Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.
***
Berita meninggalnya Arjuna kini sudah tersebar luas satu sekolah. Bahkan berita di artikel sekolah juga sudah keluar, dan seperti biasa berita itu menuliskan jika Arjuna meninggal karena bunuh diri di kelas. Sean yang melihat berita itu lantas dibuat penasaran dan mengapa sekolah melakukan hal tersebut satu satunya kunci orang yang mengetahuinya adalah Cia. Gadis itu mengetahui semuanya, Sean yakin.
Istirahat pertama kini berbunyi, Cia berjalan menuju rooftop sekolah karena sebelumnya Sean menyuruhnya untuk datang ke rooftop karena harus menceritakan semuanya. Cia juga bimbang harus memberitahu atau tidak, sedangkan ini adalah tugas rahasia. Ini memang bukan tugas individu, ada individu lain yang mengetahui rencana ini, namun yang mengerjakannya secara menyeluruh adalah Cia.
Cia akhirnya sampai di rooftop. Di rooftop terdapat sebuah ruangan/Bangunan yang cukup besar, biasanya ruangan tersebut dipakai untuk tempat bolos sekolah. Bahkan di ruangan tersebut ada sofa untuk duduk. Namun, ruangan tersebut hanya dapat diakses oleh beberapa orang saja, karena sebenarnya ruangan tersebut bukan untuk bolos sekolah.
Cia membuka pintu ruangan tersebut, dan disana sudah ada Sean yang duduk sambil merokok. Sean merokok? Suatu kejutan yang membuat ia terkejut. Cia kira Sean anak yang benar-benar tidak menyentuh benda bernama rokok. Tapi lihatlah, gaya keren Sean ketika merokok terlihat keren sekali.
Cia berjalan menghampiri Sean. Cia duduk di samping Sean. Sean mematikan rokoknya, takut Cia tidak nyaman jika ada bau asap rokok. "Kak Sean ngerokok?" Tanya Cia pelan. Sebenarnya Cia takut menanyakannya, namun Cia penasaran bagaimana bisa seorang Sean merokok.
"Gue ngerokok kalo lagi banyak pikiran" jawab Sean santai. "Gue bukan orang yang banyak basa basi, Lo bisa ceritain semuanya" Ucap Sean lagi.
Cia terdiam. Benar, Sean bukan orang yang banyak basa basi. Darimana Cia harus menjelaskannya? Ini terlalu rumit.
"Cia gak tau mau cerita darimana" Cicit Cia.
"Lo bisa cerita tentang diri Lo sendiri, gue cukup tertarik sama lo, Lo bener sebodoh itu?" Ucap Sean.
Cia tersenyum mendengarnya, raut wajahnya kini seperti tersenyum penuh arti. Sean terdiam melihatnya, apa Cia memiliki kepribadian ganda? Cepat sekali perubahan raut wajahnya.
"Cia suka tertawa waktu ada yang bilang Cia bodoh. Cia suka dibilang bodoh, karena Cia suka mengatur keadaan. Cia bukan orang yang haus akan pujian, Cia lebih suka aksi. Kakak tau, Cia suka mengendalikan sesuatu, bahkan permainan ini sekalipun. Cia masih mau bersenang-senang, jadi Cia belum mau permainan ini selesai. Tapi, untuk kali ini Cia mau mengakhiri karena akan banyak korban yang nyawanya akan hilang. Itu tentang diri Cia"
Sean menatap Cia, tidak ada kebohongan dalam mata itu. Mata itu menyiratkan seakan 'ini aku yang asli'. Ternyata Cia semenarik itu jika ditelisik lebih jauh. Sangat menarik.
"Sekolah ini punya cerita kelam yang gak semua orang tahu, bahkan muridnya. Mereka semua dikendalikan oleh orang tua mereka tanpa mereka tahu. Yang mereka hanyalah jika mereka masuk ke dalam sekolah bergengsi dan belajar, selebihnya dibelakang mereka ada orang tua yang mengendalikan mereka. Kematian bunuh diri murid di sini bukan di sengaja, apalagi kebanyakan murid beasiswa yang meregang nyawa. Setiap 3 kali murid beasiswa itu memenangkan juara olimpiade, beberapa hari kemudian mereka selalu ditemukan tak bernyawa, dan sekolah selalu berkata jika murid tersebut stres karena memikirkan pelajaran-"
"Kenapa sekolah ngelakuin itu?" Tanya Sean memotong ucapan Cia. Sean sudah mulai tertarik dengan cerita tersebut.
"-pada kenyataannya, sekolah juga dikendalikan oleh orang tua siswa siswi yang memiliki kekuasaan, apalagi orang tua nya donatur di sekolah. Ketika murid beasiswa mengikuti sebuah lomba dan mendapatkan juara pertama, maka sekolah akan mencantumkan nama murid yang memiliki pengaruh besar di sekolah atas permintaan orang tua murid tersebut, tanpa di ketahui murid beasiswa atau anak murid yang namanya di cantumkan. Seperti contohnya Cia anak beasiswa dan menang olimpiade, namun beberapa hari kemudian nama Cia akan diganti dengan nama Farhan, tanpa sepengetahuan siapapun. Penggantian nama itu mengeluarkan dana yang cukup besar juga, karena olimpiade yang kita ikuti juga bukan Yang sembarangan. Ketika sudah 3 memenangkan olimpiade, maka sekolah akan menghapus nyawa Cia tersebut, karena sudah mulai ada kecurigaan dari Cia karena setiap nama pemenang yang disebutkan dalam kejuaraan lomba sebelumnya itu bukan nama Cia. Orang-orang yang melihat olimpiade beberapa bulan lalu juga lupa siapa pemenang lomba tersebut, dan disitulah kecurigaan setiap murid beasiswa. Ini sudah terjadi semenjak sekolah dibangun, dan sudah ada banyak nyawa yang dibunuh. Menurut mereka, membunuh orang yang bukan siapa-siapa bukanlah masalah, daripada kehitaman mereka terbongkar oleh publik. Para orang tua melakukan itu karena mereka terlalu terobsesi dengan kesombongan, mereka selalu menyombongkan anak mereka dan dengan kemenangan olimpiade itu juga membuat mereka semakin mudah memasukkan anak mereka ke universitas terbaik meskipun harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit juga"
Sean terdiam mendengarnya. Sebegitu kelam kah sekolah nya? Kenapa sekolahnya terlihat seperti sekolah pada umumnya?
Sean juga sadar jika dirinya tidak akan dibuat seperti anak beasiswa karena Sean anak donatur sekolah. "Siapa yang ngirim Lo kesini?" Tanya Sean lagi.
Cia tersenyum "Kalo kak Sean tau, apa kak Sean akan percaya?" Tanya Cia lagi sambil tersenyum penuh arti.
***
"Sekarang gadis bodoh itu sudah punya Sean yang ada di kubu nya. Sebenarnya apa yang di mau gadis bodoh itu?" Salah satu wanita itu berdiri di depan kaca yang ada di toilet, menatap kaca itu kesal.
Wanita yang ada di sebelahnya itu lalu menjawab "Dari awal harusnya kita keluarkan dia" Kesal wanita itu juga sambil memakai lipstik di bibirnya.
Wanita yang rambutnya sebahu itu mengangguk "Pihak sekolah terlalu takut karena anak itu titipan donatur terbesar, tapi gadis bodosh itu buat masalah terus. Bahkan dia yang cerita saat kasus Anjani kalau Farhan yang melakukan semuanya, anak bodoh itu benar benar licik" Ucap wanita itu.
"Sekarang juga berita Arjuna muncul lagi, dan si gadis bodoh itu yang membawa mayat Arjuna ke rumah Arjuna, bahkan di bantu dengan Sean. Kita gak bisa nyerang anak itu karena ada Sean disitu"
"Udah berhenti keselnya, kita ada jadwal ngajar lagi, bel udah bunyi"
Akhirnya dua wanita itu keluar dari toilet dengan raut yang tampak kesal. Sedangkan di dalam toilet kini keluar seseorang dari salah satu bilik toilet. Dia Zizi yang sedari tadi mendengar celetohan dua wanita itu.
"Gadis bodoh?" Tanya Zizi entah pada siapa
***
Cerita ini udah beberapa kali di ganti alurnya, revisi terus, tapi gak selesai selesai. Maaf yaa. Author awalnya mau dibawa kemana cerita ini, tapi alur cerita sebelumnya itu terlalu dramatis dan aneh, jadi author ngerubah alurnya. Ngerubah total semuanya.
Comment next donggg biar author semangattt
KAMU SEDANG MEMBACA
She Stupid!
Teen Fiction[Update setiap hari sampai tamat] "Kenapa kalian baru sadar sekarang? This game is almost over" Tidak ada hal yang bisa di percaya di dunia ini, begitupun juga Cia. Gadis bodoh yang kata orang sangat-sangat tidak bisa disebut memiliki akal. Tapi, a...