BAB 30 Putus

67 22 26
                                    

~HAPPY READING~

Rania

Dalam kesunyian, aku sedang dibuat kalut oleh pilihan yang sekarang harus aku tentukan. Kedua mataku tak henti menatap lembar kertas putih berisi tulisan dimana keputusannya sama sekali tidak bisa aku tolak. Deru napas pasrah seolah terdengar mewakili perasaanku. Ditambah bulir-bulir keringat dingin yang mengalir begitu saja dari pelipisku. Sudah hampir lima menit aku duduk termenung dengan pikiran buntu saat Pak Andre tiba-tiba memanggilku untuk datang ke ruangannya. Hari ini aku harus menerima kabar bahwa aku akan dimutasi dari divisi-ku.

"Pak, apa tidak bisa diubah lagi keputusannya? Kenapa harus saya sih, Pak? Apa selama saya bekerja di divisi fashion, saya banyak melakukan kesalahan? Enggak kan Pak!" kataku bersikukuh mempertahankan posisiku. Aku memang keberatan saat tahu Pak Andre hendak memindahkanku ke bagian market. Bukan masalah besar sebenarnya, toh aku juga masih bekerja di tempat yang sama. Namun, yang sulit untuk aku terima adalah alasan Pak Andre yang menurutku kurang tepat.

"Maaf, Rania. Mungkin memang apa yang kamu bilang semuanya benar, dan justru karena itu divisi market membutuhkan seseorang seperti kamu. Saya yakin, dengan bergabungnya kamu, maka kondisi yang sekarang ini sedang tidak stabil akan kembali normal. Saya juga tidak sembarang menempatkan orang untuk ada di sana karena tugas di market itu sendiri memanglah berat."

"Maksud Bapak dengan tidak menempatkan sembarang orang? Apa ada orang lain yang mengajukan saya?"

"Iya, benar. Ada seseorang yang merekomendasikan kamu. Saya paham betul akan kinerja bagus kamu Rania, makannya saya sangat sependapat untuk memindahkan kamu pada bagian market."

"Tapi, Pak-"

"Cukup, Rania. Waktu saya tidak banyak, cepat kamu tandatangani surat itu atau saya akan memberikan kamu surat peringatan karena tidak bisa bekerja sama dan mematuhi peraturan perusahaan." ucap Pak Andre memotong kalimatku tanpa ingin mendengarkannya lebih lanjut.

Mengetahui keputusan itu, aku hanya bisa menghela napas panjang. Memejamkan mata sejenak sebelum akhirnya bersedia menandatangani surat mutasi tersebut.

"Bagus. Setelah ini kamu bisa langsung ke bagian market dan menemui supervisor yang ada di sana. Semua seragam baru kamu juga sudah disediakan. Kamu bisa ambil nanti setelah jam pulang kerja." ujar Pak Andre tersenyum puas.

"Baik, Pak." jawabku lalu berpamitan.

Dengan langah berat kakiku terus berjalan menuju area market yang posisinya ada di lantai satu. Mengamati karyawan yang sedang bekerja yang nantinya akan menjadi teamku juga. Aku memang masih berada dalam satu atap yang sama, namun, dalam dunia kerja beradaptasi dengan lingkungan baru bukanlah perkara mudah.

"Permisi Mbak, mau nanya, kalau boleh tau, supervisor bagian market itu orangnya yang mana ya? Kenalin, saya Rania, orang baru yang dimutasi dari bagian fashion." jelasku ramah sembari mengulurkan tangan kala mendatangi salah satu karyawan bagian market untuk bertanya.

Perempuan yang ada di depanku terdiam. Tak ada sedikitpun senyum atau sapa hangat yang dia tunjukkan. Aku lantas buru-buru menurunkan tanganku yang sejak tadi terulur dan menggantung di udara. "Lagi di gudang! Cari aja sendiri!" jawabnya jutek lalu fokus pada pekerjaannya lagi.

"Oh, iya, makasih, Mbak."

"Eh, tunggu!" teriak perempuan itu begitu nyaring. Aku yang baru berjalan beberapa langkah segera berhenti dan memutar badan menghadapnya.

"Kenapa, Mbak?"

"Lo kan anak baru, bisa tolongin gue nggak? Bantuin gue display barang ini di rak dong, gue mau ke toilet bentar." perintahnya yang langsung aku setujui dengan anggukan. "Jangan pergi sebelum semua pekerjaan lo beres!"

Baby, Please Be Mine! (Completed!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang