VOTE DAN KOMENNYA YUK DITINGKATIN ⬅️⬅️⬅️
HAI APA KABAR KALIAN ?
MASIH SEMANGAT BACA HARDES?
Makasih yang selalu nunggu cerita ini, tanpa kalian cerita ini gak bakal berlanjut mungkin.. Thank you for your support KEIVARS ❤❤❤❤❤
SIAP MENGISI KOMENTAR DI SETIAP PARAGRAFNYA 🔥🔥🔥
FOLLOW YUK !!
@keivazro
@coretan.vira
@ardes.delvian
@hazelpriyanka
@dirgentazeus
@chicoosebastian
@bejoanakbunda
@ni_ezraa
@panjisayangkamu
@heraasterla
@bintangmichella_
45. TALI SAUDARA

"Walau jarak membuat kita jauh, namun tali persaudaraan itu tidak pernah putus"
~Hardes~
°°°°°°
Hazel berjalan melewati lorong rumah sakit sambil membawa sekantong plastik berisikan buah-buahan untuk Ardes. Ini sudah hari keempat Ardes dirawat di rumah sakit karena luka bekas jahitnya masih belum terlalu kering. Ardes yang awalnya tengah sibuk membaca buku Biografi itu sontak menoleh begitu pintu kamarnya dibuka oleh seseorang. Seorang gadis dengan rambut dikepang dua itu berjalan masuk, kemudian meletakkan barang bawaannya di atas meja nakas. Wajah putihnya tampak memerah akibat hawa panas dari luar.
Karena merasa gerah, Hazel dengan santainya membuka Cardigan yang ia kenakan. Lalu Hazel berdiri tepat di bawah hembusan udara sejuk AC yang langsung menerpa kulit wajahnya.
Semenjak Hazel masuk tadi, Ardes bahkan tidak sama sekali mengalihkan pandangannya pada gadis itu. Ia memperhatikan gerak-gerik Hazel dalam diam. Hal yang membuatnya lucu adalah pipi Hazel terlihat kemerahan sehingga persis seperti bayi.
"Panas banget! Perbedaannya di luar sama di sini udah kayak kutub utara sama neraka tau gak. Rasanya aku mau buka baju kalau bisa." ceplos Hazel dengan enteng. Membuat Ardes terkejut mendengar penuturan tanpa dosa itu.
"Jangan aneh-aneh." kata Ardes dengan nada peringatan.
"Tenang, aku pakai kaos dalam kok. Lagian kan cuma ada kamu doang di sini." ucap Hazel.
Apakah Hazel tidak sadar bahwa Ardes juga laki-laki normal?
"Teman-teman aku mau datang ke sini. Mereka lagi di perjalanan." ucap Ardes menjadikan itu sebagai alasan termasuk akal yang berhasil membuat Hazel mengangguk mengerti.
"Sini." Ardes menepuk pinggiran kasur brankar sehingga Hazel berjalan mendekat ke arahnya.
Ardes berinisiatif mengambil tissu yang tersedia di sana, kemudian ia mengusap air keringat Hazel yang bercucuran dari dahi sampai ke pelipisnya. Melihat perbuatan manis Ardes membuat Hazel mengulum senyumnya dengan perasaan berbunga-bunga.
Mungkin menurut sebagian orang ini adalah hal biasa, tetapi bagi Hazel apa pun yang Ardes lakukan itu selalu istimewa untuknya.
"Harusnya kamu gak perlu datang." ucap Ardes padanya.
"Enak aja. Aku kan kangen kamu," sahut Hazel.
KAMU SEDANG MEMBACA
HARDES (SUDAH TERBIT)
Lãng mạnHARDES by helloitsvira || Spin Off ZEUSHERA { Selamat datang di kisah Es batu dan Macan betina A.K.A ; Ardes Delvian Dihantara & Hazel Priyanka } °°°°° "Ardes, mau gak kita balikan lagi?" tanya Hazel. "Punya harga diri gak sih lo?" "Mungkin gak si...
