Kenali dirimu lewat kesulitan. Siapa kamu sebenarnya dan apa takdirmu setelah kamu hidup di dunia. Karena sangat mustahil jika Tuhan menciptakanmu dengan sia-sia.
***
Zizi adalah manusia yang keras kepala. Hidupnya penuh dengan logika, bahkan Zizi lebih mengutarakan logika daripada cinta. Itu semua bukan karena keinginannya, tapi karena takdir yang memaksanya.
Terlahir dengan keluarga yang ekonominya di bawah rata-rata, Zizi tak pernah mengeluh untuk semua hal yang terjadi padanya. Bahkan, ada yang lebih menyedihkan dari dirinya namun lebih kuat darinya.
Menjadi anak pertama bukanlah hal yang mudah. Menjadi harapan orang tua yang pertama dengan harapan anaknya bisa sukses dan membanggakan orang tua, dukungan serta doa selalu diucapkan, namun beban dan tanggung jawabnya juga lebih besar.
Awalnya, SMA cakrawala bukanlah pilihan pertama bagi Zizi. Orang tuanya menyuruhnya untuk masuk ke sekolah menengah atas negeri dengan harapan dapat meringankan bayaran sekolah daripada sekolah menengah atas swasta namun, dengan baiknya Tuhan memberikan jalan yang indah dengan memberikan jalan masuk ke SMA cakrawala dengan full beasiswa. Bahkan orang tua Zizi sampai bersujud syukur karena anaknya dapat diterima dan mendapatkan beasiswa di sekolah yang cukup bergengsi.
Sifat keras kepalanya membuktikan jika Zizi merupakan anak pertama yang memiliki sifat keras dan pantang menyerah. Jika memiliki keluarga yang harmonis, Zizi hanya harus bekerja lebih keras lagi agar hidupnya dapat berubah.
"Kemarin lo kemana, Ci?" Tanya Zizi sambil menghampiri meja Cia. Sebenarnya itu meja Zizi juga.
Dia tersenyum mendengar pertanyaan tersebut "Ada urusan penting, maaf ya Cia nggak bisa ikut" Cia menengok ke belakang dan kembali berkata "Zigar kok tumben belum datang? Biasanya dia yang paling pertama datang daripada Zizi"
Zizi menahan tawanya "Kalau diingat, kemarin itu lucu banget tahu Ci, sekarang dia kayaknya lagi istirahat dulu deh, badan dia lagi benjol-benjol dipukul setan"
"Kok bisa sih? Nanti kita jenguk Zigar, kasihan dia dipukul setan, segitu nggak sukanya setan sama Zigar"
Zizi lantas menggeleng mendengar penuturan Cia, bisa-bisa Zigar mengamuk ketika melihat Zizi ada di depannya. Kejadian kemarin itu, Zigar benar-benar diajar habis-habisan dengan pria itu, bahkan ketika zigar pingsan, kata terakhir yang Zigar ucap adalah 'Awas Lo, Zi'
***
Seorang guru memasuki kelasnya sambil berlari membuat semua tensi kelas melihat ke arah depan. Guru tersebut terdiam sejenak menatap satu kelas siswa-siswinya lalu berkata "Lagi-lagi kita kembali berduka, teman kita saudara kita dari siswa SMA cakrawala kembali ditemukan tewas di dalam kamar mandi. Mari kita berdoa untuk ketenangan beliau. Berdoa menurut agama dan kepercayaannya masing-masing, berdoa dimulai" semua orang menentukan kepalanya dan berdoa dengan khidmat untuk ketenangan siswa yang telah berpulang."Terima kasih semuanya ibu mohon izin kembali, selamat siang" guru tersebut lalu keluar dari dalam kelas Cia.
Kelas kembali ribut ketika ada kabar salah satu teman mereka kembali meninggal dengan kasus yang sama, yaitu bunuh diri. Pada kenyataannya, sekolah tidak bisa terus-terusan menutupi kejadian tersebut karena banyak siswa-siswa yang curiga dengan alasan yang diberikan dari pihak sekolah. Sudah 2 tahun terakhir ini banyak sekali kejadian bunuh diri yang terjadi di sekolah, bahkan sekolah tidak menjelaskan sama sekali mengenai rincian-rincian mengapa siswa tersebut melakukan bunuh diri bahkan sekolah memiliki CCTV dan peraturan yang begitu ketat untuk setiap muridnya.
"Gue dapat infonya, katanya yang meninggal anak kelas 11, anak beasiswa yang baru saja mengikuti perlombaan" ucap seorang gadis yang sedang berdiri di depan kelas. Seketika kelas menjadi diam ketika seseorang berucap di depan kelas. "Namanya Anjani, diketahui Dia tidak memiliki riwayat penyakit atau apapun, bahkan keluarganya juga memiliki keluarga yang harmonis. Kira-kira alasan apalagi yang bakal dikeluarkan dari pihak sekolah?" Semuanya terdiam, benar apa yang dikatakan oleh gadis yang sedang berdiri di depan kelas. Namun, untuk apa mereka peduli? Tapi jika dipikir-pikir, bukankah akan merugikan pihak sekolah? Bukankah berkurangnya anak beasiswa membuat berkurangnya murid yang mengikuti perlombaan? Bahkan murid yang dikatakan kaya orang tuanya tidak mau mengikuti perlombaan seperti itu, lalu jika satu persatu murid beasiswa bunuh diri bagaimana kelanjutan sekolah dengan namanya? Bukankah nama sekolah akan pudar?
KAMU SEDANG MEMBACA
She Stupid!
Teen Fiction[Update setiap hari sampai tamat] "Kenapa kalian baru sadar sekarang? This game is almost over" Tidak ada hal yang bisa di percaya di dunia ini, begitupun juga Cia. Gadis bodoh yang kata orang sangat-sangat tidak bisa disebut memiliki akal. Tapi, a...