Putih yang ternoda

851 89 1
                                    

Xiao Zhan termenung di ruang perpustakaan Yibo, melihat lembar perlembar kisahnya dahulu,dia berpikir kenapa dirinya tak mengingat masa lalu sedangkan Yibo mengingat itu,apa yang salah?apa karna Zhan bukan Wei Wuxian?

Kenapa hanya Yibo yang ingat?kenapa hanya dia,Xiao Zhan ingin tau.

Kalimat setiap kalimat kuno itu di buka,dia hanya melihat goresan tinta dengan segala bentuk perasaan,segala bentuk emosi yang bertabrakan,dan merebut tahta di hatinya,dia marah,sedih, bahagia, sekaligus kecewa melihat tinta hitam dengan goresan emosional yang tinggi.

"Lupakan aku di kehidupan selanjutnya."
"Aku akan mencarimu sebagai bentuk perasaanku padamu."
-Lan Wangji teruntuk pemilik buku-

Xiao Zhan sontak menutup buku dengan kasar,meremat dadanya yang terasa terbakar,dia sudah meminum satu kapsul terakhirnya kemarin,mengira semua akan baik-baik saja hari ini,namun ternyata salah.

Hatinya panas, tubuhnya bergejolak,perutnya terasa di peras dengan kejam.
Xiao Zhan berusaha tenang,namun tubuhnya menolak,setetes darah dari hidungnya mulai jatuh di kemeja bersihnya.

Tak ingin gegabah,Xiao Zhan bersikap setenang mungkin,walau harus meringis kejam memejamkan matanya sembari menghirup nafas dengan teratur.
Tiba-tiba bibirnya mengeluarkan darah di tengah tubuhnya yang gemetar.
"Uhuk!!"

Zhan terjatuh, bibirnya mengeluarkan busa putih pekat ke lantai.
"Yi...bo.."

Matanya terpejam erat dengan kepalan tangannya yang melemah.
Mengikis segala cahaya yang ingin merasuki pandangannya.

------------

Yibo melakukan rapatnya dengan teratur,ini sudah jam 9 malam,dia sudah lelah dengan pikirannya,bahkan deringan ponsel tak ada yang menghubunginya sedari surya berhenti menyinari sebagian bumi.

Dia akan pulang lantas mandi dan beristirahat,atau menggoda Xiao Zhan sampai hari dimana gelap yang jatuh.

Selama perjalanan melihat hari yang mulai semakin gelap,Yibo sempat terpikirkan untuk menghubungi Cheng Yi,hatinya gelisah ketika sendiri.
"Tuan,anda akan langsung kembali pulang?"

Yibo terdiam sejenak,lalu menjawab "Ke toko bunga sebentar."

Dddrrrttt...

Yibo membaca nama Guanlin di layar ponselnya,tanpa berpikir lama Yibo menarik logo hijau dan menempelkan di telinganya.
"Gege,Yuan hari ada les musik,aku baru keluar dari les belajarnya, sepertinya kita akan pulang larut malam,nanti aku akan mengajaknya makan malam dan segera pulang setelah les."

"Kenapa malah mengadu padaku?oke baiklah,jaga Yuan untukku,dan jaga juga dirimu baik-baik."

"Zhan Gege tidak mengangkat telponku,aku kira dia sibuk,ya sudah aku sedang fokus menyetir,aku tutup telponnya."

Yibo menutup telpon fokus ke depan,turun sekedar membeli bunga untuk surprise kecil menurutnya.
"Tolong hias yang terbaik untukku."

Yibo mengambil mawar putih yang mewah itu lantas kembali ke mobilnya, menyandarkan bunga indah itu dengan baik,'untuk Zhan tersayang' pesan kecil itu menarik perhatian sekali dengan kertas kecil terselip di antara mawar.

Yibo mengambil mawar putih yang mewah itu lantas kembali ke mobilnya, menyandarkan bunga indah itu dengan baik,'untuk Zhan tersayang' pesan kecil itu menarik perhatian sekali dengan kertas kecil terselip di antara mawar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sekarang kita pulang pak!"perintah Yibo.

Sebenarnya Yibo ingin mengajak Zhan makan malam sederhana di rumah,tapi mungkin saja Zhan sudah tidur dan tidak sempat masak lagi.

Sampai di rumah,Yibo memeluk bucket bunga membawanya kedalam kamar,memanggil nama Zhan beberapa kali namun tidak ada jawaban.
"Zhan!"
"Sean Xiao..where are you going?"
"Aku ada surprise untukmu, muncullah sayang."

Sembari membawa bucket bunga,Yibo membuka kamar satu persatu dari kamar mandi bawah,kamar kedua adiknya bahkan ke belakang rumah.
"Dimana dia?apa dia keluar?"Yibo mengambil ponsel mencari nama Zhan.

Ponselnya kali ini berdering,namun tak ada jawaban,suaranya dekat namun tak ada wujud yang bisa di amati.

"Xiao Zhan!"panggil Yibo mendengar suara nada dering yang tak jauh dari tempatnya berdiri.

Yibo menghampiri jalan menuju perpustakaan nada dering itu semakin dekat membuat Yibo berdegup kencang.

Tok!
Tok!
Tok!

"Sean Xiao,kamu di dalam sayang?"

Tanpa menunggu jawaban,Yibo mendorong pintu,detik itu juga hatinya mencelos melihat orang yang dia cari tidak sadarkan diri dengan bibirnya berbuih bercampur darah.

"XIAO ZHAN!!!"

Yibo menjatuhkan bucket besar bunga mawar putihnya,membuat bunga mawar putih bersih itu bernoda darah di dekat Zhan.
"Xiao Zhan.."lirih Yibo menggerutu memeluk Zhan yang tak merespon apa pun.

"Zhan..Zhan..buka matamu,kita ke rumah sakit,apa tubuhmu merasa panas huh?tolong jawab pertanyaanku..Xiao Zhan.."Yibo terkekeh dengan raut wajahnya bersedih,wajah pria di pelukannya sudah begitu pucat bibirnya bahkan memutih.

"Haha..Xiao Zhan jangan mempermainkanku bangunlah."

Yibo meraih pergelangan tangan Zhan, melihat denyut nadinya yang tidak terasa lagi,Yibo tertawa sumbang,"Sean Xiao! Dengarkan aku,bangunlah kita berencana menikah seperti kehidupan sebelumnya bukan?kamu tidak melupakannya kan?besok,iya besok,ayo kita menikah besok bangunlah aku akan menikahimu besok."

Yibo menaruh Zhan di lantai, melakukan CPR,tak tau dia harus bagaimana Zhan mengeluh nyeri di area jantungnya dia pikir sakit jantung.

"Xiao Zhan,bangunlah...jangan tinggalkan aku...XIAO ZHAN!!!"

"Xiao Zhan.. bangunlah aku mohon..."

投胎Reincarnation [YiZhan]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang