CHASE LOVE [ON GOING]

Empat

Happy Reading 🦋

———————

Satu jam sudah Aurora sibuk berguling guling di kasur kesayangannya. Lagu Playing with Fire milik Blackpink bergema memenuhi ruangan kamar beraroma Lavender.

Oh no nan imi meolli wabeoryeonneungeol

eoneusae i modeun ge jangnani anin geol

"Sial !! Ini lagu kenapa pas banget anjir"

"Shit lah shit"

"Emang bener dah kata Bunda harus waspada sama lelaki, karena cinta bikin panas kaya api"

Aurora terus meracau tidak jelas. Separah itu pengaruh Jean terhadap Aurora, padahal niat awalnya dia mau move on dan berhenti mengharapkan Jean. Tapi kenapa perlakuan Jean kepadanya membuat Aurora bingung, dan baper secara bersamaan.

Huft..

Menghela nafas lelah, Aurora jadi pusing sendiri. Dia bingung, maksud dari perkataan Jean tadi apa, Kenapa Jean melarangnya untuk mengetahui Raka. Memangnya apa hak dia melarang Aurora, apa mungkin Jean cemburu kalau Aurora nanti dekat sama Raka.

"Masa dia cemburu? Tapi gak mungkin, Kak Jean kan udah punya cewe yang waktu itu di Mall"

"Ah tau lah pusing"

Aurora mengacak rambutnya berkali kali, menatap langit langit kamarnya dan memikirkan apa yang harus ia lakukan besok. Aurora harus fokus menjalankan misi nya, selama di Sekolah nanti dia akan mencari calon kandidat cowo nya, supaya dia bisa Move On dari Jean.

Tok Tok

Ketukan terdengar dari balik pintu kamar Aurora "Masuk aja gak dikunci"

Setelah mendapat izin pemilik kamar, seseorang yang mengetuk tadi membuka pintunya. Menghampiri kembarannya yang sedang tiduran dikasur.

"Tadi disekolah gimana?"

Bara duduk di pinggir kasur, Aurora yang melihat keberadaan kembarannya merangkak sedikit dan menaruh kepalanya di atas paha Bara.

"Aman kok, cuman mendadak banyak wartawan aja"

Bara mengelus pelan surai rambutnya, membuat Aurora memejamkan matanya karena merasa nyaman.

"Kalau ada yang ganggu, bilang ya"

"Gak mau, abang suka ikut campur"

Bara menaikan sebelah alis nya, melirik sekilas ke Aurora dan tersenyum sinis. Bara hanya ingin kembarannya ini diam saja, biarkan menjadi urusan Bara, kenapa susah sekali membuat Aurora menurut padanya.

"Abang gini demi kebaikan kamu juga"
Ucap Bara dengan pengertian

"Aku bukan anak kecil Bang, Aku bisa nyelesain semua urusanku."

Tidak mendengar balasan dari Bara, membuat Aurora membuka matanya. Aurora melihat Bara yang sedang menatap lurus kedepan dengan pandangan kosong.

"Fine. Aku bakal minta bantuan Abang kalau terjadi sesuatu sama Rara"

Bara yang mendengar itu menatap manik mata Aurora dan tersenyum lebar. Bara merasa senang karena bisa di handalkan. Bara hanya ingin membantu kembarannya itu, meskipun Bara tau kalau Aurora mampu.