Chapter 4

2.3K 282 91
                                    

.

Bunyi dering ponsel di pagi hari memekkan telinga di kamar milik Jaeyoon di mana saat ini di kasur terlihat dua sosok manusia masih lena mengulit mimpi.

Namun dering itu terus berbunyi tiada henti membuat Jaeyoon terpaksa bangun dengan kesalnya. 

Masih dengan mata yang tidak sepenuh terbuka Jaeyoon meraih ponsel di sisi kasur nakas menyambut tanpa melihat nama si pemanggil.

"Keluar sekarang!"

Langsung membola mata Jaeyoon mendengar suara di sebrang, lantas melihat ponselnya memastikan panggilan yang terhubung. "Hah! Dokter?!"

Suara melengking Jaeyoon membangunkan Sunoo, ia mengernyit tidak mengerti melihat Jaeyoon mendadak bangun terduduk.

"Keluar sekarang Jaeyoon."

"Hah?!" Masih dalam keadaan terkejut tidak paham Jaeyoon kembali menekapkan benda pipih itu di telinga dan mendengar suara di sebrang.

"Saya ada di depan rumah kamu, sekarang kamu keluar."

"Hah!" Makin terkejut Jaeyoon terus saja kakinya turun dari kasur dan berjalan menuju jendala kamar melihat ke arah depan teras rumah.

Memang benar di sana ada Sunghoon berdiri menyandar pada pintu mobil yang terparkir tepat di depan rumah.

Mata Jaeyoon membola lebar dengan mulut menganga melihat Sunghoon di depan rumahnya secara tiba-tiba dan begitu mengejut, tidak menyangka. Apalagi sepagi ini.

"Keluar Jaeyoon nanti saya jelasin."

Setelahnya panggilan mati begitu saja meninggalkan Jaeyoon yang masih mencoba mencerna dengan apa yang terjadi. Pun begitu lekas ia bergerak dan menyempatkan mengambil kaca mata di meja memakainya sambil berjalan keluar.

"Lo mau ke mana?"

Pertanyaan Sunoo yang masih di atas kasur dalam keadaan bingung Jaeyoon abaikan membuat Sunoo ikut bangun turun dari kasur dan berjalan ke arah jendala.

Cepat langkah Jaeyoon ambil untuk secepatnya menuju di hadapan rumah bahkan tidak sadar akan penampilannya hanya memakai piyama dengan rambut acak-acakan.

Serta muka sembam bangun tidur untung kaca mata bulat beningnya itu sedikit membantu membuat mukanya tidak seburuk itu dan tampak bengkak.

Sementara Sunghoon yang mengenakan kemeja merah gelap dipadan dengan celana slack berdiri tegak dari menyandar begitu sadar Jaeyoon berjalan keluar menuju pagar rumah.

Tidak lepas mata Sunghoon melihat penampilan Jaeyoon yang tidak pernah ia lihat, jika sebelum ini tampilan Jaeyoon selalu kasual tapi kini nampak berantakan. Entah kenapa itu lucu menurutnya.

"Dokter ngapain pagi-pagi udah di sini?" Panik dan kaget membuat Jaeyoon babibu bertanya tidak sabar begitu ia membuka pagar rumahnya.

Sunghoon memasukkan kedua tangan di saku celana menatap lamat pada Jaeyoon yang berdiri di hadapannya. "Kita harus melawat satu kegiatan amal hewan hari ini."

Alis Jaeyoon naik tidak mengerti. "Tapi tiada pun dalam----"

"Saya sendiri yang mau bawa kamu."

Jaeyoon terdiam, tidak tahu ingin bereaksi.

"Kamu pergi siap-siap, saya tunggu kamu di sini."

Sekali lagi suara Sunghoon seakan titah tak terbantahkan itu mengudara membuat Jaeyoon saja ragu mau membagi alasan.

"Kenapa gak dari jauh hari Dokter ngasih tahunya." Omel Jaeyoon masih tidak terima dengan kegiatannya hari ini yang sepatutnya hari ia bermalas-malasan kini malah harus beraktivitas.

CLUMSY || sungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang