Chapter 6

2K 200 15
                                    

.

Hari-hari yang dilalui seperti biasa tiada yang berubah hanya saja sejak beberapa minggu ini ada perbedaan sudah ada calon keluarga baru yang beberapa kali menyempatkan datang ke rumah.

Walaupun itu cuma Wonjae yang berkunjung entah makan bersama atau hanya sekadar melawat. Bisa di bilang Jaeyoon langsung bisa akrab dengan Wonjae bahkan sudah bertingkah layaknya anak dan ayah.

Lagi pula memang karekter Jaeyoon seperti itu senang berteman dan mudah untuk dekat. Orang-orang yang berkenalan pasti langsung nyaman dan mudah bergaul.

Seperti yang sudah di beritahu jauh hari sesuai rencana hari ini calon kedua keluarga yang akan menyatu sebentar lagi akan mengambil potret sebuah keluarga.

Hari pekan menuju makan siang mereka sudah berada di studio pemotretan lengkap dengan pakaian formal kemeja putih dikenakan orang tua manakala sang anak berkemeja hitam dipadan kot hitam serempak.

Wajah mereka juga di beri riasan sedikit dan tataan rambut juga di digayakan berbeda dari biasanya.

"Wahh.. Papa sama Ayah ganteng banget." Jaeyoon yang baru keluar dari bilik rias menuju tempat di mana mereka akan mengambil gambar di sana sudah ada orang tua mereka yang menunggu.

"Kamu juga gak kalah ganteng." Sahut Wonjae memberi thumb up pada calon anak tirinya itu.

Berselang detik sosok Sunghoon juga ikut keluar dari bilik yang sama dan terus saja mereka bersiap untuk mengambil gambar.

Berlatar belakangkan layar putih menghadap fotografi, Wonjae dan Hyunji duduk di kursi dengan Sunghoon serta Jaeyoon di kedua sisi orang tua masing-masing.

Foto pertama diambil formal dengan senyum manis menghiasi wajah. Beberapa tangkapan setelahnya mereka mengubah dengan berdiri. Tetap orang tua yang di tengah di apit oleh sang anak.

Sejenak telah beberapa bunyi cekrek Jaeyoon berjalan ke arah juru potret terlihat berbicara sesaat sebelum senyum sallng terlempar dan Jaeyoon kembali pada tempatnya semula.

"Ayo, kali ini kita buat muka ceria." Ucap Jaeyoon begitu tiba ditempat mereka akan digambar.

Sunghoon mengerut dahi. "Bukankah tadi sudah cukup? Cuma itu kan?" Soalnya tidak terima.

Jaeyoon menggeleng. "Enggak kita harus ambil banyak gambar, gak cuma formal doang. Ayo, kita buat banyak gaya."

Di sambut ria oleh sang ayah memberi jempol bersetuju.

Sunghoon memberi tatapan tajam pada Jaeyoon sebelum enggan tidak enggan saja ikut serta berdiri lagi di sisi kursi.

"Senyum yang lebar, ya!" Seru Jaeyoon sambil setengah memeluk Hyunji, sesaat netranya mengarah pada Sunghoon untuk menyuruh untuk melakukan hal yang sama.

Sekali lagi Sunghoon menurut merangkul Wonjae dan tersenyum tipis. Jaeyoon melihat itu menyipit. "Senyum yang lebar." Serunya sambil meragakan senyum cerahnya.

Bola mata Sunghoon memutar dan ikut tersenyum seperti Jaeyoon namun hela nafas Jaeyoon terhela panjang. "Kaku banget." Komentarnya lalu mendekati Sunghoon.

Tanpa aba-aba dan secara mengejut kedua tangan Jaeyoon tangkas menggelitik sisi pinggang Sunghoon.

"Akhh!!" Sunghoon menggeliat geli bersama tawa yang tidak dapat di tahan lolos begitu saja menghindar dari gelitikkan Jaeyoon.

Seketika ruang potret itu diisi gelak tawa Sunghoon. "Berhenti Jaeyoon." Begitu lepas Sunghoon cepat-cepat menjauh.

Jaeyoon masih dengan senyum usil berkata santai. "Nah kan bisa juga. Senyum seakan ketawa gak susah." Ujarnya dan kembali menarik lengan Sunghoon kembali pada posisi tadi.

CLUMSY || sungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang