Chapter 9

155 17 5
                                    


"Sehun??"
lirihnya.

Minji yang sedang berada di sampingnyapun heran. Dia bertanya tapi Baekhyun tidak menjawab.sambil menggerutu Minji mengikuti arah pandang Baekhyun tapi dia tidak menemukan apapun.

"Hey. Kau kena-"

"Mian Noona aku harus membawa Baekhyun "
Ucap Lucas sambil menarik Baekhyun.

"Yakk kau-"

"Sudah biarkan saja" Lerai kim jongdae yang sering di panggil Chen itu.
Minji mendelik tak suka tapi apa boleh buat. Ini kan acaranya. Dia tidak mau kehilangan moment terpentingnya.

Lucas membawa Baekhyun ke dapur. Dia bertanya sambil berteriak karena Baekhyun bak orang linglung.
Tatapan matanya kosong. Lucas sangat khawatir dia takut kejadian waktu itu terulang lagi.

"Tidak Baek.. Kau tidak boleh begini"
Ucapnya panik.
Tanganya menangkup wajah Baekhyun dan menyuruhnya menatap matanya. lucas terus berbicara tanpa henti. Sampai Baekhyun sadar kemudian menangis lirih"

"Di.. Dia... Hiks... Dia kembalii"
Ucapnya pelan.

Lucas  langsung memeluk Baekhyun dan mengusap kepalanya lembut.
"Tenanglah... Semuanya akan baik- baik saja"

Bakhyun melonggarkan pelukanya.Dia memandang wajah  Lucas lagi.
" Akku.. Aku harus bagaimana? Tanyanya.

Terlihat kepedihan di dalam matanya.Lucas yang tidak tega mencoba menenangkanya kembali.
"Jangan di pikirkan. Lebih baik kau istirahat, Aku akan mengantarmu pulang!"

"Tappi..."

"Kita pulang saja hem?"

Baekhyunpun mengangguk setuju.
Biarlah besok dia kena semprot Minji. Yang penting sekarang dia harus menghindari Sehun dulu pikirnya.

Lucas memang selalu adu mulut denganya. Tapi jika Baekhyun dalam keadaan seperti ini dia akan berubah menjadi sosok yang lembut. Begitupun Baekhyun jika dia merasa tertekan, Ucapan Lucas selalu mampu membuatnya tenang.

Keduanya melangkah pergi dari kediaman Tuan kim itu. Mereka terus berjalan tanpa menengok lagi kebelakang.
Langkah Baekhyun begitu tergesa-gesa,sedanglan Lucas melangkah penuh hati- hati.
Meskipun dia sibuk dengan Baekhyun tapi dia mengetahui keadaan sekitarnya.

Tiga minggu berlalu dan kekhawatiran Lucas pun terjadi. Baekhyun tidak mau keluar rumah. Yang dia lakukan hanya diam membisu dan terkadang menangis secara tiba- tiba.

"Baek.. Aku sudah lelah bolak- balik kerja sambil mengawasimu. Bisakah kau masuk besok?"

Tidak ada jawaban. Namun Lucas tidak menyerah. Dia akan terus bicara  sampai Baekhyun kesal dan menjawab ucapanya.

"Kau tahu. Minji itu menyebalkan. Aku pusing terus mengikutinya.
Baek, Pokoknya  besok harus masuk oke!. Jika kau terus begini, lama- lama aku bisa mati karena tidak bisa istirahat"
Rengeknya.

Baekhyun tersenyum namun dia masih bungkam.

"Oke. Begini. Aku akan bicara serius sekarang!"

Lucas berjongkok di hadapan Baekhyun yang sedang duduk di kursi yang dari tadi menatap televisi mati.

"Dengar!..
Kau tidak boleh terus begini. Kau tidak boleh merusak dirimu. Aku tahu pasti kau marah. Kecewa. Sakit hati dan banyak lagi teman- temanya yang kau rasakan. Tapi cobalah berpikir logis. Jangan selalu terpuruk dan kembali lagi ke nol.
Anggap saja itu hanya mimpi buruk. Kau harus bangkit dan melanjutkan hidupmu"

"Tapi semuanya tidak semudah itu"
Lirihnya.

"Aku tahu. Tapi buktinya  dulu kau bisa bangkit buka?. beberapa tahun ini kau hidup dengan baik. Lalu kenapa begini lagi?"

Love You AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang