Chapter 6

27 3 0
                                    

Jihar tidak menjawab pertanyaan kobra, dia berdiri tepat di hadapan kobra sambil berkacak pinggang. "Gua mau, looo..."

"Gua?". Kobra menujuk dirinya sendiri dan menukikan alis tanda bertanya, kenapa jihar mau dirinya? Sangat aneh.

Jihar melangkahkan kakinya semakin mendekat ke arah kobra.  "Iya gua mau lu". Dengan tangan yang ia masukan dalam saku celananya,  menatap tepat di mata kobra dan tersenyum tipis. " Lu terlalu menarik buat di lewat kan".  Mengangkat tangan nya ke arah kepala Kobra dan  menepuk beberapa kali,  entah keberanian dari mana jihar  mencondongkan tubuhnya ke arah kobra,  tepat nya jihar  mengendus leher kobra.  Wangi, dia suka wangi kobra.

Kobra membulat kan matanya. Apa apaan  lelaki di depan nya ini.  Sangat lancang sekali, dengan sekali dorongan,  jihar terpental hampir terjatuh. Kobra menarik kerah baju nya lalu membogem mentah-mentah wajah jihar hingga badan nya terhuyung ke belakang.  Jorgas, radian, farel, dan laskar langsung berlari ke arah jihar. "Setan lu". Jorgas mengumpat ke arah kobra, mereka berempat berlari ke arah kobra sembari menggepal tangan nya.  Berani berani nya kobra membogem bos mereka.  Tetapi sebelum semuanya terjadi jihar berteriak untuk mencegah teman-teman nya. "Dia sendirian, pecundang kalo kita habisin berlima". Mereka berempat lalu mundur.

Kobra mengepalkan tangannya erat, dan menatap kawanan jihar seperti ingin membunuh. Emosi sedang menguasai nya saat ini.  Sangat kurang ajar sekali manusia brengsek itu telah lancang kepadanya.

Jihar mengusap sudut bibirnya lalu meludah, sedikit berdarah, jihar meringis. Hey bung,  bogeman kobra bukan main main. Melirik kobra yang tak jauh dari nya dengan tetap memegang sudut bibir nya, lagi jihar melangkahkan kakinya mendekat ke kobra. Tak ada rasa takut dalam diri jihar, menegakan kepala nya. "Santai bro, sorry". Jihar terkekeh. "Bagus, you're brave". Jihar bertepuk tangan.

Kobra bingung apa maksud dari kata kata jihar. "Gua kaga punya waktu lama buat ngurusin orang kek lu to the point, brengsek!". Dia sangat muak, seperti di permainkan oleh jihar.

"Besok tepat jam 20:00 gua tunggu di jln.xxxx. gua tantang lu balapan sama gua". Jihar mendekatkan bibir nya ke telinga kobra dan membisikkanya. "Kalau lu menang, terserah mau lakuin apapun ke gua. Kalau gua yang menang,  motor lu buat gua". Mengecup cuping telinga kobra sekilas, jihar sungguh gila. Kobra langsung mendorong tubuh jihar, jihar tersenyum remeh ke arah kobra lalu mengulurkan tangannya. "Gimana boy?". Entahlah setan apa yang merasuki kobra sampai ia menjabat uluran tangan jihar untuk menerima tantangan itu.  "Deal freak". Setelah nya kobra pergi meninggalkan apartemen kotor itu.

Jihar bersmrik dengan tatapan nya menatap punggung kobra sampai hilang keluar dari halaman apertemen itu.

Anak-anak naja yang hanya menyimak ketika kobra pergi langsung berlari ke arah jihar. "Bos keren!". Kata jorgas dan di angguki yang lain nya. 

"Kaga nyangka gua lu sekeren ini har". Farel bertepuk tangan girang.

Radian menepuk bahu jihar. "Yakin har? kaga mungkin sih lu kalah, iya kaga?". Tanya nya pada anak-anak.

"Btw". Laskar menepuk sudut bibir jihar, dan langsung di tepis oleh jihar. "Sakit anjing, sshh". Ringisnya

"Aelah". Serentak mereka berempat. Mereka kira tidak sesakit itu, ternyata sama aja. "Gua kira kaga sakit". Ucap laskar.

"Ya sakit lah anjing, ya udah lah yuk cabut". Dan mereka pun bergegas pergi dari markas.

_

Setelah meninggalkan markas NAJA. Kobra langsung bergegas untuk pulang ke rumah nya, dan sesampainya di rumah, ia langsung mengabarkan teman-teman nya kalau ia baik-baik saja. Sekarang kobra tengah duduk di sofa depan kasurnya sambil memijat-mijat kepalanya.

OPHIOPHAGUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang