Saat kamu dikecewain sama orang terdekat, dalam hati tuh mikir 'Ini beneran gak sih?'
***
Jangan pernah main ular tangga dengan Cia, karena pada akhirnya kamu akan berakhir dimakan ular. Seperti halnya Farhan saat ini, bukankah sangat mengasyikkan bermain-main dengan Cia?"Katanya Farhan mau dikeluarin dari sekolah"
Sepanjang jalan, berita tentang Farhan akan dikeluarkan dari SMK cakrawala telah menyebar luas. Dari mulut ke mulut, berita tentang Farhan menjadi topik hangat saat ini, seolah berita tentang Cia dan Zizi sudah tenggelam ke dalam Palung Mariana.
"Kenapa hawa sekolahan ini suram banget ya? Kayak bikin merinding, bulu kuduk cia aja sampai berdiri" ucap Cia.
"Sekolah makin hari makin suram aja suasananya, kayak muka si Zizi sekarang HAHAHA"
Sudah dapat dipastikan jika wajah Zizi benar-benar suram mendengar penuturan dari Zigar. Padahal tadi Zizi lagi diam dan sedang menikmati roti buatan ibu pemilik toko kue tempat Zizi bekerja, tapi tiba tiba angin puting beliung datang menjatuhkan mood baik Zizi.
"Zigar parah banget.....Kalau Cia jadi Zizi sih Cia bakal marah besar!! Fiks Cia mah bakal marah besar kalau jadi Zizi" Zigar yang mendengar ucapan Cia, langsung menatap datar Cia. Kesabarannya yang sudah tinggi saja masih diuji kesabarannya, Untung saja Zigar bukan orang yang emosian。◕‿◕。
"Sekali lagi lo ngomong Ci, gue jual lo ke om-om!"
"Jual Cia ke Kak Sean aja, Zigar!!! Cia Ikhlas kok"
Sudah mau dijual, pakai nawar lagi. Kalian kalau ada yang punya temen mau dijual kayak Cia, kalian harus sujud syukur. Kapan lagi kan punya temen mau di jual, karena kesempatan tidak datang dua kali. Kalau readers punya teman yang mau dijual, hubungin author aja, author soalnya punya grup jual beli musang plus sama kandang nya.
"Tapi kok Farhan bisa mau dikeluarin ya dari sekolah, kesalahannya emang udah fatal banget?"
"Kenapa lu masih mikirin itu sih Ci, dia kan udah jahat sama kita, harusnya lo seneng nggak ada cowok yang ngalahin kecerewetan gue lagi" ucap Zigar dengan semangat menggebu-gebu. Zigar bahagia karena tidak ada lagi cowok yang dapat mengalahkan kecerewetannya, dan tahtanya masih untuknya meskipun mahkotanya masih transit di DC Cakung.
"Cowok kayak gitu nggak usah lo pikirin, Ci! Gue malah bersyukur dia bakal dikeluarin, tapi gue bingung kenapa bisa dia dikeluarin secara tiba-tiba? Kayak aneh aja gitu nggak ada angin nggak ada hujan tiba-tiba mau dikeluarin, kira-kira dia salah apa ya? Atau ada yang cepuin?" Zizi kini mengikuti topik yang tengah dibicarakan.
Kita belum menjelaskan di mana mereka bertiga berada. Saat ini mereka bertiga sedang duduk di kantin pojok sekolah. Kantin pojok sekolah ini berada di pojok sekolah yang sangat jarang di jamah oleh siswa-siswi SMA cakrawala karena jauh dari pemukiman sekolah meskipun masih satu kawasan sekolah.
Cia, Zizi, dan Zigar memilih kantin pojok sekolah karena tidak ingin mendengar banyak celetohan celetohan dari warga sekolah. Bayangkan saja betapa berisiknya suasana sekolah saat ini, semenjak beberapa hari yang lalu muncul berita tentang Cia dan Zizi, apalagi sekarang datang berita baru yang 'katanya' Farhan akan dikeluarkan dari sekolah.
Meskipun di pojok sekolah minim informasi, tapi Tak jarang juga banyak beberapa murid yang lebih memilih kantin pojok sekolah sebagai tempat untuk jauh dari keramaian. Bahkan siswa nerd pun kebanyakan pergi ke kantin pojok sekolah.
"Iya juga sih. Kalau dipikir-pikir, berita yang tersebar belum tentu benar juga, apalagi Farhan orang yang dari kalangan atas nggak mungkin langsung dikeluarkan" kini jiga ikut menjawab pertanyaan Zizi.
Percakapan saat ini terdengar serius padahal topiknya nggak serius-serius banget.
"Kenapa juga kalian sebebas ini? Kalian kan masih jadi buronan sekolah"
Cia dan Zizi langsung menatap Zigar tajam "Coba Zigar ngomong sekali lagi kayak gitu, pisau yang lagi dipegang Cia lagi nganggur nih"
Zigar hanya tersenyum tanpa dosa mendengar ancaman dari Cia. Ancaman yang diberikan terlihat bercanda, tapi wajah Cia seakan serius sekali.
***
Sean Tengah sibuk mencari data-data yang sedang Sean cari. Hal yang sangat penting bagi Sean karena itu menyangkut data salah satu orang yang sedang Sean cari. Di ruangan Bu Gita saat ini saya sedang membuka satu-satu profile murid kelas 10 saat ini.
Bu Gita ditugaskan untuk menyimpan data-data siswa, maka dari itu sangat mudah untuk Sean mah minta data-data siswa ke Bu Gita. Beruntung sekali karena ternyata Bu Gita yang memegang data-data para murid.
Bu Gita tahu Sean itu anak seperti apa, jadi Bu Gita tak begitu cemas ketika memberikan data-data para murid ke Sean, karena Sean tidak akan membocorkan data-data tersebut ke orang lain.
"Kamu emangnya cari data siapa, Sean?" Beberapa kali Bu Gita menanyakan hal tersebut namun Sean tak menggubris pertanyaan tersebut. Bukan karena malas menjawab, tapi karena malu. Sean malu jika ketahuan sedang mencari data seorang perempuan, padahal saya nggak tahu kenapa pikirannya berpikir seperti itu. Padahal wajar saja bukan, kali saja Sean ingin mencari data-data murid bernama Alicia Tiffany karena Alicia Tiffany adalah murid mentoring Sean.
"Kali saja saya bisa bantu untuk mencari data-datanya" ucap Bu Gita lagi.
"Alicia Tiffany" Hanya itu yang keluar dari mulut Sean. Dipikir-pikir lebih baik dibantu oleh Bu Gita, kali saja Bu Gita tahu dimana data Alicia Tiffany, karena dari banyaknya murid 1000 orang, Sean tidak bisa mengecek satu-satu.
Bu Gita tersenyum mendengarnya. "Nggak ada maksud apa-apa, cuma mau cari aja" Bu Gita semakin tersenyum lebar ketika mendengar ucapan dari Sean. Sikap saya seperti seorang remaja yang sedang jatuh cinta, Batin Bu Gita.
"File-file data Alicia Tiffany ada di file 10, kamu cari aja dari huruf A, nanti akan muncul. Di data yang kamu cari sekarang itu Alicia nggak termasuk, karena dia anak beasiswa, data-datanya itu ada di beda berkas" Sean mengangguk paham mendengar penuturan dari Bu Gita.
"Data-datanya Kamu untuk apa memangnya?" Tanya Bu Gita lagi.
"Penting" Bu Gita menghela nafas mendengar jawaban dari keponakannya ini. Sudah biasa mendapatkan jawaban yang singkat, tapi masih kaget dengan jawaban keponakannya ini. Mengidam apa dulu kakaknya ketika sedang hamil Sean.
Data Alicia Tiffany akhirnya ditemukan. Sean langsung melihat data-data tersebut. Data-data alicia Tiffany seperti murid yang lainnya, tak ada yang aneh.
"Memang tak ada yang aneh data-datanya, tapi ada kejanggalan yang masih di cari tahu sampai saat ini" mendengar penuturan dari Bu Gita, Sean langsung melihat ke arah Bu Gita. Bu Gita menarik nafas untuk bercerita "Saya salah satu guru yang mengetes banyak murid yang akan masuk ke dalam jalur beasiswa. Mungkin memang banyak murid-murid yang mengikuti tes, meskipun begitu saya kenal satu-satu murid yang saya tes. Namun hanya Alicia Tiffany saja yang sepertinya tidak mengikuti tes saya, bahkan guru lain juga. Ini bukan tanpa sebab saya bercerita seperti ini, karena semua guru yang menjadi pembimbing tes mengatakan jika mereka tidak mengetes murid bernama Alicia tiffany. Tiba-tiba data-data Alisa Tiffany masuk ke dalam berkas murid beasiswa. Hingga saat ini masih belum diketahui kenapa anak itu bisa masuk lewat jalur beasiswa, tapi tidak ada kelanjutan dari pihak sekolah soal ini"
Sean mengangguk mendengar cerita Bu Gita, mungkin bukan sebuah cerita tapi sebuah fakta.
***
Jangan lupa apa?
Vote dan comment<3
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
She Stupid!
Teen Fiction[Update setiap hari sampai tamat] "Kenapa kalian baru sadar sekarang? This game is almost over" Tidak ada hal yang bisa di percaya di dunia ini, begitupun juga Cia. Gadis bodoh yang kata orang sangat-sangat tidak bisa disebut memiliki akal. Tapi, a...