BAB 17 Dia atau Dirimu?

109 65 176
                                    

Ravi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ravi

Rania

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rania

Pipit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pipit

~Happy reading~

Ravi

"Tumben baru pulang? Habis jalan sama Rania?" Kak Vita bertanya ketika aku baru saja memasuki area dapur. Dia sedang sibuk membereskan meja makan usai makan malam. Kak Vita menatapku heran, mungkin merasa aneh karena melihatku pulang selarut ini. Aku bahkan juga lupa memberinya kabar.

"Sorry, Kak, tadi habis dari rumah sakit. Temenku tadi ada yang jatuh dari tangga di tempat kerja." jawabku memberitahu. Aku lelah, rasanya ingin segera beristirahat.

"Kenapa kusut gitu mukanya? Ada masalah?" Kak Vita menghentikan aktifitasnya menatapku lekat.

Aku memutuskan untuk duduk di kursi yang ada di meja makan sebentar. Menyandarkan tubuhku sambil melepas dasi yang seakan terasa mencekik.

"Minum." perintah Kak Vita menyodorkan segelas air putih di hadapanku.

"Vivi ada di sini Kak, ternyata selama ini kita kerja bareng." jelasku membeberkan beban yang sejak tadi membuatku pusing. Mungkin, bercerita dengan Kakakku bisa sedikit membantu melepas gundah yang sejak tadi bersarang.

Baby, Please Be Mine! (Completed!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang