Delapan

9 8 4
                                    

Happy Reading 🦋

—————

Aurora termenung menatap buku Catatannya, ada beberapa pilihan lagu untuk dia bawakan nanti saat pentas seni dan hampir semua lagu mewakili isi hati nya. Tapi ada satu lagu yang sangat ingin Aurora mainkan, Dandelions - Ruth B.

Lagu itu akan Aurora persembahkan untuk Jean, meskipun Aurora tidak berani mengungkapkan langsung perasaannya ke Jean, tapi setidak nya dengan menyanyikan lagu ini dan di dengarkan oleh Jean, beban Aurora sedikit berkurang.

Aurora bangkit dari duduknya, lalu berjalan meninggalkan kamar.bSetelah tiba di ruang makan, Aurora sudah melihat Ayahnya yang sibuk menatap Gadget dan Bunda nya yang sedang menyiapkan sarapan.

"Pagi Bun, Yah"

"Pagi sayang" ucap Ayah dan Bunda

Aurora mengambil Roti yang ada di meja, lalu meninggalkan ruang makan dengan segelas susu ditangannya. Setelah tiba di kamarnya Aurora berjalan ke arah balkon, masih tersisa 2 Jam sebelum kegiatan sekolah di mulai, jadi Aurora masih bisa bersantai di rumah.

Dari tempatnya berdiri, Aurora bisa melihat Bella berlari dari balik gerbang. Memang rencananya hari ini Bella akan berangkat bareng Aurora menggunakan motor. Kata Bella, dia kangen di bonceng Motor sama Aurora.

Tentunya kedua orang tua Aurora sudah mengenal Bella. Sekarang saja Bella sedang mengobrol dengan Bunda dan Ayah nya.

"Rara!!" seru Bella dengan wajah gembira.

"Kenapa?" Aurora membalikan tubuhnya menghadap langsung ke arah gadis itu.

"Gue seneng banget masa! Abis ngobrol sama Camer!!!" ucapnya menggebu-gebu.

"Yeu.. lebay lo!"

Bella berjalan masuk ke dalam kamar, lalu gadis itu merebahkan tubuhnya di atas kasur. "Eh btw, kembaran lo kemana?" tanyanya.

Aurora mengedikan bahunya tidak tahu, dari pagi dia belum melihat keberadaan Bara, ingin menemuinya di kamar tapi Aurora malas.

"Lo berangkat pake baju gitu doang?" tanya Aurora heran

Pasalnya, Bella hanya menggunakan piyama bergambar doraemon, yang benar saja! Hari ini mereka akan tampil di pentas seni untuk perwakilan kelompok, jadi boleh menggunakan pakaian bebas tapi sopan.

"Nanti aja lah ganti di sekolah, kan kita berangkat naik motor."

"Yaudah terserah lo aja Bel" ucap Aurora, lalu masuk ke ruangan lain untuk ganti baju. Karena sekarang Aurora hanya menggunakan hotpans dan kaos kebesaran.

"Bara mana sih, sengaja kesini biar bisa ketemu, orang nya malah ngilang. Huft!!" gerutu Bella, tiba-tiba Dia tertawa mengingat tadi saat berbicara dengan Bunda Senja. Senja bilang Bella itu menantu idaman, membuat dia berbunga-bunga karena di puji camer.

Dari dulu Bella sangat mengidolakan Bara, wajahnya yang tampan dan pintar bahkan bisa dikatakan genius sukses membuat Bella terkagum-kagum.

Lumayan lama menunggu, akhirnya Aurora keluar dari balik pintu dengan penampilan yang sudah rapih. Aurora mengambil tas serta kunci motornya yang berada di atas meja.

"Ayo," ucap Aurora yang dibalas anggukan ole Bella.

Setelah sampai digarasi, Aurora segera menaiki motor nya lalu melesat pergi bersama Bella. Tadi dia sudah pamit ke orang tua nya, dan menitip pesan ke Senja untuk Bara. Aurora ingin Bara datang ke sekolah bersama temannya, untuk melihat Dia dan Bella tampil.

"Tumben pelan bawa motornya? Biasanya    juga kayak ngajakin gue mati." ucap Bella terheran-heran.

Aurora menyeringai dibalik helmnya, dengan tiba-tiba Aurora mengedarai motornya dengan ugal-ugalan. Sampai Bella tidak bisa mengatakan apa-apalagi selain berpegangan dengan erat.

"Anjing emang ini orang!" gumam Bella dengan mata tertutup.

Tidak membutuhkan waktu lama, mereka sudah tiba di sekolah. Mereka kira sekolah masih sepi, ternyata lumayan ramai yang datang ke sekolah.

"Rame juga ya," ucap Bella seraya membenarkan rambutnya yang berantakan.

"Bel, muka lo," ucap Aurora

"Kenapa sama muka gue?" tanya Bella heran

"Kaya abis di cium pocong. Pucet banget. ew!"

"Bangsat emang. Ini juga gara-gara lo ya!!" seru Bella tidak terima.

Aurora terkekeh kecil melihat kekesalan Bestie nya. Bella masih mencak-mencak tidak jelas. Seakan tidak memperdulikan gadis itu, Aurora lebih memilih berjalan terlebih dahulu untuk mencari anggota kelompoknya.

Aurora dan Bella berada di kelompok IPA-1 beranggota 20 orang yang nantinya akan menjadi teman sekelas. Memang di Anagata High School setiap kelas hanya ada 20 murid maksimal 25, kelas 10 IPA sendiri terbagi menjadi 3 kelas, sedangkan 10 IPS, 4 kelas.

Disana sudah banyak murid sedang sibuk mempersiapkan pentas seni, ternyata ada bazar makanan juga pantas saja terlihat ramai. Kemungkinan murid yang sedang sibuk itu anggota osis, terlihat ketua osis sedang sibuk menata ini itu.

Aurora terus memperhatikan Raka yang sibuk mengatur anggota nya, padahal Raka hanya menggunakan celana olahraga dan kaos berwarna hitam tapi kenapa terlihat keren, dan sedikit sexy.

Aurora terus memperhatikan Raka yang sibuk mengatur anggota nya, padahal Raka hanya menggunakan celana olahraga dan kaos berwarna hitam tapi kenapa terlihat keren, dan sedikit sexy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di suruh duduk sama Raka nih

****

Terimakasih yang sudah baca💖
Maaf banget kalau visual nya gak sesuai, sama yang kalian bayangkan🤗

CHASE LOVE  [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang