber empat, farel yang tadinya asik menonton langsung meletakkan hp nya di atas meja dan melihat ke arah jihar, jihar terkekeh. "Seriusan lu? bukanya gua tawarin lu nolak?". Lanjut jorgas.

"Waktu itu iya, tapi setelah gua liat kesongongan itu bocah,  putar otak gua, menarik kayanya". Sembari memasang senyuman liciknya.

"Bentar bentar, menarik?kaga salah har? baru pertama kali gua denger lu bilang kata tertarik". Tanya laskar heran. Hei,  teman jihar itu orang yang tidak terlalu perduli bahkan menyukai seseorang saja bisa di hitung jari, padahal banyak yang menyukai nya bagaimana tidak heran teman nya. "Bener tuh kata laskar lu kaga kesambet apa apa kan?". Lanjut farel, radian dan jorgas mengangguk mengiyakan perkataan laskar dan farel.

Jihar menggedikan bahu nya. "Ntahlah gua kaga tau menarik doang, lagian mana tau itu bocah kaga datang pan?, sapa tau dia takut" . Ucapnya sombong.

"Wait wait apa kata lu har? kobra takut?, kaga ada rasa takut dalam diri dia har". Balas jorgas.

"Lu tau semuanya tentang dia? lu temen gua apa temen dia? apa jangan jangan lu penghianat?". Jihar mencondongkan tubuhnya ke arah jorgas,  mengangkat alis mengintimidasi.

"Wow kata kata lu har, kita temenan udah lama, gampang bener lu nuduh gua pengkhianat". Jawab jorgas dengan penuh rasa jengkel.

"Udah anjing". Radian sebagai penengah di antara mereka. "Mending lu pikir entar malem si kobra kobra itu bakal datang apa kaga jangan kek bocah kecil lu berdua". Jihar membenarkan duduk nya dan mengambil minum entah punya siapa.

OPHIOPHAGUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang